02. Bertanya

3.2K 335 53
                                    

Taehyung bangun ketika mendengar suara bedebum keras diikuti rasa panas yang menjalar di sepanjang punggungnya.

"KURANG AJAR, SUDAH TAU KAU ADA KULIAH PAGI MASIH SAJA KELUYURAN MALAM HARI, MAU JADI APA KAU HAH?!"

Taehyung menghela nafas, dia mengerang kesakitan sebelum kemudian memutuskan untuk bangkit dan bersiap.

"Ah, selamat pagi, neraka." bisiknya ketika menghampiri wastafel rumahnya.

Pria bersurai hitam itu menyibak poni panjangnya yang sudah menutupi alis, sebelum kemudian menyalakan keran dan membasuh wajahnya.

Mari kita tinggalkan Taehyung dikesibukan harinya dan beralih pada Taehyung setelah sampai di kampus.

Manik hitamnya menatap kumpulan beberapa orang bule yang sedang bersenda gurau di taman kampus, pria ber hoodie merah itu mendekat, "Uhm, excuse me. May I ask you things?"

Salah satu dari mereka yang tiduran bangkit duduk, " What things?"

"Things that I don't know is called Sugar daddy, so do anyone know what is that?" tanya Taehyung, bahasa inggrisnya yang acak-acakan syukurnya dapat dimengerti oleh beberapa orang yang ada disana, tidak jarang banyak yang melotot bahkan terkejut soal apa yang ditanyakan Taehyung.

"Uh... so, you asking about Sugar daddy? Why?"

Taehyung mendecak di awal, "None of your bussiness, but i really want to know. So tell me!" gertaknya.

Beberapa diantara bule itu mendengus karena Taehyung tidak sabaran, jadi seorang perempuan berkacamata segera bicara padanya, "Based on my knowledge, sugar daddy is a person that have an symbiosis mutualism with another person who volluntared(?) or wanted to be their baby boy/girl."

Beberapa orang disebelahnya mengangguk, "Kind of that. But it simply called an relationship that benefit for one another."

Taehyung mengangguk beberapa kali, agaknya dia mulai mengerti bagaimana cara kerja sugar daddy.

"Why you asking?" Taehyung menatap satu persatu mata mereka, "Nothing, just want to know what it is." Taehyung tersenyum canggung
"Anyway, thanks for the information." kemudian pamit undur diri yang tentu saja langsung jadi bahan bicaraan.

"Do you think why is he asking?"

"He may be wanted a baby boy? Who knows?"

"Do you think he's too soft for being dominant?"

"Yes, he's the sub."

"Are you blind or what? Don't you saw his dominance eyes?"

"Huh, whatever."

Mereka bubar, tanpa tahu seorang pria tersenyum miring, "Ini mulai menarik." bisiknya.

Kembali ke Taehyung yang bertemu dengan Jimin di lorong ketika mereka akan menghadiri kelas yang sama.

"Jadi, pria semalam itu sugar daddy mu?" Taehyung melirik Jimin yang wajahnya memerah, geli sih Jimin ketika Taehyung menyebutkan kata sugar daddy.

"Ya, apa kau berniat mencari satu?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, dia nampak berfikir tak lama dia mengutarakan isi kepalanya, "Aku masih belum mengerti apa hubungan dan bagaimana menjalaninya, jadi... entahlah Jim."

Jimin berjinjit untuk merangkul Taehyung, "Begini, Tae. Jika kau bingung, datang saja padaku, aku- ah bukan, kami, akan membantumu apakah kau sub atau dom, lalu kami akan membantumu mengetahui bagaimana cara kerja hubungan ini." Taehyung menatap Jimin dengan banyak kerutan didahi, oke saja sih menurut Taehyung, tapi apa dia perlu ini?

Tapi Taehyung kepo.

"Nanti kupikirkan." kata Taehyung kemudian menarik Jimin untuk segera masuk kedalam kelas.

"Taehyung, huh?" pria dengan surai blonde yang tertutup topi hitam melirik pintu kelas yang barusan tertutup karena dua orang tadi yang masuk kedalamnya.

Bukan maksudnya untuk menguntit, dia hanya penasaran, dan... jika boleh, dia akan jadi Sugar daddy-nya.






Toh, dia dominan.































tapi, itu sih menurutnya.

Sugar daddyWhere stories live. Discover now