『 52 : 』

14.1K 1.9K 253
                                    

Votenya dulu dong mates~

|| My Mate ||

.

.

Syiiiuttt

Bllarrrrr



“HAHAHAHAHA! KUAKUI, KAU MEMANG LAWAN YANG SEIMBANG UNTUKKU! KAU BENAR-BENAR MENINGKATKAN NAFSUKU UNTUK BERTARUNG MELAWANMU, ANAK MUDA!” seru pria bertopi bucket itu, ketika beberapa kali serangannya berhasil digagalkan Jaehyun.

Kedua mata Jaehyun memicing, mencoba membaca pergerakan musuh utamanya itu. Daritadi pria itu melesatkan serangan secara terus-menerus ke arahnya. Tak banyak bergerak, namun serangannya cukup membuat Jaehyun kesulitan untuk mendekat.

“Kau butuh bantuan?” Suara Chanyeol muncul di dalam pikirannya. “Tidak. Hyung fokus mengalahkan kawanan mereka saja. Bantulah Kai,” tolaknya halus. Pasalnya ia tau, Kai sudah cukup terluka walau mungkin tak seberapa parah. Tetap saja, itu membuat pergerakan Kai sedikit melambat.

“Baiklah. Panggil aku jika kau butuh bantuan,” pesannya, sebelum pria beranak satu itu melesat menghampiri Kai untuk membantu menyerang lawan.

Kedua mata Jaehyun bergulir ke arah semak-semak dan pepohonan yang gelap. Ia masih dapat mencium bau Yuta disana. Dan dapat ia pastikan, Yuta sedang menunggu saat yang tepat untuk menyerang musuh mereka ini.

“FOKUSLAH PADAKU, ANAK MUDA! FOKUS SEBELUM AJAL MENJEMPUTMU SETELAH INI!” seru pria itu dengan wajah sangarnya. Jaehyun yakin, pria itu sedikit stress.

Pria itu berlari menuju ke arahnya, membiarkan kuku-kuku tangannya yang lancip nan panjangnya keluar. Rupanya ingin melukai Jaehyun dari jarak dekat.

Jaehyun menyeringai kecil, sebelum dengan gesit menghindar ke kiri-kanan serangan pria itu. Kaki kanannya terangkat, menendang kuat perut pria itu hingga terpental cukup jauh.


Bruukk


Beruntung pria itu mampu menahan diri agar tidak berguling ke tanah, menggunakan kedua cakar kakinya mencengkram tanah dengan kuat.

Air liur keluar sedikit dari mulut pria itu. Tendangan Jaehyun sangat kuat hingga terasa melukai organ dalamnya. “Sial. Kau boleh juga, bocah tengik,” desisnya.

“Butuh bantuan? Sepertinya kau tidak mampu melukai anak itu walau hanya segores,” remeh sang boss yang berada tak jauh dari pria itu.

Ck. Dia sangat kuat, boss,” tuturnya setengah kesal.

“Begitu? Hmmm, bolehlah aku mencoba melawannya juga.” Sang boss menyeringai kecil lalu berjalan menuju arah Jaehyun. Merasa tertantang menghadapi Jaehyun yang kelihatannya kuat.

Chanyeol yang melihat si boss musuh berjalan ke arah Jaehyun, akhirnya menyudahi bertarungnya dengan satu seritala yang berada dipitingan tangannya. Sama seperti Kai, Chanyeol memakai satu pisau berukuran sedang untuk menggores leher lawannya.

Pria itu belum mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya, omong-omong.

“Kau, siapa namamu anak muda? Kau memiliki potensi kuat sebagai seorang pimpinan. Apa kau anak buah pria itu?” Tunjuknya, pada Chanyeol yang berdiri dibelakang Jaehyun.

“Tidak. Aku memiliki Klanku sendiri,” jawab Jaehyun.

“Oohhhh, begitu rupanya.” Pria itu mengusap-usap jenggotnya. “Kau akan menjadi kaki tangan yang paling hebat jika kau bergabung bersama kami,” rayu pria itu.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang