Chapter 2

2.1K 270 10
                                    

"Hyung-ie cepat kemari!" Seru Namjoon, sembari menatap pohon besar di depannya.

"Ada apa Joon-ie?"

"Hyung lihat pohon ini besar bukan?" Tanya Namjoon, sembari menunjuk pohon yang tepat berdiri kokoh di depannya.

Hoseok yang tersenyum segera mengangguk mengiyakan perkataan Namjoon. Hoseok ikut menatap pohon yang ada di depannya. Memang sangat besar dan kokoh, bahkan dahan pohon itu terlihat sangat kuat dan tebal.

"Hyung" panggil Namjoon, membuat sang kakak menatapnya tersenyum.

"Ya Joonie"

"Hyung coba duduk di bawah pohon ini sangat sejuk. Kau tak ingin mencobanya." Ucap Namjoon, dia menepuk tempat kosong di sampingnya sembari tersenyum menampakkan dimple miliknya yang sangat menggemaskan.

Hoseok tersenyum, ingin sekali dia mencubit pipi berdimple sang adik. Persetan dengan pipi yang semakin tembam akibat cubitan terus menerus dari Hoseok. Menurut Hoseok Namjoon sudah sangat menggemaskan.

Hoseok mulai duduk di samping Namjoon sembari menyamankan punggung nya agar bebas bersandar di batang pohon yang kokoh itu. Hoseok memejamkan matanya di saat sang angin menerpah wajahnya. Dan benar di sini sungguh sejuk dan menyegarkan.

Namjoon yang melihat sang kakak tengah menikmati hanya tersenyum. Tak lama kejahilan melintas di benaknya.

Namjoon berdiri dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara apapun. Dia mengendap bersembunyi di balik pohon besar itu sembari berteriak.

"Hyung tolong aku!!"

Hoseok tersentak. Dengan segera dia berdiri mencari seseorang yang tadi di sampingnya.

'Di mana Namjoon' pertanyaan itu muncul di benak Hoseok saat ini. Hoseok takut terjadi sesuatu pada sang adik.

"Joonie kau di mana?!"

Hoseok memutar untuk memastikan Namjoon masih berada di sekitar sini. Tapi justru Namjoon tengah terkekeh sembari berpindah posisi memutar kembali agar Hoseok mengira dia benar tidak ada di sini.

"Joonie kau di ma.."

"Dorr!! Hahah..." gelak tawa terdengar dari bibir Namjoon. Bagaimana tidak, melihat ekspresi khawatir di tambah lagi keterkejutan Hoseok membuatnya tertawa. Menurut Namjoon Hoseok sangat lucu.

"Aish kau ini"

Hoseok yang kesal berusaha untuk mengejar Namjoon yang kini tengah menertawakannya.

Pada akhirnya mereka berakhir saling mengejar satu sama lain. Jangan lupakan gelak tawa bahagia yang muncul di diri masing-masing.

Hoseok berhenti berlari, dia sangat kelelahan saat ini. Hoseok membaringkan tubuhnya di bawah pohon tersebut. Namjoon yang melihatnya juga ikut berbaring di sampingnya.

"Hyung" panggil Namjoon.

"Ya Joonie?"

"Hyung berjanjilah padaku kita akan ke sini bersama setiap hari"

"Tentu Joonie-ah hyung berjanji"

Setelah mengucapkan hal itu mereka saling tertawa dan pada akhirnya terlelap bersama di temani sejuknya angin sore hari.

~'Gomawo Hyung'~

Angin sore berhembus melewati dedaunan sekaligus seorang namja yang tengah berdiri di bawah pohon itu sembari tersenyum menatap pohon besar di depannya.

Ya, itu adalah Hoseok. Pria itu memang setiap sore sepulang dari dia bekerja di kantor selalu sempatkan diri datang ke tempat ini.

Tempat ini, tempat yang menjadi kenangan di mana Namjoon dan dirinya bermain bersama. Bahkan membuat janji untuk kemari bersama setiap hari.

Hoseok memang ke mari setiap hari. Dia menepati janjinya pada Namjoon agar dia ke sini setiap hari walau Namjoon tak turut menemaninya.

"Hyung sangat ingin kau kembali menemani hyung kemari Joonie-ah. Entah sejak kapan kau bersikap tak perduli pada hyung. Tapi hyung berusaha untuk menemanimu selama waktu masih berpihak pada hyung." Ucap Hoseok, yang tanpa sadar perlahan mengeluarkan air mata dari sudut matanya.

"Hyung sangat merindukan kita yang dulu Joonie-ah" ucap Hoseok sembari mengelus ukiran nama yang ada di pohon itu sebelum berlalu.

******

Namjoon mendengus kesal saat tak mendapati makanan di atas meja makan. Bahkan dia juga sudah coba mencarinya di kulkas namun nihil tiada makanan yang dapat di makan.

"Hyung! Apa kau tak memasak untukku" seru Namjoon, sembari berjalan menhampiri kamar Hoseok.

"Hyung buka pintunya"

Namjoon terus mengetuk pintu kamar Hoseok tapi sang empunya tidak menjawab panggilannya bahkan membukakan pintu untuknya.

Sudah di pastikan Hoseok sedang tidak ada di kamarnya bukan.

"Aish hyung kemana?"

Belum sempat Namjoon melangkahkan kakinya menuju kamar suara seseorang mengalihkan atensinya.

"Aku pulang!"

"Hyung kau lama sekali. Kau tak lihat aku sudah kelaparan"

"Joonie-ah mian untuk hari ini kau masak ramyeon ya. Hyung sedang lelah saat ini."

"Aish seharusnya aku tak mengandalkanmu"

Namjoon meraih topi dan jaket yang ada di sofa lalu di pakainya. Hoseok yang melihat sang adik akan pergi segera mempertanyakannya.

"Joonie-ah kau akan kemana? Ini sudah malam"

"Main" ucapnya datar.

"Semalam ini?"

"Yak hyung berhentilah bertanya. Aku hanya menemui teman-temanku apa itu salah?"

"Tapi Joonie-ah kau bilang kau lapar. Duduklah setidaknya hyung akan buatkan ramyeon untukmu."

"Ani aku sudah tak selerah." Ucap Namjoon segera beranjak pergi dari apartemen.

Hoseok menatap kepergian sang adik yang menghilang di balik pintu itu, sembari sesekali menghembuskan nafas.

Hoseok menjatuhkan tubuhnya di atas sofa empuk di depan televisi yang masih menyalah. Tampaknya Namjoon lupa mematikannya.

Hoseok dengan segera meraih benda persegi panjang di sampingnya dan kemudian mematikan televisi yang sedari tadi Namjoon tonton.

Hoseok menyandarkan punggungnya yang tampak kelelahan sesekali dia memijit dahinya yang terasa pening mengingat banyaknya dokumen yang harus di urusnya tadi. Di tambah kepergian adiknya yang membuatnya khawatir.

Hoseok menatap langit apartemen sembari memejamkan matanya dengan bergumam,

"Joonie-ah hyung akan menunggumu di sini"

Dan pada akhirnya Hoseok terlelap di atas sofa.

Tbc :

Annyeong readers^^

Mian typo bertebaranT_T

Jangan lupa voment nde^^

'Gomawo Hyung' [Namseok]Where stories live. Discover now