[14] Last But Not Least

21 1 0
                                    

Musim Semi, 2020

Dalam diam Jungkook memasuki kamar inap Miyeon. Hari ini sudah dua minggu semenjak Miyeon dirawat dan sudah menjadi hari ke lima bagi Jungkook dan Solbin berpisah. Semenjak kejadian menyedihkan itu kedua orang tua Miyeon menjadi sangat protektif. Mereka bahkan menyewa bodyguard untuk menjaga Miyeon. Mereka juga membantu Miyeon dalam proses perceraian.

"Jungkook." Panggil Miyeon.

"Ne?"

"Selama aku di sini Solbin belum pernah menjengukku. Dimana dia?" Tanya Miyeon.

Air muka Jungkook berubah sedih, "dia mungkin tak akan ke sini."

"Kenapa? Apa dia sebegitu membenciku?"

Jungkook mendekati ranjang Miyeon, "aniya. Bukan begitu Miyeon-ah, hanya saja mungkin dia membenciku sehingga tak ingin ke sini."

"Membencimu? Apa alasan dia membencimu sedangkan dia adalah tunanganmu? Bagaimana mungkin dia membencimu?"

Jungkook duduk tepat di sebelah Miyeon. Ia menundukkan kepala.

"Kami sudah membatalkan pertunangan itu." Miyeon terkejut.

"Sejak kapan?" Miyeon benar-benar tak percaya.

"Sejak lima hari lalu." Mata Jungkook masih menatap lantai.

"Ke-kenapa?"

"Dia tak yakin denganku. Begitu juga aku tak yakin dengan perasaanku. Apakah aku masih mencintainya seperti dulu? Tujuh tahun cukup untuk menghilangkan segala rasa bukan?" Cerita Jungkook.

"Apa kamu yakin dengan semuanya? Tujuh tahun memang waktu yang cukup untuk menghilangkan rasamu. Namun tujuh tahun bukan waktu yang sebentar untuk menanti. Kamu harus memikirkannya lagi Jungkook-ah. Apa kamu yakin tidak akan menyesal telah melepaskan Solbin lagi? Apa kamu yakin kali ini kamu siap untuk kehilangannya untuk selamanya?"

Jungkook terdiam. Bagaimana ia tahu ia akan menyesal atau tidak kalau sekarang saja ia masih meragu seperti ini. Opininya tergiring saat Solbin bertanya tentang perasaannya.

"Jungkook-ah. Kita sudah cukup dewasa untuk menentukan apa langkah yang akan kita ambil. Kalau kamu mencintai Solbin maka kamu harus mempertahankannya." Kata Miyeon.

"Kamu tak perlu mengkhawatirkanku. Aku bisa menjaga diriku dan aku punya orang tuaku. Pasti Solbin menjadi tak yakin karena kehadirankukan? Kamu tak perlu mengkhawatirkan aku lagi." Lanjutnya.

"Raihlah kebahagiaanmu itu. Kalian juga pantas untuk bahagia." Itulah kata terakhir dari Miyeon sebelum ia akhirnya keluar dari rumah sakit dan menjadi jarang bertemu dengan Jungkook karena kesibukannya mengurus perceraian.

Jungkook masih sama seperti sebelumnya. Masih memikirkan apakah langkah yang ia ambil ini sudah benar atau salah. Ia meragu dengan semuanya. Ia ragu masih mencintai Solbin namun ia juga ragu bahwa ia tidak mencintai Solbin. Jantungnya saja masih berdebar kencang setiap mata coklat Solbin menatapnya. Sebuah suara mengagetkan lamunan Jungkook.

"Ada apa?" Tanyanya pada sekretarisnya.

"Ada nona Lee Saerom di luar. Katanya sudah membuat janji dengan anda."

"Saerom?"

"Ne."

"Ah suruh dia masuk."

Jungkook heran kenapa Saerom datang ke kantornya. Sebenarnya ia sama sekali tidak ada janji dengannya. Saerom tersenyum saat masuk ke dalam ruangannya. Wanita itu berbicara saat sekretarisnya kembali ke ruangannya.

Winter Wind : Tears are Falling #SEASONSERIES | ✔️Where stories live. Discover now