Chapter 13

1.6K 204 11
                                    

Namjoon masih tengah sibuk menatap kedua pria kecil yang tengah berlarian ke sana kemari membuatnya tak hentinya tersenyum.

Entah sejak kapan baby Namjoon sudah sebesar itu. Pria kecil berumur 4 tahun itu adalah dirinya.

Dirinya yang dulu.

Dirinya yang tersenyum bahagia karena Hoseok.

Dirinya yang pernah membuat janji untuk selamanya bersama Hoseok.

Sampai sekarang Namjoon bahkan mengingat hal itu.

"Huwaa... hiks... hiks... hyung-ie... hiks."

Namjoon tersadar akan lamunannya ketika mendengar tangisan dari Joonie kecil.

Namjoon bangkit dari acara duduknya dan mulai berlari menghampiri Joonie yang jatuh tersungkur di sana.

"Apa kau baik-baik saja Joonie?"

Bukan, itu bukan suara Namjoon. Melainkan Hobi kecil yang telah mendahuluinya.

Namjoon hanya diam sembari menatap mereka berdua.

"Hyung-ie sudah bilang hati-hati. Kenapa kau tetap melakukannya? Kau membuat hyung-ie khawatir Joonie."

Namjoon terkekeh. Ini pertama kalinya ia mendengar Hoseok marah padanya. Tidak membentak, tapi itu sangat menggemaskan.

"Mian hyung-ie." Ucap Joonie kecil, sembari perlahan menitihkan air mata.

'Ooh hey apa dulu aku secengeng itu di depan Hoseok hyung?' Monolog Namjoon, sembari tersenyum.

"Hei mian hyung sudah memarahimu." Ucap Hobi, sembari perlahan menyeka air mata sang adik.

"Ani seharusnya Joonie yang meminta maaf karena tidak mendengar Hobi hyung-ie."

"Tidak apa. Apa kau terluka Joonie?"

Joonie mengangguk sembari mengangkat sikunya yang sedikit tergores.

Namjoon tersenyum, entah kenapa dia juga ikut menatap siku miliknya. Berharap bekas luka itu masih ada di sana.

'Bodoh itu sudah sembuh' monolog Namjoon pada diri sendiri.

"Hyung-ie akan mengobatimu." Ucap Hobi yang di balas gelengan kecil dari Joonie.

"Hei kau adalah super hero. Ingat?"

Super hero ya?

Tapi aku tak sekuat dirimu hyung. Aku juga tak setegar dirimu.

Pantaskah aku mendapat panggilan itu kembali?

Namjoon menitihkan air matanya untuk yang kedua kali.

Ku rasa aku telah melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat berharga.

Dan itu adalah kau dan panggilan itu.

Gomawo kau telah mengobatiku dengan cara yang ku suka. Dan gomawo atas julukan itu..

'Gomawo hyung-ie'

*

*

*

"Segera siapkan operasi untuk mereka berdua." Pinta Seokjin pada beberapa suster yang bekerja padanya.

Beberapa suster itu mengangguk mengerti kemudian berlalu meninggalkan Seokjin di ruang kerjanya.

Seokjin menatap nanar lampu terang putih di ruangannya sembari bergumam :

'Gomawo Hyung' [Namseok]Where stories live. Discover now