[xxiv]

11.1K 1.7K 426
                                    

Jisung menendang bolanya ke arah Jeno dengan ogah-ogahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jisung menendang bolanya ke arah Jeno dengan ogah-ogahan. Terlihat sekali jika ia tengah malas melakukan latihan hari ini. Memang, sejak sebulan yang lalu, Jisung selalu tampak tak bersemangat dan seringkali kehilangan fokus saat pertandingan latihan.

Tentu saja pelatih mereka tak menyukainya dan sering memberi peringatan. Namun sepertinya semua itu percuma saja karena Jisung benar-benar tak ingin sedikit pun berniat untuk menggerakkan sendi-sendinya.







"Jisung-ah."

Jisung mendongak dari bola yang baru diterimanya dari Jeno, menatap yang lebih tua dengan pandangan datarnya.









"Temui dia dan selesaikan masalahnya jika itu bisa membuatmu menjadi Jisung yang biasanya." ujar Jeno tepat mengenai sasaran.

Jisung sendiri sampai heran kenapa Jeno lebih mengerti dirinya dibandingkan kakaknya. Well, Jaemin memang terlalu sibuk dengan urusannya sampai tidak menyadari perubahan dalam diri adiknya selama sebulan ini.









"Aku tidak mengerti, sungguh..." Jisung menjatuhkan dirinya diatas rumput hijau. Memainkan bola ditangannya tanpa minat. Jeno perlahan menghampirinya, duduk tepat disampingnya sembari menatap teman-teman mereka yang masih sibuk latihan. "Aku tak pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya. Aku... bingung, hyung."







Jeno tertawa kecil mendengarnya, yang mana membuat Jisung seketika cemberut.

"Well, itu wajar terjadi kalau kau sedang jatuh cinta, Jisung-ah."

"What the heck?" Jisung menatapnya tidak percaya. "Tak mungkin, hyung."









"Sekarang, jawab pertanyaan ini dalam hatimu," Jeno menatapnya, tepat dimatanya. Keseriusan pemuda yang lebih tua darinya itu terlihat jelas. Urusan seperti ini, memang Jeno lebih berpengalaman dari dirinya. Jadi, lebih baik ia dengarkan saja sebelum kegilaannya tambah parah. "Apa kau selalu ingin melihatnya?"







Ya.







"Apa kau ingin sekali memeluknya ketika melihatnya?"







Tentu.









"Apa matamu hanya terarah padanya meskipun banyak orang yang lebih baik darinya secara fisik?"









Karena hanya dia yang terlihat paling sempurna.









"Apa kau merasa sangat marah ketika dia dekat dengan orang lain?"









[☑]『 ʙᴜʙʙʟʏ 』Where stories live. Discover now