15. Diculik!

89 8 0
                                    

Nana melihat ada sebuah botol kaca di sebelahnya. Ia menatap Taishi sambil berusaha memegang botol itu dengan ketakutan. Taishi mulai mengulurkan tangannya yang hendak mencengkeram leher Nana.

Dengan sekuat tenaga ia memberanikan diri untuk berteriak, "tidaaaaaaaak!"

Dengan refleks, tangan yang sudah memegang botol itu dipukulkannya ke kepala Taishi.

Prang!

Aaaaakh!

Taishi memegangi kepalanya, Nana mulai mundur dan beranjak berdiri. Orang itu menghampiri Taishi, "lu gak papa?"

"Sial!" umpat Taishi sambil meringis kesakitan.

"Lu!" orang itu menunjuk Nana dengan tatapan tajam. Sebelum Nana tertangkap, ia berusaha kabur lagi dari mereka. Ia terus berlari dan berlari sambil sesekali menoleh pada dua orang yang mengejarnya.

Hosh! Hosh!

Sampai akhirnya ia melihat Kento dan Mahiro di depan sana. "Senpai!"

"Nana-chan!"

"Sial! Cabut!" ajak orang itu sambil membawa Taishi yang agak kesusahan berlari karena kepalanya terluka.

Kento menghampiri Nana dan memegangi lengannya, "lu gak papa kan?"

Nana mengangguk lalu menunjuk ke belakang, "me-mereka mengejarku!"

Kento segera menarik Nana ke belakang punggungnya dan mengawasi keadaan sekitar. Ia tak melihat siapapun lalu membalikkan badannya, "lu tenang. Udah nggak ada siapa-siapa! Mending kita segera pergi dari sini!"

Mereka bertiga pun segera meninggalkan tempat dan pergi menuju kantor polisi. Di perjalanan, Kento memarahi Nana.

"Lu itu gila ya? Ngapain lu ke sana?" tanya Kento dengan kesal.

"Aku kebetulan liat Taishi-kun..," balas Nana dengan wajah memelas.

"Tapi nggak perlu lu ikuti! Liat kan! Lu dalam bahaya kek gini!" omel Kento bagaikan ibu-ibu menceramahi anaknya.

"Maaf..," ujar Nana lirih sambil tertunduk lesu.

Mahiro menepuk pundak Kento, "udah Ken! Kasihan dia habis ketimpa musibah gini!"

Kento berdecak lalu mendongakkan kepala Nana, "lain kali, jangan membahayakan diri lagi!"

Kento berdecak lalu mendongakkan kepala Nana, "lain kali, jangan membahayakan diri lagi!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senpai gregetan

"Iya, senpai!"

***

Di kantor polisi...

Tampak Nana telah duduk manis di hadapan detektif Tanaka yang sedang menulis laporan. Detektif Tanaka mendongak, "jadi.. apa yang terjadi?"

Umurku 30 Bukan 17 (Tamat)🌹Where stories live. Discover now