Pernyataan

1.1K 158 6
                                    

Selamat Membaca

"Apa kau tahu?"

Kalimat yang selalu ia dengar setiap Taehyun baru saja mengistirahatkan bokongnya. Taehyun menatap Chaeryoung dengan tatapan datar lalu kembali pada rutinitas nya, yaitu membuka buku pelajaran pertama lalu mengerjakan tugas yang belum ia sentuh sejak kemarin malam.

"Katanya, Beomgyu.."

Dan kalimat itu yang selalu mencuri pandangan Taehyun dari rutinitasnya, segala tentang Beomgyu selalu membuat Taehyun kehilangan fokusnya. Namun ia sudah tak peduli lagi, asal ia tahu segalanya tentang Beomgyu maka fokusnya pun tak pernting lagi baginya.

"Beomgyu sedang membuat lagu baru!" Ucap Chaeryoung bersemangat sedangkan Taehyun menganga heran, fakta yang tak pernah Taehyun ketahui, lagi. Taehyun menarik ujung bibirnya namun tak terlihat senang, melainkan sebaliknya.

"Lagu baru? Untuk Ryujin mungkin kan, haha.." Taehyun tertawa hambar lalu kembali pada rutinitasnya, Chaeryoung yang melihat Taehyun tampak menyedihkan langsung menyodorkan dua lembari kertas voucher yang membuat mata Taehyun membulat tidak percaya.

"Aku ada voucher cafe yang pernah kau bilang mencuri perhatianmu karena frappuchino dan makanan manisnya. Sore ini kau kosong kan?"

Taehyun masih menatap voucher di depannya tidak percaya. Taehyun memang ingin sekali pergi kesana karena ia dengar ada caramel frappuchino yang sangat enak dan dessert dengan berbagai macam. Namun sayangnya Taehyun sedang menghemat uang jajannya entah untuk apa, jadi ia tak bisa pergi kesana.

Kini di depannya terpampang voucher cafe itu dengan potongan setengah harga yang membuat Taehyun, sudah pasti, tak dapat menolaknya. Chaeryoung tersenyum senang melihat ekspresi Taehyun yang kembali ceria, bahkan lebih ceria dari biasanya. Ia tertawa kecil lalu melambaikan vouchernya, "hey mata bulat, aku bertanya loh, hari ini kosong kan?"

"Matamu juga bulat."

"Kuanggap itu sebagai persetujuan."

.
.

Tak terasa bel pulang yang Taehyun tunggu-tunggu akhirnya berbunyi membuat wajah si pemilik hidung perosotan itu awalnya tertekuk menjadi tersenyum lebar, begitu juga dengan si pemilik voucher yang entah sejak kapan merapikan mejanya tanpa melewatkan barang apapun.

"Sudah siap?" Tanya Chaeryoung saat melihat Taehyun menutup tasnya, yang ditanya pun mengangguk ringan.

Mereka keluar kelas berdampingan, berbincang-bincang menu apa yang akan dipilih nanti, tanpa ada rasa canggung atau hening seperti awal mereka berteman. Taehyun kini lebih merasa terbuka dan tak lagi menekuk wajahnya pada Chaeryoung, kini yang ia perlihatkan adalah lengkungan indah di bibirnya dan suara yang ramah nan nyaman untuk diajak berbicara.

Namun langkahnya terhenti ketika Beomgyu dan wanita di sebelahnya, yang tentu saja Ryujin, memanggilnya. Taehyun mengangkat sebelah alisnya heran, hatinya terasa sesak ketika melihat kehadiran Ryujin yang menatap Taehyun tajam.

"Taehyun kau mau kemana?" Tanya Beomgyu pada Taehyun dan Chaeryoung lalu menatap mereka bergiliran.

"Hari ini kau bukannya latihan? Aku hanya ingin pergi ke cafe yang pernah kubilang itu," jawab Taehyun datar seakan berbicara pada teman kelas yang tak dekat dengannya.

"Yah.. sebenarnya hari ini aku tidak latihan sih.." Beomgyu menggaruk leher belakangnya lalu mengalihkan tatapannya.

"Ah maaf hyung, hari ini aku tidak bisa pulang denganmu. Soalnya kau tidak bilang tadi.."

"Ah tidak apa-apa santai saja! Pergilah, kau sangat ingin kesana kan?" Suruh Beomgyu dengan nada ramah dan senyuman manis yang membuat hati Taehyun semakin sesak, Taehyun membalasnya dengan senyum lalu menangguk.

The reason why i love you • [BeomTae/TaeGyu] - WATTYS 2019Where stories live. Discover now