『 61 : A Sacrifice 』

12.9K 1.7K 48
                                    

Happy reading😘

|| My Mate ||

.

.


Esok harinya, sesuai rencana sebelumnya, Taeyong dan Jaehyun datang ke ruang bawah tanah. Taeyong akan melakukan apapun untuk membangkitkan sang ayah yang belum sadarkan diri.

Taeyong harap, dengan memberikan beberapa tetes darahnya dapat membantu tubuh sang ayah beregenerasi dengan cepat.

“Taeyongie!!” Yuri menyapa Taeyong dengan heboh begitu Taeyong dan Jaehyun tiba di ruangan sang ayah.

Sudah ada Kris, Sehun, Tao, Luhan, Irene serta Yixing disana. Sepertinya mereka sedang menunggu kedatangan Taeyong.

Taeyong dan Yuri berpelukan hangat, melepas rindu selama bertahun-tahun tak berjumpa. “Aku sangat merindukanmu, sweety. Akhirnya kita dapat berkumpul lagi,” ucap Yuri setengah berbisik. Ia memeluk tubuh Taeyong sangat erat.

Selama ini, ia selalu dihantui hal-hal buruk karena belum sanggup mencari keberadaan si Omega cantik yang sudah ia anggap seperti adik sendiri itu.

“Aku juga sangat merindukanmu, noona. Dan juga yang lainnya. Aku pulang..” balas Taeyong sembari mengeratkan pelukannya juga.

Yuri tersenyum tipis, tak sengaja matanya menangkap keberadaan Jaehyun dibelakang Taeyong. Ia pun bertanya, “Dia matemu, sayang?”

“Iya noona. Namanya Jaehyun, kami bertemu di Korea,” jawab Taeyong dari pundak Yuri.

Kedua mata tajam Yuri mengamati Jaehyun dari atas sampai bawah. Tak ada yang aneh sih dari penampilannya, pria itu kelihatannya baik dan sabar walau sedikit mengintimidasi. Namun entah mengapa, Yuri sedikit merasa janggal melihat wajahnya.

Seperti, ia pernah melihat wajah itu sebelumnya.

Taeyong lebih dulu melepas pelukan mereka. Lalu kedua mata bulatnya beralih menatap peti ayahnya yang telah dibuka.

“Apa cara ini akan berhasil, noona?” Ragu dan takut. Itu yang Taeyong rasakan. Ia ragu cara yang mereka lakukan akan berhasil atau tidak, dan ia takut jika mereka tak akan bisa menghidupkan kembali ayahnya.

Taeyong tak ingin kehilangan ayahnya juga. Tidak setelah ia kehilangan salah satu orang terkasihnya lagi.

Yuri menepuk punggung Taeyong pelan, mencoba menguatkan si cantik itu. “Kita tak akan pernah tau jika belum mencobanya,” jawabnya penuh keyakinan. Selama bertahun-tahun ia mencoba mencari cara untuk menghidupkan kembali sang Pemimpin serta memulihkan tubuhnya yang sudah terkoyak sana-sini, hanya cara inilah yang menurutnya lebih efektif. Jika bangsa vampire dapat menggunakan cara ini untuk menghidupkan kawanannya, mengapa bangsa werewolf tidak mencobanya juga?

Kedua mata segelap obsidian milik Yuri beralih menatap Kris, Kris mengangguk kecil seolah mengerti kode dari sang Witcher.

Pria tinggi berwajah bule itu berjalan maju mendekati peti sang ayah, diikuti Sehun dan juga Irene setelahnya. Mereka mengelilingi peti sang ayah sembari membawa sebuah pisau kecil ditangan masing-masing.

“Apa yang mereka lakukan?” tanya Taeyong kaget.

“Mereka juga harus ikut memberikan darah mereka, sayang. Kalian adalah keluarga, kalian memiliki ikatan darah satu sama lain. Aku harap ini dapat membantu juga sehingga peluang suksesnya lebih tinggi,” papar Yuri. Ia pun menuntun Taeyong mendekati peti.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang