Part 11

12.3K 1.5K 183
                                    





Jaehyun hanya menghela napas lega saat dirinya tinggal sendiri. Mengingat apa yang dikatakan Jeno tadi membuat pikiran Jaehyun pening. Bisa-bisa dia kehilangan banyak karyawan jika semua orang yang menurut Jeno buruk di kata-kata seperti itu.

Ya, walaupun ucapan Jeno ada benarnya. Tapi tidak seharusnya dia langsung berbicara seperti itu di depan banyak orang. Jaehyun yakin Hana pasti sangat malu tadi.

"Apa yang kamu pikirkan?"

Jaehyun mengangkat wajahnya, melihat Minho menyodorkan minuman kaleng di depannya.

"Jika ini tentang ucapan Jeno tadi, kurasa dia memang benar. Lagipula banyak orang yang juga merasa tidak nyaman dengan penampilan Hana. Jadi mungkin beberapa karyawan akan berterima kasih pada Jeno."

"Aku hanya tidak sempat berfikir Jeno akan berbicara sefrontal itu"

Minho hanya tertawa garing, menenggak minumannya di ikuti dengan Jaehyun

"Bukankah dia sangat mirip dengan Taeyong jika seperti itu. Mulutnya benar-benar luar biasa"

Jaehyun hanya membalas gurauan Minho dengan sunggingan kecil. Matanya masih melihat menatap kosong pada meja di depannya. Entahlah apa yang dipikirkan Jaehyun saat ini, tapi Minho bisa menebak jika Jaehyun sedang ada masalah

"Kamu ada masalah?"

"Aku hanya ragu kak" jawab Jaehyun singkat

"Soal Jeno"

Menatap Minho, Jaehyun mengangguk. Mengiyakan tebakan Minho yang sialnya sangat benar dan tepat

"Dia yang menginginkannya Jae. Jadi kenapa kamu ragu. Bukankah kamu harusnya bersyukur ada yang melanjutkan bisnis bawahmu. Karena aku tidak yakin Mark bisa melakukannya. Mark memang lebih tegas dan lebih mampu di banding dengan Jeno. Tapi Mark tidak memiliki sisi dimana dia bisa menangangi hal kotor seperti itu"

"Maksud kak Minho?"

"Kamu tidak bisa melihat perbedaan Mark dan Jeno?" tanya Minho, dan Jaehyun hanya mengerutkan keningnya saat ini

"Kamu lihat bagaimana Jeno berucap tadi. Dia bahkan bisa mengakatakan hal menyakitkan seperti itu hanya karena Taeyong tidak suka ada di kantormu. Coba bayangkan apa yang akan Jeno lakukan jika Taeyong terluka atau tersakiti oleh orang lain. Kurasa bukan hanya ucapan yang menyakitkan yang Jeno lakukan. Bisa jadi dia malakukan hal menyakitkan pada orang yang melukai Taeyong."

Jaehyun menunduk, berfikir sejenak untuk apa yang dikatakan Minho padanya. kenapa dia baru sadar jika perbedaan Mark dan Jeno itu sangat jauh. Jaehyun kini bernapas lega saat mengingat kalau Jeno yang menemukan dokumen itu, bukan Mark. Karena Jaehyun yakin Mark tidak akan melakukan hal seperti ini.

"Aku kenal Jeno dari kecil Jae. Dan kamu juga sudah mengawasi mereka lama kan. Sikap manja Jeno pada orang-orang di sekitarnya bisa membuat dia kuat. jangan hanya memandang Jeno sebagai seorang anak kecil. Aku rasa kamu terlalu fokus pada Mark akhir-akhir ini"

Jaehyun menyandarkan punggungnya di kursi, melipat tangan didada Jaehyun kini menatap Minho yang ada didepannya.

"Kamu benar kak. Aku terlalu fokus mengurus semua ini untuk Mark. Sampai lupa jika aku memiliki Jeno. Kurasa semua ucapanmu benar. Aku harus yakin jika Jeno mampu melakukannya. Aku yakin Mark dan Jeno bisa melakukan tugasnya masing-masing"

Minho tersenyum mendengar Jaehyun yang berbicara begitu lantang dan tegas.



~~








My Family (End) {Book 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang