[3] Broken Heart

17 2 0
                                    

Musim dingin tujuh tahun lalu

Malam itu Solbin berjalan menuju tempat dimana ia berjanji dengan Jungkook. Tiba-tiba Jungkook meminta bertemu. Perasaannya sebenarnya tak nyaman, namun ia tepis. Solbin mengeratkan coatnya untuk menepis dinginnya angin malam musim dingin. Solbin dapat melihat punggung Jungkook yang sedang duduk di ayunan taman. Ia mendekat perlahan, lelaki itu tak menyadarinya karena ia sedang melamun. Solbin duduk di ayunan sebelahnya menyebabkan bunyi berdecit dan membuat Jungkook menoleh.

"Kapan datangnya?" Tanya Jungkook ramah.

"Barusan. Apa yang mau kamu omongkan?" Tanya Solbin to the point.

Jungkook tersenyum kecil, "Miyeon sudah mengatakannya padaku."

Solbin menoleh, "Tentang?"

"Dia bilang dia menyukaiku."

"Lalu?" Solbin agak marah dan napasnya memburu.

"Kamu bilang kamu juga menyukaiku?" Tanya Jungkook sambil menatap Solbin.

"Lalu kenapa? Tolong katakan dengan jelas Jeon Jungkook."

Jungkook menundukkan kepalanya. Ia belum menjawab pertanyaan Solbin. Ia malah mengayun ayunan itu. Solbin masih diam menatapnya menunggu jawaban.

"Aku rasa aku tak bisa menerima kalian berdua." Kata Jungkook.

Solbin diam tak menjawab karena perkataan Jungkook itu sudah cukup memporak-porandakan hatinya.

"Maafkan aku."

"Kenapa?" Mata Solbin berkaca-kaca bertanya alasan Jungkook tak bisa menerima salah satu dari mereka, padahal Solbin sudah yakin Jungkook menyukainya.

"Kalau aku menerimamu bukankah aku akan menyakiti Miyeon? Kalau aku menerima Miyeon maka aku akan menyakitimu? Aku tak ingin bahagia di atas penderitaan salah satu dari kalian."

"Apakah hanya itu alasannya?" Solbin bertanya sinis.

"Juga karena..." Jungkook menggantung kalimatnya sebentar.

"Karena aku harus kembali ke Amerika dan mungkin aku tidak akan kembali lagi ke sini." Kali ini perkataan Jungkook mampu lebih memporak-porandakan hatinya, Jungkook akan meninggalkan mereka semua.

Solbin berdiri. Ia ingin pergi saja. Hatinya terlalu sakit. Namun tangannya di tahan oleh Jungkook.

"Bin..."

Solbin berbalik menatap Jungkook. Ia sudah menangis.

"Lalu apa arti semua kebersamaan kita selama ini? Harusnya kamu katakan sejak awal kalau kamu hanya menganggapku teman sehingga aku tak percaya diri seperti ini. Aku membenci kamu. Sangat membenci kamu atas segalanya. Atas rasa ini dan atas rusaknya hubungan aku dan Miyeon." Solbin menghempas tangan Jungkook kasar.

"Lebih baik kita tak usah bertemu lagi. Aku akan menganggapmu tak pernah ada dalam kehidupanku." Solbin berjalan lagi.

"Bin tunggu." Jungkook mengejar.

"Aku..." Belum sempat selesai kalimat itu Solbin sudah pergi dengan menepis tangan Jungkook.

Jungkook menghembuskan napasnya, "Padahal aku ingin bilang bahwa aku juga menyukaimu dan menyuruhmu untuk menungguku hingga aku mapan." Ucap Jungkook lirih.

...

Solbin kembali memilih untuk tidak masuk sekolah. Semalaman ia menangis dan pasti matanya bengkak. Ia juga tak ingin menemui Jungkook. Padahal lelaki itu sudah datang ke rumahnya dan menelponnya berkali-kali. Namun ia abaikan. Ia muak dengan Jungkook. Air mata Solbin terus keluar. Ia duduk di atas kursi meja riasnya. Ia menatap dirinya yang menyedihkan.

Winter Wind : Tears are Falling #SEASONSERIES | ✔️Where stories live. Discover now