[xxxiii]

10.6K 1.6K 229
                                    

Jaemin terburu-buru masuk ke dalam penginapan mereka, bahkan sampai tersandung kakinya sendiri ketika memasuki kamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaemin terburu-buru masuk ke dalam penginapan mereka, bahkan sampai tersandung kakinya sendiri ketika memasuki kamar. Ia benar-benar berniat untuk memperbaiki semuanya malam ini.

Jaemin segera mencari jaket paling hangat yang ia punya. Meraih jaket bulu warna abu yang akan ia berikan pada Renjun; well ini adalah jaketnya, but who cares, lalu meraih jaket lain berwarna navy.

Sebelum ia keluar, ia kemudian melihat kertas yang terselip di saku kopernya. Itu adalah surat cinta Renjun untuk Jeno. Perlu beberapa detik baginya untuk memutuskan bahwa ia perlu membawa kertas itu bersamanya.

Jika dia ingin memperbaiki semuanya, maka dia harus mengakui tentang hal ini juga.









"Oke," Jaemin menarik nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya perlahan. Senyuman tak lepas dari wajahnya walau hanya memikirkan tentang Renjun. "Tenang, Na Jaemin. Kau akan baik-baik saja. Kalian akan baik-baik saja."

Semangatnya pada diri sendiri sebelum berlari keluar dari penginapan, tak lupa meletakkan kuncinya di bawah karpet sesuai permintaan Haechan.











Ketika sampai di pantai, kepalanya berputar kesana kemari untuk menemukan sosok kekasihnya. Namun tak terlihat sama sekali karena cahaya matahari sudah mulai menghilang.

Jaemin sudah sedikit ini akan kecewa, tetapi senyumnya kembali merekah melihat Renjun berada jauh disana, tengah duduk diatas karang sembari menikmati pemandangan.

"Angel..." bisiknya entah pada siapa.

Walaupun ia tak bisa memandangnya dengan jelas karena jarak, ia bisa menebak seindah apa paras Renjun ketika tersapu cahaya indah matahari sore.







Jaemin mengambil langkah seribu. Ketika ia nyaris sampai, sosok lain telah mendahuluinya. Sosok yang posturnya sudah dihafalnya diluar kepala. Lee Jeno. Dahinya mengernyit tak suka.

Kakinya memutuskan untuk semakin berjalan mendekat, mungkin dengan melihat keberadaannya, Jeno akan meninggalkan mereka berdua.

Namun ketika jarak mereka semakin terkikis, inderanya justru menangkap ucapan Jeno yang membuat tubuh Jaemin seketika menjadi kaku.







"I love you... so much."







Renjun tampak kaget dengan pernyataan mendadak itu. Jaemin bisa melihatnya dengan jelas.







"Huh?"







"Kau mendengarnya dengan jelas, Renjun-ah. Aku menyukaimu... aku mencintaimu..."







"...."







"Maafkan aku mengatakan ini, tapi... kaulah alasan mengapa hubunganku dan Jaemin berakhir."







[☑]『 ʙᴜʙʙʟʏ 』Where stories live. Discover now