Part 15

3.1K 389 134
                                    

Maaf kalo banyak typo ya, aku th suka ngetik tengah malem-dinihari 🙃

Btw, gue rasa ini agak rate 🔞
Jadi yg merasa umurnya di bawah itu dan lagi puasa, sadar diri aja ya 🙃👍

☆☆☆☆☆☆

New masih menatap lekat ke dalam manik kembar milik Younghoon yang daritadi tidak bangkit dari tubuh mungilnya. Untung saja pemuda bersurai hitam itu menahan berat badannya, jadi New tidak sesak.

Tangan New terangkat untuk merapikan poni-poni nakal Younghoon.

"Sana mandi. Lo bau." Seru New masih setia memainkan poni-poni milik kakak tingkatnya tersebut.

"Dingin." Jawab Younghoon pendek. New mendorong pelan tubuh bongsor Younghoon lalu duduk.

"Biar gue siapin air hangat. Kalo lo tidur kayak gini ntar gak nyaman." Omel New lalu ia berdiri dan berjalan menuju kamar Younghoon.

Younghoon dengan cepat menyusul lelaki manis itu lalu menggendongnya bridal style. Membuat New kaget lalu memukul kecil dada Younghoon.

"Bangsat. Kalo gue jatoh gimana." Umpat New. Younghoon hanya tertawa dan mengecup singkat bibir plum lelaki manis itu agar diam.

"Mulut lo tetep aja licin ya. Gue lumat lagi mau biar diem?" Goda Younghoon. New mendecak kesal.

"Berani lo cium gue tanpa izin lagi, gue musuhin lo ya seumur idup."

Younghoon menaikkan satu alisnya lalu tersenyum miring.

"Kalo gue minta ijin bole dong?" Tanyanya dengan muka menyebalkan.

"Ngarep aja lo. Cepet turunin." Pinta New ketika sudah sampai di kamar mandi.

Younghoon pada akhirnya menurunkan tubuh mungil New lalu lelaki manis itu sibuk menyiapkan air hangat untuk Younghoon.

Sedangkan Younghoon hanya tersenyum seperti orang kesambet berdiri dengan bersandar di dekat pintu.

"Nih, udah siap. Sana mandi." Omel New lagi.

Younghoon membuka kemeja hitam yang ia kenakan tadi dan menjatuhkannya di lantai, padahal New masih ada disana, meski pemuda manis itu tidak sadar karena masih sibuk menyiapkan sabun.

Saat pemuda manis itu mendongak dan bertemu tatap dengan dada bidang Younghoon yang telanjang, mukanya sukses memerah lalu mengumpat.

"Bangsat! Ngapain lo buka disini? Ih, menyebalkan!" New akhirnya berjalan ke arah pintu keluar dimana Younghoon masih berdiri dengan topless.

Pemuda manis itu berjalan untuk melewati Younghoon dengan menutupi wajahnya yang memerah.

Younghoon mempunyai ide jahil. Ia tidak membiarkan New lolos keluar dari kamar mandi tersebut. Malah membawa tubuh mungil itu untuk berdiri tepat di hadapannya lalu ia tersenyum menggoda.

"Lepasin! Gue mau keluar. Lo mandi aja sana cepetan. Gue mau pulang, ish." Rutuk New kesal.

"Lo mau gue buka baju dimana emang? Ini kan kamar mandi. Cuma ada kita berdua." Goda Younghoon. Muka New semakin memerah.

Younghoon kagum sekaligus tergoda oleh wajah New yang memejamkan mata mati-matian, ia malu melihat tubuh Younghoon. Karena kedua tangannya dipegang oleh pemuda bersurai hitam legam itu. Ia membawa tangan mungil New ke arah absnya yang sudah terbentuk.

"Gue peringatkan ya Bbang, berenti sekarang atau lo gue bunuh?" Ancam New yang wajahnya semakin panas karena ulah yang lebih tua.

Younghoon bukannya berhenti malah semakin mendekatkan wajahnya ke leher mulus New dan mengendus leher putih itu dengan sensual. New meremang. Kedua tangan pemuda manis itu dibawa oleh Younghoon untuk melingkar di pinggangnya.

New menggeliat tidak nyaman karena ulah lidah Younghoon yang bermain di titik sensitifnya, di area leher. Pemuda penyuka roti itu membuat beberapa tanda di leher mulus New.

"Shh..biarin gue keluar, kak." Pinta New dengan wajah yang sepenuhnya memerah dan berusaha menahan desahannya agar tidak keluar. Ia memanggil Younghoon dengan 'kak' untuk pertama kalinya.

Lelaki bersurai hitam itu tertegun dan berhenti.

Ia menjauhkan wajahnya dari leher New dan menatap lelaki manis yang matanya sudah sayu itu lekat.

Duh, nafsu Younghoon bukannya turun malah meningkat karena mendapat pemandangan seperti itu.

"Oh, shit. Your face.." Desis Younghoon dengan suara rendah.

New mendongak dan langsung mendapat serangan dari bibir Younghoon. Pemuda bersurai hitam itu kembali melumat bibirnya dengan penuh nafsu. Younghoon mendorong tubuh mungil New ke dalam bathub yang sudah terisi air hangat lalu meletakkan tubuh New di atas pahanya.

Kecipak air bersautan dengak kecipak kedua benda kenyal yang saling melumat itu.

New kewalahan meladeni Younghoon, akhirnya ia hanya pasrah dan menikmati apa yang dilakukan pemuda Bbang itu kepadanya.

Dan pada akhirnya, tidak hanya Younghoon yang mandi, namun ia juga ikut mandi.

☆☆

New masih diam dengan wajah flat dan super judesnya. Ia menatap Younghoon dengan tatapan seakan membunuh.

"Gue minta maaf, Cani. Kelepasan." Kata itu sudah berulang kali keluar dari mulut Younghoon sejak 15 menit yang lalu dan tidak ditangggapi New sama sekali. Setelah mandi yang tidak hanya sekedar mandi itu berakhir, New akhirnya mendiamkan Younghoon.

"Ck. Kelepasan maksud lo? Gue udah baik-baik minta keluar dari kamar mandi sampe manggil lo 'kak' masih aja lo lanjutin." Murka New. Younghoon memeluk tubuh mungil New yang terbaring di ranjang dengan erat dan memberikan aegyo terbaiknya agar New luluh.

"Muka lo menggoda sih." Younghoon cari mati sama maung yang lagi ngamuk.

New mengambil buku tebal yang ada di atas nakas Younghoon yang ada di samping ranjang lalu memukulkannya ke kepala Younghoon dengan tidak pelan.

Pemuda bersurai hitam itu berteriak karena kesakitan.

"Makan tuh buku yang menggoda. Lo tidur diluar sana. Gegara lo gue gak bisa pulang. Kalo kakak gue tau, lo besok tinggal nama." Rutuk New.

New memunggungi Younghoon yang masih mengusap kepalanya bekas tampolan New yang cukup kuat itu.

Pemuda Bbang itu tidak mengindahkan titah New, namun ia mendekatkan tubuhnya ke tubuh mungil New lalu memeluknya dari belakang dan menarik tubuh itu agar makin dekat kemudian menciumi kening New lama.

"Gue serius minta maaf. Lain kali kalo lo gak ngijinin, gak bakal gue lakuin." Ucapnya dengan nada serius.

New tertegun. Ia berbalik untuk melihat kesungguhan Younghoon.

"Janji?" Tanyanya. Younghoon menautkan kelingkingnya dengan jari kelingking yang diulurkan oleh New.

"Janji." Younghoon tersenyum hangat lalu mengeratkan pelukannya, kemudian membenamkan wajah New di dadanya. Pemuda manis itu menghirup aroma mint yang menguar dari tubuh kakka tingkatnya itu. Membuatnya merasa tenang, sebelum kalimat Younghoon memacu emosinya kembali.

"Makasih, Cani. I love you. Btw, lo hebat." Seru Younghoon dengan nada menggoda.

"Stop it, Bbang! Gak ada maaf sekali lagi ya, kalo lo mulai lagi." New mencubit keras pinggang Younghoon melampiaskan kekesalan dan rasa malunya.





Tbc

Btw, kalo part di atas gagal dan gak ngefeel, aku mon maap, krn aku th gk bisa nulis kayak author yg udah pro ttg part di atas itu.

Btw, kalo banyak yg gak suka part ini ntar, aku edit trus bikin baru 🙂

☆☆

Sebenernya aku mau End di part 15. Soalnya aku th kurang suka cerita banyak part. Bikin bosen 🙈

Tp pd gk mau end di part ini, apa harus bikin sampe 20 part aja? 🙃

Bisa jawab disini heheh   >>>

Aku Bukan PHO! - Bbangnyu ✔ [Under Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang