..: Bab 9 :..

3.4K 597 20
                                    

Ainsley merapatkan bibirnya. Matanya menatap Hector seolah dia memiliki tiga tanduk di atas kepalanya.

Tangannya mengusap air matanya dengan kasar. Dia lalu mengumpat layaknya seorang pelaut. Menjadi Young Lee dan bergaul dengan para nelayan telah menambah daftar kosa kata Ainsley.

Hector yang mendengar umpatan tidak pantas itu bahkan sempat termangu untuk sesaat.

"Kupikir kau pria baik, Hector. Kenyataannya kau tidak lebih dari seorang penipu!" desis Ainsley dengan wajah memerah. Dia lalu mengusap lagi bibirnya dengan kasar. Seolah hendak membersihkan bekas ciuman mereka tidak lama sebelumnya.

Hector masih tercenung dengan reaksi Ainsley. Dia pikir Ainsley akan terkejut, marah dan mungkin memukulnya dengan tenaganya yang tidak seberapa. Setelah itu Ainsley akan menerima kenyataan itu dan menurut kepadanya. Yah, Hector tidak mengharapkan istri yang terlalu patuh karena itu mungkin akan membosankan bagi kehidupan pernikahannya. Karena itu Hector akan membiarkan Ainsley berbuat ulah dan menghukumnya kemudian. Sedikit pukulan di bokongnya tidak akan menyakitinya, bukan?

Tetapi ketika mendengar bahwa Ainsley menuduhnya seorang penipu, dengan kilat mata terluka di netra birunya sama sekali tidak pernah Hector duga. Dia cukup tercengang sehingga mengizinkan gadis itu berlalu darinya dalam langkah lebar. Surai merah kecoklatannya seolah melayang dengan cepat. Terlalu sulit untuk Hector gapai.

"Anda tidak apa-apa, Milord?" suara kusirnya, yang diam-diam melihat apa yang terjadi terdengar khawatir. Dia tahu bahwa seorang Hector Reid tidak pernah ditolak seorang wanita sebelumnya. Egonya pasti terluka dan sang kusir, mulai mengkhawatirkan keadaan lady itu di masa depannya.

"Apa aku terlihat kacau?"

Kusir itu hanya menunduk tanpa memberi jawaban. Jelas itu yang terjadi dan Hector hanya mendengkus kesal. Dia lalu bangkit dan menuju ke dalam kamar mandi. Dia perlu menidurkan pusakanya yang terlanjur siap bertempur sebab ciumannya dengan Ainsley tadi.

***

Ainsley meraba dadanya dan menemukan jantungnya yang masih berdebar kencang. Dia lalu meraba bibirnya yang telah dicium sedemikian rupa oleh pria penculiknya. Zach tidak pernah mengatakan bahwa sebuah ciuman akan seperti itu rasanya. Seharusnya, sebagai sahabat baik yang jelas lebih berpengalaman dari dirinya, Zach memberikan peringatan bahwa sebuah ciuman bisa membuatnya berdebar. Bisa membuatnya melupakan akal sehatnya. Dan bisa membuatnya terasa melayang.

Yang lebih buruk lagi, Ainsley melakukannya dengan pria penculik dan penipu itu. Sungguh terlalu!

Matanya dengan cepat memindai sekitar. Dia memeriksa keranjang binatu dan menggeledahnya. Mencoba mencari bajunya sebagai Young Lee. Tidak aman untuk terus berada di dalam pengawasan Hector. Dia bisa saja kembali terlena oleh pria itu dan mungkin, yang terburuk dari yang terburuk, Hector akan merebut kesuciannya. Terkutuklah kau Ally!

Tidak menemukan baju samarannya, dia lalu berteriak memanggil pelayan yang datang tidak lama.

"Di mana setelanku?"

"Maaf Milady?"

"Bajuku!" pekik Ainsley. "Celana dan kemejaku. Yang kugunakan ketika-"

Wajah Ainsley memerah. Sadar bahwasanya dia bisa saja datang kemari hanya dengan terbungkus oleh selimut. Betapa memalukannya dirinya!

Sang pelayan yang bernama Mery sepertinya paham. Dia langsung membuka lemari, mengambil bungkusan dan memperlihatkan setelannya dalam keadaan terlipat dan rapi.

Something OddsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang