[xi]

12.5K 2K 280
                                    

Taman kota sudah mulai sepi ketika jam menunjukkan angka 9 KST

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taman kota sudah mulai sepi ketika jam menunjukkan angka 9 KST. Beberapa remaja yang belum memasuki usia 19 tahun wajib untuk pulang dan beristirahat sebelum jam 12 KST. Namun lain halnya dengan Renjun dan Jaemin. Keduanya masih bersantai sembari duduk diatas rumput. Menatap para pria dewasa bermain skateboard dengan sangat mengagumkan di arenanya.

"Woah!" Renjun tak menghentikan suara penuh kekagumannya sejak tadi, sementara matanya berbinar menatap pemandangan menakjubkan di depannya. "Andai aku bisa seperti itu, pasti keren sekali." Ia meringis ketika seorang diantara pria itu terjatuh dengan muka mendarat terlebih dulu. Namun dia lekas berdiri dan tertawa bersama teman-temannya, seolah hal tadi merupakan hal lumrah.

Renjun terlalu sibuk dengan dunianya, tak menyadari jika Jaemin sejak tadi juga sibuk menatapnya dibandingkan pria-pria disana.

"Kalau begitu, aku berharap kau tak akan pernah bisa menguasainya." Celetukan Jaemin akhirnya membuat Renjun menoleh. Pemuda mungil itu cemberut. Bukankah Jaemin yang ingin mengajarinya supaya bisa? Kenapa sekarang dia berkata seperti itu? Sebelum Renjun berhasil melayangkan protes, Jaemin sudah lebih dulu membuka mulutnya. "Aku tak ingin kau terluka, Injun..."

Mulut Renjun hanya bisa terbuka tanpa bisa mengeluarkan kata. Ia speechless. Jantungnya sudah akan terjatuh ke lantai rasanya. Semu berwarna merah jambu terhias di wajahnya, untung saja keadaan sedang remang-remang.

"Oh, well..." Ia benar-benar kehilangan kata. Jaemin dan mulut manisnya itu. Asdfghjkl"Oke."

"Kau ingin pulang sekarang?" Jaemin perlahan berdiri dari posisinya.  Mengulurkan tangannya pada pemuda yang lebih mungil untuk membantunya berdiri. Dengan senang hati, Renjun meraihnya, membiarkan yang lebih muda menariknya hingga nyaris menubruk tubuhnya yang lebih besar.

"Kau ingin pulang sekarang?" Bukannya menjawabnya, Renjun malah mengajukan pertanyaan yang sama.

"Ingin bermain ke internet cafe?" Jaemin menatapnya penuh harap, lagi-lagi dengan binar mata yang tak sanggup ditolak Renjun. "Kita bisa bermain game sebentar." Sebenarnya itu ide yang cukup bagus karena Renjun juga sedang tidak ingin pulang. Seluruh tugasnya sudah ia selesaikan semenjak pulang sekolah tadi.

"Baiklah." Bibir yang lebih muda tertarik keatas. Ia kaitkan jemari keduanya sebelum pergi ke internet cafe terdekat. Ia ingin sekali menikmati ice americano dengan waffle hangat disana.








٩(๛ ˘ ³˘)۶♥








Setelah berhasil mencari tempat kosong yang tak banyak dihuni orang disekitarnya, Jaemin pun meminta Renjun untuk menunggunya disana sementara ia akan memesankan sesuatu untuk mereka. Hanya butuh sepuluh menit baginya untuk memesan ice americano, ice jasmine tea, dan dua piring waffle stoberi. Jaemin kembali ke tempatnya dan menemukan Renjun yang mulai sibuk mencari game yang bagus.

[☑]『 ʙᴜʙʙʟʏ 』Where stories live. Discover now