[xxxii]

10.4K 1.6K 184
                                    

"WAKEY WAKEY!!!"

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"WAKEY WAKEY!!!"

Suara Haechan mengetuk pintu kamar mereka terdengar sangat kasar.

Renjun yang tak tahan mendengarnya langsung membuka matanya, berkedip-kedip untuk mengembalikan kesadarannya. Namun, ketika ia hendak bangkit, ketukan brutal temannya itu langsung berakhir.

Dahinya mengernyit heran. Ketika terdengar suara Mark yang memarahi Haechan, Renjun menutup mulutnya untuk menahan kekehan.

'Rasakan!'








Renjun kemudian berusaha bangun dari posisinya, namun badannya terasa dibelit sesuatu.

Ketika netranya melihat kearah perutnya, ia bisa melihat lengan Jaemin melingkar dengan erat disana. Perlu dua detik baginya untuk menyadari apa yang baru saja terjadi.

Matanya membulat dan wajahnya perlahan memerah.





Sejak kapan mereka berpelukan?






Ia mencari-cari boneka moomin yang menjadi pembatas mereka semalam dan melihat benda itu telah berada diatas lantai. Mungkin tanpa sadar tertendang oleh salah satu dari mereka.

Renjun berusaha menenangkan detak jantungnya yang maraton. Ia harus bersikap biasa saja atau akan mempermalukan dirinya sendiri.

"Oke, Renjun. Bangunkan Jaemin dan lekas lari ke kamar mandi!" bisiknya pada dirinya sendiri.

Namun suaranya justru membuat Jaemin menariknya lebih dekat. Menyebabkan ujung telinganya menempel pada bibir kekasihnya.

Deru nafas hangat Jaemin masuk ke dalam indera pendengarannya, juga berhasil membuat debarannya semakin menjadi-jadi. Hawa dingin angin pantai justru berubah memanas.









Asdfghjklㅡ





Jaemin!





Bagaimana dia bisa membangunkannya kalau posisi ini sangat... nyaman?









"Don't leave..." Suara serak bangun tidur milik Jaemin terdengar lirih, membuat gerakan Renjun terhenti seketika. "Sebentar saja... please."

Entah Jaemin sedang ngelindur atau apa, tapi Renjun memilih untuk menurutinya saja.

Ia tanpa sadar mengusap-usap lengan kekasihnya sementara sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman. Renjun rasa mereka harus secepatnya saling berbicara dan memperbaiki semuanya.













Σ(っ゚Д゚;)っ













Pukul 10 pagi, Renjun dan Jaemin baru keluar dari kamar mereka, membuat Haechan marah-marah karena harus menghangatkan sarapan mereka lagi.

[☑]『 ʙᴜʙʙʟʏ 』Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin