Hujan

1.4K 207 10
                                    

Selamat membaca

Hari ini adalah hari yang cukup cerah untuk memulai hari. Sinar matahari menembus tirai putih yang sedikit transparan.

"Hey, apa ada yang melihat payungku?" Tanya Yeonjun yang sendari tadi mondar mandir keliling dorm. Beomgyu dan Taehyun yang sedang menyantap sarapannya menatap Yeonjun bingung.

"Bukannya hari ini terlalu cerah untuk membawa payung?" Sahut Soobin yang datang dari ruang tamu, menyuarakan pikiran Taegyu.

"Aku dengar hari ini akan turun hujan lebat. Makanya aku mencari payungku untuk persiapan," jelas Yeonjun yang masih dibubuhi tatapan heran para adiknya.

Hueningkai yang baru keluar dari kamar mandi ikut menyahut membela Yeonjun, "Bawa saja payung lipat kecil daripada nanti ke hujanan."

Taehyun, Beomgyu dan Soobin saling bertatapan lalu menghela napas malas. "Iya nanti aku akan membawanya," ucap Taehyun sambil beranjak dari meja makan dan menaruh piring kotor ketempatnya, begitu juga dengan Beomgyu. Mereka berdua langsung berpencar untuk mencari payung, walau sebenarnya malas.

Sejam berlalu tapi Taehyun tak kunjung melihat payung nya, ia sedikit menyesal menolak tawaran Soobin yang ingin meminjamkan payung lipatnya. Taehyun menghela napas pelan. Yasudahlah, sebaiknya aku berangkat saja, batin Taehyun lalu mengajak Beomgyu, yang sendari tadi bersantai di ruang tamu, untuk berangkat sekolah. Taehyun berpikir mungkin saja Beomgyu sudah membawa payung, karena sendari tadi ia bersantai jadi tentu saja dia sudah mendapat payungnya kan?

Semoga pikirannya tidak salah..

Semoga..

.
.

Untuk kesekian kalinya Taehyun menghela napas, bosan. Sudah tiga mata pelajaran berlalu sebagai jam kosong, tidak banyak yang bisa ia lakukan. Sebagai anak teladan ia tidak bisa membolos seperti sebagian anak teman lainnya, tapi ia juga tak bisa bergabung dengan anak lainnya karena  malas beranjak dari tempat duduknya yang nyaman. Ia hanya bisa menghela napas menunggu seseorang mengajaknya mengobrol.

Dan benar saja, beberapa detik setelah Taehyun berdoa, tiba-tiba Lee Chaeryoung menggebrak mejanya sampai hampir seluruh murid di kelas memandangnya aneh.

Chaeryoung menghadap Taehyun dan menyolek-nyolek bahunya. "Hey.. aku bosan, kau tidak mau maengajak ku mengobrol?"

Taehyun menggeleng sambil menopang dagunya menghadap jendela, menatap dedaunan tertiup angin kencang, tanda musim semi akan berakhir.

Chaeryoung mendengus kesal melihat reaksi Taehyun. Taehyun heran, kenapa wanita se periang Chaeryoung tidak berteman dengan yang lain? Kenapa wanita bermarga lee itu lebih memilih mengusik Taehyun yang terkenal dingin ini?

"Aku kurang bisa bergaul dengan orang, jadi karena kau teman sebangku ku, hanya kau yang bisa ku ajak berteman," kira-kira begitulah jawaban Chaeryoung ketika dulu Taehyun pernah menanyakannya.

Perlahan, rintik hujan mengetuk jendela di samping Taehyun. Hujan? Tapi ketika ia berangkat tadi cuaca sangat cerah..

Ah.. sepertinya benar kata hyung tertuanya, hujan akan turun dengan deras. Hujan yang dari tadi turun rintik-rintik, perlahan menjadi deras, gemuruhnya terdengar keras mengetuk jendela.

"Wah padahal tadi pagi sangat cerah ya.." ucap Chaeryoung yang sepertinya berusaha membuka topik.

Taehyun mengangguk, "hmm.." memang, ia sedikit menyesal tidak membawa payung, tapi ia ingat. Pasti Beomgyu membawa payung.

The reason why i love you • [BeomTae/TaeGyu] - WATTYS 2019Where stories live. Discover now