Lisa-3

4K 175 2
                                    

Bel tanda pulang sekolah menggema diseluruh penjuru sekolah. Hingga membuat seluruh siswa berhamburan keluar kelas mereka untuk segera pulang ke rumah.

Namun lain halnya dengan seorang gadis yang kini tengah duduk di pinggir lapangan menunggu sahabatnya yang tengah latihan basket disana.

"Fiki!" teriak Lisa dengan suara cemprengnya.

Fiki yang merasa namanya dipanggil pun menoleh kearah sumber suara dan menghampiri Lisa.

"Ini minum dulu," kata Lisa sambil menyodorkan minuman ion. Fiki langsung mengambil minuman tadi dan meneguknya hingga tandas.

"Masih lama nggak?" tanya Lisa.

"Bentar lagi selesai kok, tingguin bentar ya," kata Fiki lalu dibalas anggukan dari Lisa.

"Tunggu disini aja nggak usah kemana-mana," pesan Fiki sebelum meninggalkan Lisa.

"Iya-iya," balas Lisa lalu Fiki mengacak gemas rambut Lisa sebelum ia melanjutkan latihan.

Pandangan Lisa menatap satu persatu siswa yang membawa bola, hingga pandangannya terhenti pada lelaki tampan yang baru saja memasukkan bola ke dalam ring.

"Gilak, Kak Febi keren banget sih," kata Lisa pada dirinya sendiri dengan tatapan mata yang tak pernah lepas dari Febi.

Fiki yang menyadari arah pandang Lisa yang kini tak tertuju lagi padanya mulai merasa geram, pasalnya ia sedari tadi memandangi Febi tanpa berkedip. Ditambah Febi yang sering kali melempar senyuman pada Lisa hingga membuat Fiki menjadi geram.

Terbesit sesaat sedikit ide jahil dikepala Fiki hingga tiba-tiba....

Brukkk!

Fiki menyenggol bahu Febi dengan sengaja. Hingga Febi hampir saja terhuyung ke samping jika ia tak bisa menjaga keseimbangan tadi.

"Wehh, santai bosku," kata Febi menatap Fiki tak suka.

"Sorry sengaja," balas Fiki dingin.

"Maksud lo apaan hah!" teriak Febi bersamaan dengan mendorong tubuh Fiki.

Lisa yang melihat kejadian itu dibuat bingung, pasalnya Fiki dan Febi tampak sedang debat dan saling dorong mendorong. Tanpa fikir panjang, Lisa pun memutuskan untuk menghampiri Fiki dan Febi.

"Ya sante dong! Gue tadi nabraknya juga pelan!" balas Fiki tak terima dan langsung saja membalas perbuatan Febi.

Baru saja Febi akan mendaratkan bogeman untuk Fiki namun tangannya ditahan oleh tangan mungil milik Lisa.

"Udah kak," kata Lisa pelan karna jujur dirinya juga sedang ketakutan.

"Lis lo ngapain kesini? Kan tadi gue nyuruh lo buat nunggu disana aja," kata Fiki menatap Lisa.

"Kalian kenapa berantem?" tanya Lisa.

"Dia dorong gue dengan sengaja," kata Febi dengan tatapan setajam elang.

"Karna gue nggak suka milik gue ngeliatin orang lain!" balas Fiki lantang lalu menarik tangan Lisa untuk menjauh dari Febi.

"Kak maaf ya," kata Lisa pada Febi. Sejujurnya ia sendiri tidak paham tentang apa yang dikatakan Fiki tadi.

"Kita liat aja siapa yang bakal dapetin Lisa," gumam Febi pelan lalu melempar ngasal bola basket yang ada di bawah kakinya.

Sedangkan siswa yang lain? Mereka hanya menatap Febi dengan tatapan penuh tanda tanya.

Lisa masih bertanya-tanya tentang maksud perkataan Fiki tadi, ingin sekali Lisa bertanya, namun ia urungkan karna saat ini Fiki masih tersulut emosi. Dia juga mengendarai mobil dengan ugal-ugalan sehingga tak jarang Fiki mendapat sumpah serapah dari pengemudi lain.

Lisa [Sudah Terbit dalam Bentuk E-Book] Место, где живут истории. Откройте их для себя