18. How to shoo fly

2.1K 242 41
                                    

Alo, ini ngetiknya sambil nunggu koreografi bangtan yang kedua, a.k.a ini udah lewat beberapa hari sejak dibuat, entah kenapa saya berharap itu koreografinya lagu Home, tapi ternyata Spring day, jadi kangen kan hm.

oke lanjut, selamat membaca, maaf typo.

-

Keesokan harinya Suga kembali bekerja seperti biasa, hadir di kantornya, absen kemudian mengawas di kampus-kampus, kali ini dia tidak kebagian kampus Taehyung karena sistem kampus Taehyung adalah giliran meskipun pengawas tetap tiap bulannya adalah Suga.

Tapi Suga segera menyelesaikan pekerjaannya hingga tengah hari, jam makan siang dia ada janji dengan Taehyung.

Suga
baby
sudah makan siang?

Taetae
IT'S DADDY 4 U
belum, aku menunggumu

Suga
aku kekantin sekarang

Suga membuka pintu mobilnya setelah mengantungi ponsel di saku celana bersiap menuju kantin.

Setelah menutup pintu mobil dan menguncinya, netranya melihat sesuatu tidak asing di ingatannya.

"Kook-ah!"

Yang dipanggil tidak menoleh Suga lantas mengikuti kemana keponaan nakalnya.

"Ya-ya, kenapa masuk gudang?" Suga menolehkan kepalanya ke kiri dam kanan tapi kemudian dia memilih melanjutkan perjalanannya ke kantin.

"Tsk, belum lulus SMA saja sudah main ke kampus, punya pacar tuh pasti." gumamnya kemudian masuk ke area kantin, membeli sesuatu sambil mencari dimana Taehyung duduk.

Tapi saat dia mengantri untuk membayar, getaran di sakunya mengundang tangan Suga untuk merogoh dan mencari keberadan ponselnya.

Taetae
hyung tolong
hyungie
aku di kerumunan anak perempuan
hyyuuung
jsjdidnd

Suga
left then
aku masih membayar
carikan tempat

Taetae
mereka gak mau aku pergi :(
mereka kayak lalat hyung :(

Suga
hmph
kau dimana?

Taetae
di sini
maksudku
di bangku sofa
dekat jendela
cepat
ada kursi untuk dua orang tidak jauh dari tempatku.

Suga
sabar bayi besar

Suga memasukkan ponselnya, membayar makanan yang dia beli kemudian berjalan ke arah jendela, menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Taehyung, tapi dia malah menemukan bagku untuk dua orang yang dimaksud Taehyung, tapi dimana dia.

"Oh astaga aku minta maaf, aku harus pergi."

"Taehyung!"

Suga menoleh ke sumber suara, dan yang benar saja Taehyung sekarang menghampirinya, menarik langannya dan mengajaknya meninggalkan kantin.

"Aish, apa-apaan dia malah menggandeng pengawas kampus."

"Siapa itu Tae?" Keduanya memutuskan untuk duduk di bangku panjang di taman kampus.

"Lalat. Aish, sudahlah aku tidak ingin membahasnya, mereka membuatku kesal."

Taehyung mengambil salah satu nasi kepal Suga, membuat yang punya melirik tajam, "Ayolah satu saja, kau kan juga sudah ada." Taehyung menunjuk nasi kepal yang dibawa Suga.

"Iya-iya, makan saja."

Suga menepuk pundak Taehyung ketika yang lebih muda asik makan, "Taehyung, temanmu?" tanya Suga menunjuk ke arah belakang Taehyung.

Tiga hingga empat orang perempuan berdiri dibelakang Taehyung terlihat mengobservasi apa yang keduanya lakukan ditaman ini.

"Ada apa lagi?" tanya Taehyung dengan nada datar, dia sebisa mungkin menyembunyikan kekesalannya.

"Kau meninggalkan kami hanya untuk makan dengan orang ini?" tanya perempuan cantik yang berdiri di tengah.

Suga yang tidak tahu apapun hanya bisa berkedip bingung dan melanjutkan makan nasi kepalnya.

"Sudah kubilang belum sih kalo aku tidak suka keramaian?" tanya Taehyung.

"Kau tidak bilang, kita kan bisa menemanimu makan disini, kenapa kau mengajak pengawas kampus?" jawab perempuan yang sama.

"Dia kakakku." sambar Taehyung cepat, tidak ingin menimbulkan kecurigaan.

"O-oh, maaf kami tidak tahu, boleh kami bergabung?" masih perempuan yang sama.

Suga mengangguk, tapi agaknya perempuan lain dibelakang tidak nampak nyaman dan memilih pergi dengan alasan harus mengambil buku.

"Taehyungie, apa dia pacarmu?" bisik Suga, sengaja bertanya seperti itu agar bisa melihat reaksi wajah keduanya.

"B-bukan hyung, d-dia cuma teman, sungguh, jangan adukan pada ibu." Taehyung nampaknya juga mengikuti alur Suga dengan baik, wajahnya mungkin memang di awal kaget karena mungkin pikirnya, 'kenapa Suga menanyakan hal itu jika jelas-jelas pacarnya Suga sendiri?'

Sedangkan reaksi perempuan yang duduk di sisi kanan Taehyung terlihat menunduk malu-malu.

"Siapa namamu?" tanya Suga, perempuan tadi menoleh, mengulurkan tangannya, "Ak-aku Bae Joohyun, tapi Taehyung memangilku Irene." Ketika Suga akan menjabat tangannya, Irene mengembalikan tangannya keatas pangkuannya.

Taehyung segera menjabat tangan Suga, tidak lupa tersenyum.

"Taehyungie, kelasmu sudah selesai kan?" tanya Irene tiba-tiba.

"Ah, ya. Kenapa?"

Irene terlihat berbinar kemudian merangkul lengan Taehyung dan mendekat, "Kalau begitu ayo ke mall, temani aku membeli tas tangan baru."

Taehyung melirik Suga sebentar, "Ehm, tapi aku pulang bersama kakakku hari ini, lain kali saja ya?"

Bibir Irene lantas mengerucut, "Ungh, ayolah, ajak kakakmu sekalian."

Taehyung sekali lagi melirik Suga, "Apa? Tidak masalah kok, aku akan mengantar kalian tapi kemudian aku akan pulang, masih ada pekerjaan yang harus di urus." jawab Suga.

"Nah itu kau diperbolehkan, ayoooo." mohon Irene.

"Apa kuliahmu sudah selesai?" tanya Taehyung, wajahnya berubah serius.

Irene tersenyum kikuk kemudian, "Eh.. itu bisa di urus nanti-"

"Tidak, pendidikanmu lebih penting, membeli tasnya lain kali saja, mall juga tidak akan kemana-mana." tegas Taehyung.

Lima detik kemudian Irene bangkit berdiri, "Yasudah deh, aku masuk kelas dulu." kayanya kemudian pergi melewati keduanya.

Taehyung terlihat bernafas lega setelah kepergian Irene, "Lain kali bantu aku mengenyahkan dia." katanya.

Suga merendahkan kepalanya kemudian menoleh pada Taehyung, "Kenapa? Kau kelihatan tidak suka."

"Memang. Dia dan teman-temannya seperti lalat, ugh, tiap kali istirahat selalu menungguiku, mengajakku untuk bersama-sama dengan mereka padahal sebenarnya aku tidak mau."

Suga mengangguk paham, "Dia sepertinya orang terpandang."

"Mhhm, kata rumor yang beredar dia keturunan kerajaan, aku tidak tahu itu benar atau tidak."

Suga terkekeh kemudian membingkai wajah Taehyung, "Kurasa aku tahu kenapa dia ingin bersama denganmu," katanya menyatukan dahi mereka.

"Hm? Benarkah? Memangnya apa?"

"Ya karena bayi besarku ini tampan."

Taehyung mengekuarka suara 'pft' kecil kemudian terkekeh geli, "Jangan begitu hyung, sudah ayo pulang saja."

-
PFFTTTT

judulnya g nyambung oksip

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 11, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sugar daddyWhere stories live. Discover now