Werewolf Addicted [LGBT] [R]

07. Rouge

Warewolf Addicted

07.  Rouge

===========

Dhe tak tahu apa yang dia pikirkan. Sebagian dari dirinya ketakutan menyuruhnya kabur dan sebagian yang lain memintanya untuk kembali.

Dia berhasil keluar dari kampus, nyaris saja masuk ke dalam mobilnya sampai terdengar suara kaca pecah. Matanya membelalak kaget melihat serigala besar melompat keluar, menabrak jendela. Pecahan-pecahan kaca berhamburan bersama dengan sosoknya.

Dhe tak bisa bergerak melihat makhluk itu berhasil mendarat dengan empat kakinya yang berbulu. Serigala besar itu mengibaskan bulu-bulunya sehingga pecahan beling yang menempel di bulunya keluar. Kemudian, seakan tahu keberadaan Dhe, dia menoleh.

"Oh my god," bisik Dhe. Jantungnya kembali memacu dengan cepat. Dia benar-benar seakan terkunci di tempatnya begitu serigala itu mendekat ke arahnya. Matanya menatap tajam Dhe, telinga bergerak-gerak.

Dhe menahan napas, menunggu serigala itu menyerangnya.

Tapi yang kemudian adalah suara dengkingan itu lagi. Kupingnya melayu kembali dan ekornya turun, tersembunyi di antara kakinya. Dhe sedikit bingung. Tingkah seperti itu biasanya ditunjukan oleh hewan yang ketakutan ketika majikannya marah.

Entah mengapa Dhe merasa hatinya tergerak untuk membuat makhluk itu merasa nyaman. Otaknya bahkan tak bisa melarang tubuhnya yang bergerak sendiri, mendekati makhluk itu. Tangannya mengulur ragu ke depan, tepat ke arah muncung binatang liar itu.

Dia menelan ludah gugup melihat makhluk itu menunduk, menekuk lututnya dengan patuh pada Dhe.

"Yash..." bisik Dhe begitu tangannya berhasil meraih hidungnya.

Makhluk itu seakan melebur dalam sentuhannya. Dia mengikuti arah gerakan tangan Dhe. Kedua mata makhluk itu menutup. Dia mendengkur perlahan begitu Dhe menjamah bulunya yang lembut sekali di jemari Dhe.

Lalu tiba-tiba saja, serigala itu berdiri. Telinganya kembali naik, begitu pula dengan ekornya. Suara geraman terdengar ganas. Dhe seakan tersadar dari transnya dan mundur menjauh melihat makhluk itu mengendus ke sekitarnya. Geramannya semakin kasar dan ganas, kaki menekuk waspada.

Dhe menunggu serigala itu menerjangnya dan apa yang selanjutnya terjadi membuat Dhe terperangah.

Serigala itu mengaung.

Aungannya membuat Dhe terpana. Sosok serigala Yash yang mengaung dengan kepalanya yang mengadah ke atas, bulu-bulunya yang ditiup angin bergerak di tiup angin dengan kakinya yang tegap, benar-benar indah di mata Dhe. Apalagi aungannya berbeda, lebih panjang dan jernih daripada aungan serigala yang biasa di dengar Dhe. Ketika dia mengaung, udara di sekitar Dhe seakan bergetar bersamaan.

Begitu serigala itu selesai, dia memberikan pandangan sekali lagi pada Dhe dan berlari cepat, meninggalkan Dhe begitu saja.

Dhe hanya bisa melihatnya. Tak bisa melakukan apapun.

Lalu yang dia lakukan, dia terduduk jatuh di tempatnya.

***

Sudah dua minggu sejak kejadian itu dan Dhe masih belum lupa.

Keesokan harinya setelah malam itu, staf kampus panik tak karuan melihat kaca yang berhamburan dan menelepon polisi karena mereka pikir ada vandalism di kampus. Ternyata setelah penyelidikan, polisi menemukan keanehan dengan ditemukannya jejak kaki makhluk besar—dua kali lipat dari kaki serigala biasa di tanah.

Dhe pura-pura tak tahu apa yang terjadi dan memberikan alasan kalau dia pulang dengan Yash ketika kejadian terjadi sehingga tak ada yang mempertanyakannya lagi. Heh, siapa yang akan mempercayainya bila dia bilang kekasihnya berubah menjadi serigala dan mengacaukan semuanya?