[xiii]

13.1K 2K 590
                                    

"Injun-ah, kami akan pulang duluan," Salah satu teman sekelas Renjun yang bernama Soobin menghampirinya dengan tas yang sudah tersampir di pundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Injun-ah, kami akan pulang duluan," Salah satu teman sekelas Renjun yang bernama Soobin menghampirinya dengan tas yang sudah tersampir di pundaknya. Ia bersama temannya yang lain, Beomgyu, tampak menunggunya di pintu masuk yang berada di depan. "Apa tak apa kami tinggal sendirian disini?" Renjun menghentikan kegiatan mencatatnya dan tersenyum manis.

"Tenang saja, hanya kurang sedikit lagi dan selesai." Renjun mengetuk-ngetuk bukunya dengan gerakan lucu. "Kalian duluan saja tidak apa-apa."

Soobin terlihat ragu namun akhirnya mengangguk saja. Pemuda tinggi itu pun pergi meninggalkan kelas mereka bersama temannya yang sudah menunggu tadi.

"I'm aaaall alone." Renjun menghela nafas dan kembali menulis di bukunya. Gara-gara Jaemin tidur tadi, ia jadi telat masuk ke dalam kelas dan ketinggalan sekitar 20 menit pelajaran. Ia harus mencatat seluruh materi atau ia akan mengacaukan hasil ujiannya nanti. "Jaemin pasti sudah pulang..." keluhnya kemudian.

Ia ingat betul tadi sewaktu ia ijin ke toilet, ia melihat Jaemin sudah membawa ranselnya dan mengobrol bersama teman sekelasnya di lorong depan kelas pemuda itu. Sepertinya jam terakhir di kelas Jaemin kosong sehingga ia bisa pulang terlebih dulu.

Renjun meraih ponselnya dan mengetukkan jemarinya disana hingga menyala, mengeluh ketika tak mendapati satu pun chat yang masuk.

Apa Jaemin lupa mengatakan kalau dia pulang duluan?

Apa dia tak khawatir kalau Renjun akan menunggunya seperti biasa?

Helaan nafas lagi terdengar. Ia kembali menyimpan ponselnya disamping buku dan mulai mencatat kembali.

Dua menit kemudian, ia mulai tenggelam dalam dunianya sendiri sehingga tak menyadari pintu kelasnya yang dibelakang sudah terbuka. Memunculkan sosok Jaemin dengan kantung warna coklat ditangannya, berisikan burger, kentang goreng, dan cola untuk sosok mungil yang sibuk menulis itu.

Jaemin tersenyum melihat punggung kecil itu, yang tampak sedikit membungkuk ketika dia sedang serius membaca.

"He is so tiny~ I wanna hug him so badly." bisiknya gemas. Kalau saja Renjun tak terlalu fokus, mungkin dia bisa mendengar bisikan Jaemin tadi dan sudah memerah seperti biasanya.

Pemuda bersurai pinkish itu melangkahkan kakinya perlahan tanpa berniat mengganggu sosok Renjun. Ia bahkan merasa melayang saking pelannya suara langkahnya.

Ketika ia sampai dibelakang tubuh Renjun, ia perlahan melingkarkan lengannya pada leher Renjun dan mendaratkan dagunya pada kepala pemuda yang lebih tua darinya itu. Seperti dugaannya, Renjun sangat terkejut sampai-sampai ia menjatuhkan penanya.



"NA JAEMIN!"



Jaemin hanya tertawa kecil. Tawanya terdengar begitu merdu ditengah kosongnya ruang kelas.

[☑]『 ʙᴜʙʙʟʏ 』Where stories live. Discover now