22. Accident

185K 6.5K 149
                                    

SELAMAT MEMBACA


Lusya tengah bersantai menikmati beberapa camilan ditemani dengan drama Korea favoritnya. Ia begitu seksama menyaksikan akting artis Korea pada layar televisi lebar di hadapannya. Tak sengaja Orlando melihat kegiatan Lusya saat menuruni tangga, lelaki itu berjalan mendekat berdiri di belakang Lusya yang masih terhalang sebuah sofa panjang.

"Serius banget nonton gituan?,"ucap Orlando.

"Iyalah. Ganteng-ganteng tau pemainnya," balas Lusya dengan bangganya.

"Gantengan juga gue kemana-mana." sahut Orlando tak mau kalah.

"Ganteng dari jonggol!!" cibir Lusya. Orlando mengangkat bahu acuh beranjak dari posisinya dan menuju dapur menuangkan minuman untuk menghilangkan dahaganya.

Ting tong! Ting tong! Terdengar suara bel rumah berbunyi.

"Mel. Ada tamu tuh, bukain pintu gih!," titah Orlando. Dengan malas, Lusya beranjak berdiri meninggalakan film yang sedang ditontonnya berjalan kearah pintu.

"Or--- Loh?! Lo siapa? Orlando ada di dalem kan?! " pekik seorang gadis yang berhasil membuat telinga Lusya sakit.

"Orlando ada kok, kenapa?" balas Lusya sedikit acuh.

"Tolong panggilin gue mau ketemu," kata gadis itu seraya memainkan kukunya.

"Siapa Mel?" tanya Orlando yang tiba-tiba muncul di antara kedua gadis itu.

"Alan!" pekik Vanya langsung berhambur ke dalam pelukan Orlando dan memeluknya dengan erat. Lusya memutar kedua bola matanya merasa jengah dengan pemandangan di hadapannya ketika ia ingin berbalik dan pergi dari posisinya, Orlando langsung mencekal pergelangan tangan gadis itu agar tetep berada di sampingnya.

Lusya mengalihkan pandangannya kepada Orlando. Orlando hanya menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kepada Lusya agar tetap di tempatnya.

"Lepas!" ucap Orlando dengan nada dingin kepada Vanya.

"Nggak mau Alan! Aku mau peluk pacar aku, emang gak boleh?," ucap Vanya bersikeras masih setia memeluk Orlando dengan erat. Orlando yang sudah habis kesabarannya, langsung mendorong lengan Vanya untuk menjauh dari tubuhnya.

"Kok kamu jadi kasar gini sih? Pasti gara-gara cewek murahan ini ya?" ucap Vanya sambil menunjukkan jari telunjuknya didepan wajah Lusya.

"Bukan urusan lo! Gue sama lo emang gak pernah ada apa-apa. Gue dari dulu cuma nganggep lo pacar sahabat gue, nggak lebih." jelas Orlando.

Mendengar perkataan Orlando yang begitu menusuk hatinya. Membuat Vanya menangis, gadis itu masih saja memohon kepada Orlando, agar Orlando mau kembali dengannya.

"Alan, apa sih kurangnya aku? Aku kurang cantik ya? Aku mohon buka hati kamu sedikit aja buat aku," ucap Vanya diselingi dengan tangisannya.

"Maaf Van, gue gak bisa. Gue ngga mungkin hianatin sahabat gue sendiri" ucap Orlando lalu menarik pergelangan tangan Lusya, menutup pintu rumahnya membiarkan Vanya yang menggedor-gedor pintu dan meneriaki namanya.

Ketika Orlando menggenggam tangan Lusya dan berjalan bersamanya. Tiba-tiba saja Lusya menghentikan langkahnya, refleks Orlando ikut berhenti dan menolehkan kepalanya kearah Lusya.

"Kenapa?" tanya Orlando. Tetapi, Lusya hanya diam mematung dengan pandangan kosong. Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya kepada pria di hadapannya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Gue mau nanya," ucap Lusya dengan serius.

"Tanya aja," jawab Orlando.

"Vanya? Siapanya lo?" celetuk Lusya.

Suamiku Bad Boy ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang