[ii]

18.2K 2.8K 615
                                    

Pintu kamar Renjun terbuka dari luar, nampaklah sang ibu membawa nampan berisikan teh hangat dan beberapa camilan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pintu kamar Renjun terbuka dari luar, nampaklah sang ibu membawa nampan berisikan teh hangat dan beberapa camilan. Hari masih terlalu sore untuk makan malam, jadi camilan adalah pilihan terbaik di tengah derasnya hujan.

"Jja!" Renjun menerima nampan dari tangan ibunya dengan senyuman kecil di wajah manisnya. "Apa temanmu akan menginap?"

"Aku belum menanyakannya."

"Baiklah. Sebaiknya dia menginap karena hujannya masih sangat deras. Ah, dan makan malam akan siap dalam sejam." Sang ibu tersenyum sebelum keluar dari ruangan anaknya, kembali ke dapur untuk bersiap.

Setelah kepergian ibunya, Renjun berjalan ke arah meja belajarnya dan meletakkan nampan itu disana.

Dua detik setelahnya, terdengar pintu kamar mandi terbuka. Jaemin keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian santai berwarna putih dengan celana piyama warna biru muda, miliknya, dan handuk yang tersampir dirambutnya yang basah.

"Bisakah kau membantuku dengan ini?" tanyanya dengan suara lirih, menunjuk kearah rambutnya yang basah. Bibir pemuda yang lebih pendek tertarik keatas, cukup terkejut dengan sikap lucu Jaemin.

Well, mereka tidak pernah berbicara satu sama lain dan adegan pelukan tadi cukup membuat Jaemin malu dan suasana diantara mereka menjadi terasa canggung.




"Kemarilah."

Renjun menuntunnya untuk duduk didepan cermin. Sementara Jaemin menunggu; sembari menatapnya, ia membongkar lacinya untuk menemukan hairdryer.

Setelah menemukannya dan menghubungkannya dengan listrik, tangan Renjun memposisikan Jaemin untuk menghadap kearah cermin. Namun, Jaemin langsung memutar tubuhnya untuk menghadap Renjun kembali.




"Kenapa?" Renjun bertanya heran.

"Aku tidak mau melihat wajahku yang jelek."

Tidak ingin banyak bicara, Renjun hanya mengangguk dan mulai membenahi rambut basah Jaemin.

Ia mengambil handuk yang tadinya diatas kepala Jaemin untuk dilingkarkan dibahunya. Jemarinya yang kecil kemudian menyisir helaian basah Jaemin bersamaan dengan keluarnya udara panas dari hairdryer yang ia pegang.






"Namaku Renjun. Huang Renjun."






"Aku tahu."

Renjun langsung menatapnya. Memberikan pandangan bertanya. Ia cukup terkejut pada ucapan Jaemin. Ia adalah siswa yang bisa dikatakan.... biasa-biasa saja. Aneh rasanya jika Jaemin mengenalnya.

"Kau cukup banyak diperhatikan oleh teman-temanku. Well, kau chinese kan?"

Ah, mungkin hal itulah yang membuatnya cukup dikenal. Tapi dibandingkan dengan Jaemin dan Jeno... ugh, Renjun rasa dia tidak seterkenal itu.

[☑]『 ʙᴜʙʙʟʏ 』Where stories live. Discover now