Part 8

3.1K 439 62
                                    

Kevin berjalan masuk ke rumah New. Ia disambut oleh Juyeon. Hari ini hari Minggu. Jari sekolah libur.

Kevin berinisiatif untuk mengunjungi kekasihnya karena dua hari ia diabaikan. Masalah tempo hari saat ia membentak New.

"Cani masih tidur. Mau minum apa?" Tanya Juyeon kepada Kevin. Pemuda asal Kanada itu duduk di sofa ruang tamu.

"Gue ijin ke kamarnya bole, kak?" Tanya Kevin kepada kakak New.

"Yaudah, sana bangunin. Sekalian panggil dia buat sarapan." Pesan Juyeon. Kevin mengangguk lalu berjalan ke lantai dua dimana kamar New berada.

Cklek

Kevin membuka pintu dan melihat kekasihnya sudah bangun dan duduk di pinggiran ranjang. Sepertinya masih mengumpulkan nyawa.

New melirik sebentar lalu kembali membaringkan tubuh mungilnya ke ranjang dan menyelimuti seluruh tubuhnya. Ia tak ingin bertemu Kevin.

"Aku minta maaf." Kevin duduk di pinggir ranjang di samping New.

Ia menarik pelan selimut tebal New hingga memperlihatkan kepala yang lebih muda. Ia masih mengerucutkan bibirnya. Kesal dia tuh.

"Ngapain kesini? Aku kan gak mau ketemu kamu." Kesal New. Ia menepis tangan Kevin yang berusaha menggapai pipinya.

"Aku mau minta maaf. Maafin ya?" Kevin menarik pelan tangan New agar lelaki manis itu kembali duduk lalu menenggelamkan si mungil itu ke dalam pelukannya.

"Aku minta maaf." Ulang Kevin, ia menciumi pucuk kepala New dengan sayang.

Pemuda bersurai peach itu akhirnya membalas pelukan Kevin.

"Jangan bentak aku lagi. Baru aku maafin." Cicit New. Kevin mengangguk.

"Iya, gak bakal ngomong kayak gitu lagi. Ayo cuci muka. Kak Juyeon udah nyiapin sarapan." Kevin mencubit pelan pipi gembil New karena gemas.

New akhirnya bangkit dan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi.

Seharian itu mereka habiskan untuk kencan setelah sarapan bersama dengan keluarga New.



☆☆☆



Younghoon menatap malas kedua orang tuanya. Selembar kertas diletakkan oleh Mama Kim di atas meja di depan Younghoon.

"Mau jadi apa kamu? Band? Balap malam? Bikin keributan di sekolah? Nilai hancur semua? Mama gak paham lagi sama kamu. Otak kamu masih ada kan?" Ujar Mama Kim emosi.

"Kamu ada masalah?" Tanya sang Papa. Menyela istrinya yang memarahi anak semata wayangnya. Pemuda bersurai hitam itu masih diam.

"Kamu cuma perlu belajar yang benar dan jadi nomor 1 kayak sebelumnya. Apa kamu gak bisa?! Kamu bikin malu keluarga!" Akhirnya Mama Kim tidak bisa lagi menahan amarahnya.

Younghoon itu anak tunggal. Ia digadang-gadangkan akan menjadi penerus perusahaan keluarga. Jadi Mamanya tidak suka ada kecacatan sedikitpun pada diri Younghoon, baik dari segi sekolah atau pun pergaulan.

Younghoom hanya diam dengan memasang wajah malas. Sudah bosan dia mendengar kalimat Mamanya yang ingin anaknya sempurna.

"Ma, biarin Younghoon ngasih penjelasan dulu." Sahut Papa Kim. Papanya memang tidak terlalu menuntut, inilah yang membuat Mama dan Papanya sering ribut. Karena Mamanya menganggap Papanya terlalu memanjakannnya.

"Gak perlu penjelasan dari dia. Mulai besok kamu diantar sopir ke sekolah. Mobil kamu Mama sita. Satu bulan kamu gak memperbaiki nilai itu, kamu angkat kaki dari rumah ini." Mutlak sang Mama.

Aku Bukan PHO! - Bbangnyu ✔ [Under Revision]Where stories live. Discover now