17. Date to make up

1.6K 229 35
                                    

Setelah keduanya dalam keadaan cukup tenang dan terkendali, Taehyung memutuskan mengajak Suga keluar, maksudnya adalah; "Ayolah hyung, keluar, jangan dikamar terus." Taehyung mengatakan itu dengan pout di bibirnya, membuat Suga ragu akan status dominan Taehyung.

Tapi tak lama Suga merespon, "Oke, aku keluar, aku akan membersihkan ruang tengah dan mengganti sarung bantalnya, karena aku tidak suka meninggalkan bekas Jackson di apartemenku." Taehyung tersenyum kemudian mengangguk, tapi tak lama kerutan muncul di dahinya, "Apa dia juga menyerangmu di ruang tengah?" Suga memberikan tatapan 'mhm, seperti itulah'.

"Aku akan membantu kalau begitu." Taehyung mengikuti Suga keluar dari kamar, membereskan ruang tengah yang sedikit berantakan, seperti katanya tadi, Suga akan mengganti sarung bantalnya, sebenarnya jika bisa dia akan mengganti sofanya sekalian, tapi karena finansialnya belum mencukupi untuk membeli satu set sofa jadi tidak usah.

Taehyung yang menyapu, mengelap dan mengepel, Suga merapikan meja, sofa dan rak sepatu yang rusak karena terhantam pintu.

Tiga puluh menit kemudian mereka selesai dan beristirahat di sofa, Taehyung menggunakan paha Suga untuk tiduran.

Taehyung yang menatap Suga yang melamun dari bawah meraih tangan kirinya yang diletakkan di sisi tubuh keduanya dan memindahkannya ke kepalanya untuk bermain dengan helai rambut halusnya.

"Hyungie,"

"Hmm?"

"Ayo kencan." Mata Suga seketika melebar penuh keterkejutan.

"Uhm, ini sebagai permintaan maafku dan uhm kencan pertama kita." Suga tersenyum tipis kemudian mengangguk.

"AH! Kau setuju?!" tanya Taehyung bangun kemudian mundur untuk menatap Suga.

"Iya Taehyung, kapan dan dimana katakan saja."

Mendengar itu bibir Taehyung kembali membentuk pout, "Ah hyung! Aku tidak mau merepotkanmu terus, biar aku saja hari ini yang mentraktirmu, sudah kubilang ini permintaan maafku, kan?"

Suga terkekeh, "Oke-oke, aku mengerti."

Taehyung kembali tersenyum dan bersandar pada pundak Suga, "Jadi, hyung mau kemana?" tanyanya ambil memainkan jari-jarinya, jujur saja, Taehyung gugup setengah mati, tapi dia harus melakukan semua ini itung-itung membayar apa yang telah dia lakukan hari ini.

"Jika kau menanyaiku, aku sih mau dirumah saja," jawab Suga terkekeh di akhir, mengundang Taehyung untuk mencubit sebelah pipinya.

"Kau suka festival?"

.


Suga mematut dirinya didepan cermin, pipi tembamnya menyusut? entahlah, atau itu perasaannya saja. Sweater hitam favoritnya yang kebesaran dipadukan dengan jeans warna senada dan sepatu hitam dengan bagian putih dibawahnya membuat Suga terlihat seperti anak goth

Tapi kemudian Suga melepas swaternya, menggantinya dengan kemeja flanel, mendekat kearah cermin kemudian menepuk kedua pipinya.

"Apa aku terlihat pucat?" kemuduan dia menggeleng.

Mengambil sesuatu dari laci dibawah cermin kemudian membuka tutupnya dan memoleskan lipbalm ke bibirnya.

"Sudah."

Astaga aku seperti anak gadis saja, pikirnya kemudian menggeleng, melangkah keluar dari kamar bersamaan dengan itu ada yang mengetuk pintu.

Suga mengintip dari lubang di pintu terlebih dahulu, tidak ingin menyesal seperti kemarin.

Ketika Taehyung yang berdiri didepan sana menunggu dengan sabar, Suga menarik nafasnya panjang kemudian menghembuskan lewat bibir.

Membuka pintunya kemudian menyapa Taehyung.

Sugar daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang