「 6 : Become a Pair 」

26.3K 3.3K 255
                                    



Dont forget pencet bintang pojok kiri bawah ya mate ( ͡° ͜ʖ ͡°) ༘*♡

|| My Mate ||

.

.



Taeyong tak henti-hentinya meremas kedua tangannya satu sama lain. Ia gugup. Saat ini Taeyong berada di dalam mobil sport mewah milik Jaehyun.

Setelah kedua wolf mereka saling berkenalan, Taeyong kembali ke wujud manusianya, begitu pula dengan Jaehyun. Berbeda dengan sisi wolf mereka yang tanpa malu langsung menempel satu sama lain, Jaehyun dan Taeyong hanya berdiam diri dalam keheningan.

Hanya saling berpandangan tanpa ada yang berniat membuka suara.

"Ki-kita mau ke mana?" tanya Taeyong memecah kesunyian yang canggung.

Jaehyun melirik sekilas ke arah Taeyong yang duduk di kursi penumpang sebelahnya. Ia tau kalau Taeyong merasa gugup berada di dekatnya. Tapi damn, Jaehyun sedari tadi sudah mati-matian menahan diri untuk tidak mencium ranum kemerahan Taeyong yang sedikit cemberut.

"Ke rumahku," jawab pria berwajah dingin itu singkat, padat dan jelas.

Taeyong tak berani membuka mulutnya lagi. Aura yang dipancarkan Jaehyun membuatnya merasa tak nyaman. Aura ke-Alpha-an Jaehyun sangat kuat terasa sehingga membuat sekujur tubuh Taeyong tak berkutik dibuatnya.

Baru kali ini ia merasakan sensasi seperti ini. Sekalipun banyak Alpha di dekatnya, tak ada satu pun diantara mereka yang memiliki aura dan feromon seperti Jaehyun.

Apa mungkin karena mereka sepasang mate? Sehingga semua yang ada pada diri pria tampan itu terasa tidak biasa baginya?

Drrtt drrtt drrrtt

Ponsel Taeyong bergetar terus menerus dalam kantong sakunya. Mau tak mau, ia pun segera mengeluarkan ponselnya lalu mengecek siapa orang yang keukeuh menghubunginya.

Ten🌶 is calling...

Dan nama Ten lah yang tertera di id si penelpon itu.

Jaehyun melirik sekilas kearah ponsel Taeyong sebelum pandangan matanya bertabrakan dengan Taeyong lagi.

"Eum..aku angkat boleh?" cicit si cantik ragu.

Sebenarnya Jaehyun tidak ingin Taeyong menerima telepon dari orang lain. Entah mengapa, sepertinya naluri keoverprotektifannya sudah bangkit dengan sendirinya.

"Boleh," jawab Jaehyun singkat tanpa menoleh pada Taeyong lagi.

"Hah! Dasar calon bucin!" ejek Jay pada Jaehyun. Jaehyun menggeram pelan, berusaha untuk tidak lepas kendali dan memaki Jay dengan keras. 'Sialan kau!' umpatnya balik. Jay tertawa puas di dalam sana. Sepertinya menggoda Jaehyun akan menjadi hobinya mulai detik ini.





"Halo...Ten? Maaf, aku pulang duluan tanpa memberitahumu," sesal Taeyong begitu ia mengangkat panggilan Ten.

"YAK!! KAU TAU BAGAIMANA PANIKNYA AKU KARENA KAU TAK KUNJUNG KEMBALI?!" seru Ten dengan suara kencangnya.

Sampai Taeyong menjauhkan sedikit ponselnya dari depan telinganya. Jaehyun juga turut tersentak kaget ketika pendengarannya menangkap teriakan teman Taeyong diseberang sana. Indera pendengaran Jaehyun itu sangat tajam asal kalian tau.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now