12. Taehyung, maaf.

1.6K 214 83
                                    

ini uncommon.

.

Taehyung tidak bisa menghilangkan kebiasaannya untuk duduk ditaman malam hari hingga hampir menjelang tengah malam. Entahlah, harusnya dia sedikit lega karena masalah keluarganya perlahan menemukan titik terang dengan ibunya yang sudah memperbaiki diri, tapi sesuatu mengganjal sekali, Taehyung tidak tahu apa tapi ini membuatnya kepikiran tentang Suga.

Oke, katakan Taehyung berlebihan dan terlalu cepat untuk menaruh perasaan pada orang yang dikenalnya tiga hari yang lalu, tapi feelingnya tidak pernah salah, sesuatu pasti sedang terjadi pada Suga.

Dia hanya..








tidak tahu apa itu.

Ponselnya pun seharian ini sepi, biasanya dia akan mendapat satu atau dua gombalan dari Suga sebelum tidur tapi ini tidak ada sama sekali.

Bbzzz

Suga
incoming call
accept|decline
accept

"hyu-"

"tae, kau bisa ke apartemen sekarang, kumohon?"

"hyung ada apa?"

"k-kujelaskan nanti saja. kukirim alamatnya, ya?"

"Uhm ya-"

pip

Alis Taehyung hampir menyatu ketika Suga hyung-nya mematikan telefon begitu saja, dan apa-apaan tadi, kenapa suaranya bergetar? Dia menangis?

Bzz bzz

Suga
Jl. xzx no 69, lantai 2 no 4

Taehyung tidak membalas pesan teka dari Suga, dia lantas langsung berdiri menuju ke jalan raya dan menghentikan satu taksi dengan panik.

"Anda tahu alamat ini? Bawa aku kesana, cepat!" Panik Taehyung semakin menjadi, keringat dingin membasahi tangannya, dia meremat ponselnya berharap Suga akan baik-baik saja.

Ketika taksi berhenti di alamat yang dia tuju, Taehyyng segera memberikan dompetnya pada supir, "Ambil sesuai apa yang tertera disana jika sudha titipkan pada resepsionis, jangan dilebihkan karena tuhan maha melihat." katanya sebelum berlari kedalam bangunan melewati resepsionis yang terlihat mebgabtuk, dia tidka menaiki lift dia memilih naik tangga toh hanya di lantai dua.

"nomer empat-nomer empat." Taehyung mematung sebentar ketika melihat pintu apartemen nomor empat sedikit terbuka.

Karena ketakutannya semakin besar, dia segera masuk dan menutup pintu apartemen dari dalam.

"Suga hyung?" panggilnya. Taehyung mencari Suga di semua sudut apartemen, dia menemukan Suga meringkuk di atas kasur kamar dengan tubuhnya yang tertutup selimut.

"Hyung~" panggilnya pelan, tenggorokannya kering, suaranya tercekat.

"T-taehyung-" Suga lantas memeluk Taehyung, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher pria yang lebih tinggi.

Taehyung membaca keadaan sejenak, keadaan apartemen yang tadi sedikit berantakan membuatnya menduga hal yang tidak-tidak.

"Sshhh, sudah.. Aku disini, kau bisa cerita apapun padaku." Taehyung berbisik lembut sambil mengusap rambut Suga.

"Hiks.. temani aku tidur." isakan kecil lolos dari bibir Suga, membuat Taehyung makin gencar mengusap rambut dan kepala Suga sayang.

"Oke, tapi pakai baju dulu," Taehyung yang hendak melepaskan pelukan Suga menghela nafas maklum setelah Suga tidak mau melepaskan pelukannya pada leher Taehyung.

"Lepas dulu hyung, aku yakin tidak akan kemana-mana, aku hanya mengambilkanmu pakaian. Oke?" Taehyung mencoba untuk menatap wajah Suga, tapi karena Suga menunduk dan menyembunyikan wajahnya di dadanya, Taehyung tidak bisa melihat bagaimana kondisi Suga.

"Ambilkan celana dalamku juga." bisik Suga kemudian melepaskan pelukan dan bersembunyi di balik selimut.

Apa katanya?

Jadi Suga benar-benar —

Taehyung menggelengkan kepala mencoba untuk melupakan apa yang tersangkut disana dan memilih mencarikan Suga pakaian nyaman dan satu celana dalam.

Taehyung kemudian menepuk gundukan selimut itu, Suga menyodorkan tangannya kemudian Taehyung memberikan apa yang Suga minta tadi. Menunggunya sebentar kemudian ketika Suga sudah naik, bersandar pada bantal, Taehyung baru menghampirinya.

"Ada apa hyung?" tanyanya.

Suga masih diam, Taehyung pikir Suga memang pendiam tapi ini kelewatan jika mendiamkan orang yang bertanya.

"Fine, kita tidur saja, ok?" Suga lantas menepuk sisi yang kosong untuk segera diisi oleh Taehyung, sesudah Taehyung berbaring, Suga menyusul dan mendusalkan wajahnya ke dada Taehyung seakan mencari perlindungan.

"Twehyung, mwaaph." Taehyung tidak mengerti, Suga minta maaf untuk apa? Karena tidak bisa berlama-lama bertemu ibunya karena dia ada meeting dengan dewan ketua pengawas? Apa?

Taehyung menghela nafas panjang kemudian mengelus punggung Suga konstan, Taehyung tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi ia yakin Suga akan menjelaskan semuanya jika ia sudah siap.












Ini hanya soal waktu.



























Dan semoga saja apa yang Taehyung pikirkan tidak terjadi.































Jika iya, Taehyung tidak tahu harus apa.

q n a are opens

-ask taetae

-ask suga

-ask momy tae

-ask jackson

-ask jimin

-ask jungkook

-ask gabz

ily♡♡

Sugar daddyWhere stories live. Discover now