11. Bingung

77 10 0
                                    

Tampak Chiba di ruangan detektif Tanaka duduk termenung. Ia memikirkan kejadian tadi siang yang sungguh membuatnya pusing tujuh keliling. Bagaimana Kento bisa mengetahui identitasnya? Dia tidak mungkin menanyakan itu padanya karena sudah jelas senpai songong itu tak akan memberi tahu jawabannya. Tapi yang pasti, rahasianya juga akan terancam karena musuh bebuyutannya telah mengetahui kelemahannya.

Cklek!

Tampak detektif Tanaka baru datang membuka pintu, "oh, kamu di sini? Gimana, ada kabar baru?"

Chiba menoleh pada detektif Tanaka dengan tatapan memelas, penuh kecemasan, ketakutan, kekesalan semua bercampur aduk bagaikan membuat adonan. Detektif Tanaka yang melihatnya segera berjalan dan duduk di samping Chiba, "ada apa?"

"Aku.. ketahuan," ucap Chiba lirih.

"Apa?" pekik detektif Tanaka melebarkan matanya.

Chiba hanya menunduk, hatinya masih terguncang. Detektif Tanaka menatapnya lalu menepuk pundaknya, "bagaimana ceritanya?"

Chiba menceritakan semua yang terjadi dan detektif Tanaka ikut cemas. "Gawat, tapi bagaimana anak itu tau?"

"Aku rasa ada yang memberitahunya. Tapi aku tak tahu siapa," ucap Chiba bingung.

"Sebelum semuanya menjadi rumit, kamu harus segera menemukan pelakunya! Atau mungkin.. orang yang memberitahu dia juga terlibat?" tanya detektif Tanaka menganalisis.

Chiba manggut-manggut, "bisa jadi."

"Apapun itu, kamu harus segera menemukan jawabannya," perintah detektif Tanaka.

"Iya Tanaka-san!"

***

Hari itu pelajaran olahraga renang. Murid-murid semua menggunakan pakaian renangnya. Namun Chiba tetap tak fokus, ia masih saja memikirkan kejadian Kento yang mengetahui identitasnya. Ia juga masih tidak menghilangkan kecurigaannya terhadap Kento yang menjadi pelakunya. Bisa aja kan dia bohong biar gue ngira orang lain pelakunya? Pokoknya gue harus hati-hati! Ahh! Sial! Kenapa juga dia harus tahu, dia memanfaatkan kelemahan gue! Tapi gue gak mau pisah sama Nana! Apa yang harus gue lakuin?

Byur!

Chiba didorong Taishi dan Ryo ke kolam renang. Taishi dan Ryo tertawa bahagia. Chiba mengusap-usap wajahnya yang tercelup air. Ia mendelik pada teman-temannya, "kalian!"

Ryo dan Taishi mengejek Chiba dengan menarik kelopak mata bawah mereka dan menjulurkan lidahnya. Chiba semakin murka dan menarik paksa kaki mereka hingga terjatuh ke dalam kolam.

Byur!

"Huwaaaaaa, Chiba-kun hidooii!" rengek Taishi dan Ryo berbarengan.

Kini Chiba balas tertawa, "rasain! Makanya jangan main-main sama gue!"

Ryo tiba-tiba menepuk-nepuk pundak Taishi dan Chiba, "lihat itu kan Nana-chan!"

Tiga serangkai pun terpesona melihat Nana-chan memakai baju renangnya. Chiba tersadar, "kenapa barbieku pakai baju renang? Kita kan beda kelas?"

"Ah.. karena lu masih baru belum tau ya? Olahraga renang jadwalnya memang dijadikan satu karena kolam kita besar," ujar Taishi menjelaskan.

Chiba mengangguk-angguk, "oh begitu. Pantas barbieku ada di sini."

Chiba memandangi Nana dengan terpesona. Taishi dan Ryo pun ikut-ikutan. Chiba yang menyadarinya melempar air pada mereka, "jangan memandangi calon istriku!"

Tiga serangkai itu saling tertawa bermain air. Taishi menghentikan permainan itu dan menunjuk seseorang, "eh, eh! Ada cewek cantik!"

Mereka pun melihat orang yang ditunjuk Taishi. Tampak seorang gadis yang membelakangi mereka dengan rambut panjang terurai. Mereka pun terpesona. Gadis itu pun menoleh dan membuat tiga serangkai itu terkejut bagaikan melihat setan. Ternyata dia bukanlah gadis, tapi seorang lelaki berambut panjang dan dengan alaynya menyapa 3 serangkai. Mereka pun langsung mengalihkan perhatiannya tidak ingin melihat gadis jadi-jadian itu.

Umurku 30 Bukan 17 (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang