..: Bab 6 :..

3.3K 585 25
                                    

Ainsley terbangun karena sinar matahari yang menyentuh wajahnya. Menghirup napas panjang, dia merasakan bau hutan yang segar memenuhi indra penciumannya. Dia meregangkan tubuhnya. Masih setengah mengantuk dan terduduk di atas dedaunan tempatnya tertidur.

"Aku sudah berpikir bahwa mungkin saja kau pingsan." Suara dalam dan berat menyentak kesadaran Ainsley. Dia segera memaku tatapannya kepada Hector dengan penampilan yang siap untuk melanjutkan perjalanan. Pria itu lalu melemparkan kantung airnya kepada Ainsley bahkan sebelum Ainsley memintanya.

"Bangun dan bersiaplah." Ujar Hector dengan datar. Dia lalu bangkit dan masuk ke dalam hutan. Ainsley tahu bahwa mungkin saja pria itu sedang mencari sesuatu untuk mereka makan. Entah bagaimana Ainsley meyakini bahwa pria itu tidak akan membiarkannya membusuk di hutan.

Ainsley lalu meraba kepalanya. Mengurai rambutnya dan mengikatnya menjadi ekor kuda. Ikal-ikal rambutnya yang berwarna cokelat kemerahan terlihat menggelung dengan alami bahkan tanpa dirinya harus mengikatnya. Dulu adiknya, Cartiona selalu menyukai bagaimana ikal alami Ainsley jatuh dan menyentuh pundaknya. Mengingat hal itu membuat senyum Ainsley merekah. Dia akan bertemu dengan adik kecilnya.

Ainsley lalu beralih untuk melipat selimut --dua selimut lebih tepatnya-- yang menutupinya. Seketika, kesadaran bahwa bisa saja Hector memberikannya kepada Ainsley membuatnya sedikit senang.

Tidak. Hentikan pikiran konyolmu itu Ainsley!

Kau bahkan tidak mengenalnya. Seharusnya kau lebih berhati-hati dan mengingat pesan ibumu!

Ainsley menggeleng. Ingin membantah ketika satu pikiran lain menyerbunya.

Kau memiliki tunangan dan dia adalah pria highland bar-bar berkuasa. Jangan bodoh, Lass!

Seketika, kesadaran memukul benak Ainsley. Usianya sudah sembilan belas tahun. Bukankah kepulangannya ke Highland membuat segala hal mengenai pertunangan itu semakin nyata?

Tidak tidak tidak.

Kakinya tanpa disengaja menyentuh tas serut miliknya. Ainsley tertegun sejenak sebelum mengingat satu hal. Dia lalu meraihnya, tahu bahwa ia mendapatkan sebuah surat yang belum dibaca. Ia lalu mengambilnya.

Keningnya mengernyit ketika menemukan cap lambang keluarganya --keluarga Huntly-- dan kertas familiar yang biasa adiknya, Catriona gunakan untuk bertukar kabar dengannya.

Tangannya bergetar ketika dia mulai merobek bagian atasnya. Jantungnya bahkan berdegup karena insting bahwa bisa saja, Catriona mendapatkan hal buruk di Highland. Berandal kecil itu tidak membuat masalah, kan?

Ainsley tidak mengingat bahwa minggu ini adalah jadwal mereka berkirim surat. Jika begitu, bukankah pesan dari Catriona bisa saja adalah berita buruk?

Ainsley menarik napas panjang. Berdoa dalam hati agar apapun kabar yang adiknya bawa bukanlah kabar buruk.

Red Hills,
Lennox Terrace,
Selasa, 2 Juni

Napas Ainsley tercekat. Itu adalah tiga hari yang lalu. Dan surat ini bahkan tiba di kediamannya dua hari yang lalu. Gadis nakal itu pasti menghabiskan banyak uang untuk selembar surat ditangannya. Dengan jantung yang semakin berdebar, Ainsley mulai melanjutkan untuk membacanya.

Ainsley tersayang...
Aku tahu ini bukan waktu yang kau tentukan untukku mengirim surat. Tetapi aku menahannya seperti mual dan mungkin berakibat buruk untuk perutku. Menggunakan jasa kurir berkuda--asal kau tahu aku membayarnya menggunakan uang simpananku sepanjang hidup, biayanya sangat mahal--aku mengirim surat ini. Tidak banyak yang akan aku sampaikan. Hanya kedatangan adikmu tersayang ini bersama tunangan terkasihmu ke London. Apa aku boleh menyebut tunangan terkasihmu? Kita akan membahas itu saat aku tiba di sana.

Something OddsWhere stories live. Discover now