Lisa-2

5.1K 194 6
                                    

Kringg kringg kringg!

Bel 3 kali tanda istirahat dibunyikan, seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin maupun toilet.

Seorang gadis cantik kini tengah merapikan buku-bukunya sebelum pergi kekantin.

"Udah belum?" tanya seorang lelaki yang sudah sedari menunggu gadis tersebut. Lisa.

"Bentar lagi," balas Lisa yang masih fokus pada kegiatannya.

"Udah!" kata Lisa semangat lalu beranjak dari duduknya dan menarik tangan lelaki tadi keluar kelas.

"Nanti Fiki jajanin Lisa ya," kata Lisa dengan nada yang dibuat memelas.

"Yee, dari kemaren minta dijajanin mulu," kata Fiki sambil mengacak pelan rambut Lisa tak lupa dengan merangkul pundak gadis tersebut.

"Gimana tadi pelajarannya?" tanya Fiki.

"Nggak asik ah, masa tadi Lisa disuruh ngerjain di depan, padahal kan Lisa nggak tau gimana cara ngerjainnya," kata Lisa mulai menceritakan kejadian tadi.

"Loh kok bisa? Emang disuruh ngerjain apa?" tanya Fiki.

"Bikin puisi dadakan," balas Lisa.

"Gimana coba? Gue mau denger," kata Fiki sambil memandang wajah Lisa yang sedang menggembungkan pipinya.

"Gini nih--

"Lisa adalah orang.
Anak dari Abi sama Umi.
Nggak punya adek.
Nggak punya kakak.
Lisa itu orang.
Bukan setan.
Lisa itu cantik.
Enggak jelek.
Enggak buluk.
Ya intinya cantik."

Kata Lisa sambil membaca puisi yang tadi ia buat, hingga Fiki maupun siswa yang mendengar pun dibuat cengo. Puisi macam apa itu?

"Bagus kan puisinya," kata Lisa bangga.

"Nggak," balas Fiki singkat lalu berjalan mendahului Lisa.

"Dasar kutil Jerapah," gerutu Lisa lalu berjalan menyusul Fiki yang sudah hampir tiba dikantin.

Pandangan Lisa tertuju pada sosok lelaki tampan yang sedang bermain basket dilapangan dengan keringat yang membasahi keningnya hingga membuat kesan tampan bertanbah dua kali lipat.

"Fiki stopp!" kata Lisa setengah berteriak hingga membuat sang empu memberhentikan langkahnya.

Fiki menoleh. "Paan?" tanya Fiki acuh.

"Sini bentar deh," kata Lisa.

"Kenapa sih?" tanya Fiki malas.

"Liat deh Kak Febi. Ganteng banget nggak sih? So unch unch," kata Lisa dengan nada kagum.

"B aja," balas Fiki sambil memutar bola matanya malas.

"Kita beliin minuman yuk!" kata Lisa dengan mata yang berbinar-binar.

"Kita? Gue mah ogah, lo aja sono," balas Fiki.

"Yaudah kalo gitu Fiki anterin Lisa buat beli minuman buat Kak Febi ya.. Terus anterin Lisa buat ngasihin minumannya ke Kak Febi, ya ya ya?!" pinta Lisa dengan nada memohon.

"Nggak!" kata Fiki judes.

"Fiki mah gitu, please yaa," kata Lisa sambil memasang wajah imutnya hingga membuat Fiki tak dapat menolak keinginannya jika Lisa sudah melakukan hal sedemikian.

"Yaudah iya," pasrah Fiki.

"Yee! Fiki baik deh."

Cupp.

Lisa [Sudah Terbit dalam Bentuk E-Book] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant