05. Then...

2.2K 292 47
                                    

Taehyung menyetir mobil sedan milik Suga dengan pelan dan pasti, dia tidak mau jika nanti dia ngebut terus terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan malah merepotkan Suga. Sementara Suga menganggap hal ini adalah penguluran waktu, pikirnya Taehyung ingin menimati waktu lebih lama dengannya, padahal...






.














.









Tidak.

Pftt. Jangan ditertawakan, sungguh. Suga hanya overPD.

Taehyung menghentikan mobil sedan Suga di taman dimana Jungkook menurunkannya tadi, "Kenapa disini?" tanya Suga sebelum Taehyung sempat membuka pintu mobil.

"Uhm, aku lebih suka diturunkan disini."

Suga menatap Taehyung aneh sampai pria itu benar-benar keluar dari mobil.

"Hey, dengar, jangan mentang-mentang wajahmu manis kau sok ingin menjadi sugar daddy-ku." Taehyung mengatakan itu didepan wajah Suga yang memerah karena emosinya tersulut, "Bukannya aku tidak mau, atau menolak, tapi lihat saja nanti." kata Taehyung kemudian melambai setelah mobil Suga jauh dari jangkauan matanya.

Bibir Taehyung tersunging miris, "Oh, ayolah. Kau tidak membutuhkan sugar daddy, kau hanya buruh kasih sayang orang tuamu, Taehyung." gumamnya selagi pandangannya memburam karena air.

Taehyung berjalan lurus, sama seperti mobil Suga tadi beranjak, menghitung langkah, ia pun tiba di rumahnya. Kakinya menaiki tangga teras kemudian mengayunkan kenop pintu, mendorong daun pintu kedalam.

"Aku pulang." bisiknya.

"BAGUS, SEKARANG MANDIKAN TAEHYUN!" Taehyung mendesah, ada sentilan kuat dari dalam kala ibunya menyebut nama itu.

"Ya." balasnya kemudian menuju kamarnya, meletakkan tas kemudian pergi ke kamar ibunya dimana 'Taehyun' berada.

Taehyung menatap Taehyun yang tergeletak diatas ranjang bayi di sudut kamar orang tuanya, Taehyung menuju kamar mandi kemudian mengisi bath up dengan air hangat, memastikan suhu air pas untuk si adik.

"Yah! Oh, baguslah kalau kau mau, kukira kau tidak akan menyentuhnya." sang ibu datang dengan perkataan sinis, menatap Taehyung yang melirik sang ibu dengan tatapan kasihan.

"Jangan sampai dia tenggelam, dia punya trauma." Langkah kaki Taehyung seketika berhenti, yang tadinya hendak menggendong Taehyun langsung ke kamar mandi, diaberhenti di tengah-tengah kamar orang tuanya, melirik ibunya yang meninggalkannya dengan pintu kamar yang dibanting keras.

Degupan di dadanya menyesak, sekali lagi pandangannya kabur, nafasnya tidak beraturan, kepalanya menunduk dalam selagi menatap Taehyun yang sedang dalam gendongan.

"Maaf." gumamnya seperti itu terus hingga ia selesai memandikan tubuh silikon Taehyun.

Ia segera memakaikan adiknya pakaianyang cocok kemudian meninggalkannya di kamar orang tua, selanjutnya dia ingin membersihkan diri sekaligus menenangkan pikiran di bawah hangatnya shower.

Taehyung yang waktu itu berusia sepuluh tahun, adalah anak sulung dari dua bersaudara, tapi takdir membawa adiknya kepangkuan Tuhan lebih cepat dibandingkan dirinya.

Hal itu membuat ibu Taehyung frustasi dan hampir gila bahkan sudah gila, mentalnya terganggu karena kehilangan anak keduanya ketika sang ibu memandikan Taehyun.

Jika Taehyung sekarang sedang menempuh pendidikan kesenian disalah satu universitas, maka tiga belas tahun lalu kejadiannya, ketika ibu Taehyung memandikan Taehyun, saat itu juga suaminya datang dan minta dimanjakan dengan ini itu hingga lupa bahwa anak bungsunya tengah berenang di bath up hingga mengambang.

Sugar daddyWhere stories live. Discover now