Perasaan

3.6K 384 29
                                    

Selamat membaca

Sudah sekitar dua minggu terlewat setelah kedatangan Beomgyu, hari-hari Taehyun berjalan semakin tidak normal. Setiap hari Soobin terus menyuruhnya membantu ini itu, membantunya memberes-bereskan barang Beomgyu, membantunya menjelaskan kegiatan grup kepada Beomgyu. Tau kenapa Soobin selalu menyuruh Taehyun? Ya di karenakan pertama, Yeonjun sang tertua selalu kabur dan menghilang entah kemana, sekalinya ngebantuin malah nambah masalah, kedua Hueningkai, dia sudah pasti takkan sudi untuk ikut membantu, dan jika dia bersedia membantu, bisa di pastikan semalaman mereka menyelesaikan 'bantuan' dari Hueningkai.

Taehyun mendengus untuk beribu kalinya, dia tau kalau dia adalah satu-satunya orang yang paling patuh pada Soobin, tapi kenapa harus dia terus?

Taehyun meneguk sisa caramel machiatonya dan membuang tempat nya ke tempat sampah. Menempelkan kepalanya di meja setelah kembali ke kelas. Setidaknya sekolah satu-satunya tempat ku bebas, pikirnya.

"Hmm.. apa yang Beomgyu hyung lakukan ya sekarang.." gumam Taehyun tanpa sadar, menyuarakan pikirannya yang tadi terasa lelah dan mungkin sekarang sudah tidak. Semua pikirannya sekarang sudah tergantikan dengan Beomgyu. Suara beratnya, satoorinya, wajah manis nya..

"AHH!" Taehyun tersentak, menggebrak meja tanpa sadar hingga membuatnya menjadi pusat perhatian orang-orang di kelas, beruntungnya kelas saat itu sedang sepi jadi tak banyak yang memperhatikannya. Ia kembali menenggelam kan wajahnya yang merah di lengan yang ia silangkan di atas meja, malu. Dia sudah gila! Ya.. dia sudah tergila-gila.. apa yang dia rasakan sekarang, apa yang dia pikirkan, apa yang dia inginkan, hey! semua perasaan yang aneh itu datang terlalu cepat dan banyak. Bahkan seorang Kang Taehyun yang di sebut-sebut orang paling dewasa saja tidak tau perasaan apa itu.

Kalau dipikir-pikir benar juga.. perasaan apa yang dia rasakan sekarang? Jujur, dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini, apa nasib nya sama seperti cerita di novel? Tidak mengerti apa yang ia rasakan tau-tau nya itu perasaan..

..Cinta?

Taehyun menggeleng keras berusaha menyadarkan diri dari pikiran gilanya. Oh ayolah Kang Taehyun, apa otakmu akan miring seperti Hueningkai juga? Tidak tidak.. kau takkan mendapat nilai bagus lagi nanti!

.
.
.

Kang Taehyun berjalan menyusuri jalanan, yaiyalah jalanan, masa mau nyusuri lautan. Oke lanjut.

Memilih pulang dengan berjalan kaki ketika banyak pikiran adalah hal yang baik, setidaknya angin sore dengan indahnya cakrawala dapat membuat nya sedikit tenang, beda lagi ceritanya kalau dia bertemu si member termuda yang ada di hadapannya sekarang bersama orang yang membuat hari-harinya tidak normal.

Baiklah, mari kita lihat, cafe dengan aroma kopi yang menggelitik indra penciuman, satu lelaki berkulit putih yang cantik mengalahkan seorang perempuan dengan kemiringan otak yang bertambah setiap detik, dan satu pria yang-- ah sial, Taehyun terus mengupat pada dirinya karena tak bisa menatap Beomgyu. Ada apa lagi dengan dirinya?

"Jadi?" Taehyun membuka percakapan setelah diam beberapa saat, lebih tepatnya setelah melihat Hueningkai mengabaikannya terus menerus dan asik mengobrol dengan Beomgyu yang tampak nya merasa tidak enak mengabaikan Taehyun. "Apa kau baru pulang sekolah juga Kai?"

"Apa kau tidak melihat baju yang kukenakan?" Tanya Kai balik. Taehyun menghela napas. Pandangannya beralih pada Beomgyu yang mengenakan pakaian santai, setelah mengumpulkan keberanian untuk memandangnya, Taehyun mengernyit heran. "Kalian kenapa bisa bertemu?"

"Ah itu--"

"Aku bertemu dengannya setelah membeli berberapa perlengkapan." Potong Beomgyu ringan dengan senyum polos ketika Hueningkai bersedia menjelaskan panjang kali lebar, syukurlah Beomgyu sudah dapat memotong pembicaraan Hueningkai, setidaknya Soobin tak harus khawatir lagi Beomgyu akan ditindas Hueningkai.

The reason why i love you • [BeomTae/TaeGyu] - WATTYS 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang