Lisa-23

2.5K 112 5
                                    

Selamat pagi para insomnia❤
Masih ada yang belum tidur?
Kalo ditempat-nya Al, sekarang udah jam setengah 2 pagi.
Kalo ditempat kalian? :p

Selamat membaca yaa. Semoga kalian sukaaa :)

~~~~

"SAMLEKOM!!!" teriakan menggelegar Lisa dari ambang pintu membuat Mbak Sus yang sedang berada di dapur langsung berlari keluar.

Tuk!

Fiki menyentil pelan bibir Lisa hingga membuat sang empu merasa kesal, "Kenapa sih?" tanya Lisa kesal.

"Ngucap salam itu yang bener," koreksi Fiki.

"Iya-iya maap, yaudah ulang deh. Mbak Sus ulang adegannya," kata Lisa.

"Siap Non," balas Mbak Sus.

"Assalamualaikum," kali ini Lisa mengucap salam dengan nada lembut tanpa harus berteriak-teriak.

"Wa'alaikumsallam," balas Fiki.

"Rumah kok sepi ya?" tanya Lisa.

"Jam segini jam-nya Ayah dikantor," kata Fiki.

"Iya ya, hmm... Terus mau ngapain dong?" kata Lisa sambil mondar-mandir.

"Lomba lari Marathon aja gimana?" tanya Fiki.

"Lompat harimau aja," balas Lisa.

"Kayang aja udah," kata Fiki.

"Haa kuyang?" tanya Lisa.

"Kayang bego," balas Fiki.

"Sejak kapan lo jadi cenayang?" tanya Fiki yang malah membuat Fiki semakin gemas.

"Tu kuping perlu di bersihin pake linggis apa pake obeng?" tanya Fiki.

"Jangan. Ntar telinganya dedek jadi bedarah-darah gimana? Ntar Lisa masuk rumah sakit, terus Fiki nangis hwaa hwaa gitu," kata Lisa dengan suara yang dibuat-buat.

"Kok lo sekarang receh sih?" tanya Fiki dengan tatapan datarnya.

"Aishh Fikii ishhh!!" kesal Lisa lalu berjalan menuju kamarnya begitu saja tanpa menghiraukan panggilan Fiki.

"Huft..." leguh Lisa begitu membaringkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.

"Padahal baru aja mandi, masa udah gerah lagi," gumam Lisa pelan sembari mengusap keringat yang ada di keningnya.

"Lisa?" panggil Fiki.

"Paan?" jawabnya ketus.

"Nyanyi kuy?" ajak Fiki.

"Nggak ada gitar," kata Lisa.

"Gitar gue yang ditinggal disini kemana emang?" tanya Fiki.

"Dikasih pemulung kemaren. Kasian katanya anaknya pengen gitar buat latian biar jadi pemain gitaris profesional kaya Judika," kata Lisa.

Fiki melongo dibuatnya, gitar yang masih sangat baru dan juga ia baru memakainya beberapa kali, namun naas nasibnya sudah sangat menyedihkan.

"Btwe emang dari kapan Judika turun jabatan jadi gitaris?" tanya Fiki.

"Baru juga kemaren direkrut sama atasannya," balas Lisa.

"Siapa emang?" tanya Fiki.

"Soimah," balas Lisa polos.

"Semerdeka lo aja deh Lis," kata Fiki yang ikut merebahkan tubuhnya disamping Lisa.

"Lis? Berarti sekarang lo jomblo dong?" tanya Fiki.

Lisa [Sudah Terbit dalam Bentuk E-Book] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang