[8] Surprised

18 3 0
                                    

Solbin mengesampingkan mobilnya karena teleponnya berbunyi. Lee Saerom menelepon.

"Yeoboseyo."

"Solbin-ah kami sudah sampai bandara." Kata Saerom langsung.

"Ne? Bandara mana?" Solbin bingung.

"Tentu saja Korealah."

"EH! Kok tidak bilang-bilang. Maksudmu dengan kami siapa saja?"

"Eomma, appa, Yugyeom-i dan tentu saja aku."

"Astaga kalau begitu akukan bisa menjemput kalian. Sekarang aku sedang menuju tempat untuk kontrak pembukaan cabang restoran." Keluh Solbin.

"Kan ada ajhussi yang akan menjemput kami. Tenang saja."

"Eh di rumahkan ada dua temanku. Bagaimana nih?"

"Tenang kami akan ke rumah utama. Eomma sudah tahu kok ada temanmu makanya kami ke rumah utama."

"Ah syukurlah. Pulang nanti aku akan ke sana."

"Nah kebetulan sekali ada sesuatu yang ingin eomma dan appa sampaikan."

"Tentang apa?"

"Molla."

"Oke. Eum ku tutup ya."

"Tumben sekali eomma dan appa ikut ke Korea. Apa yang akan mereka sampaikan ya?" Pikir Solbin.

Solbin kembali menjalankan mobilnya menuju lokasi yang Solbin maksud. Di sana ia disambut hangat oleh beberapa orang. Ia melihat beberapa data untuk memastikan apakah lokasi ini sesuai dengan keinginannya. Ia melihat-lihat ke dalam ruangan. Memperkirakan kira-kira bagaimana pengaturan tata letak untuk restorannya nanti. Ia akan menyewa gedung milik perusahaan Seonhwa Group. Perusahaan milik keluarga Jeon. Iya Jeon Jungkook.

Semenjak hari pertemuan mereka untuk pertama kalinya lagi ia akui ia dan Jungkook lumayan sering berkomunikasi. Sebatas 'teman'. Ia juga sekalian bertanya-tanya mengenai gedung ini karena ia tahu gedung ini milik perusahaan Jungkook.

"Tuan Jungkook sudah menunggu anda di dalam." Kata seorang lelaki yang mungkin sekretarisnya.

"Ne." Solbin mengikuti sekretaris itu memasuki sebuah ruangan.

Jungkook terlihat sedang membaca sebuah data yang mungkin akan menjadi surat kontrak mereka. Jungkook mengalihkan pandangannya ketika sang sekretaris berucap bahwa Solbin sudah datang.

"Eo sudah datang. Duduklah." Kata Jungkook.

Solbin duduk berseberangan dengan Jungkook, "jadi bagaimana? Sudah membaca kontraknyakan?"

"Ne. Tempatnya strategis dan cocok untuk cabang restoranku."

"Jadi kamu akan menandatangi kontraknya?"

"Tentu saja."

Setelah menyetujui kontrak masing-masing Jungkook dan Solbin menandatangani kontraknya. Mereka juga bersalaman tanda persetujuan.

"Jadi kapan kamu punya waktu untuk berbicara denganku?" Jungkook bertanya.

"Memangnya apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Sesuatu yang perlu aku luruskan."

"Tentang tujuh tahun lalu?" Tanya Solbin.

"Tentang semuanya."

Solbin tak menjawab dan terlihat berpikir.

"Aku tak tahu. Aku masih belum percaya kita semua akan bertemu lagi setelah tujuh tahun. Aku masih belum siap untuk membicarakan masa lalu Jungkook-ah." Kata Solbin.

Winter Wind : Tears are Falling #SEASONSERIES | ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt