Part 17

2.9K 376 189
                                    

Maaf kalo banyak typo 🙃

☆☆☆☆☆☆☆

"Ck. Dasar uler." Sinis salah satu siswa yang berdiri di koridor yang dilewati New dan Younghoon, name tag siswa itu 'Han Jisung'. Junior yang waktu itu juga meledek New.

"Dasar cabe." Sahut temannya yang bername tag 'Haechan', pacar Mark. New mencoba menulikan pendengarannya. Younghoon berhenti berjalan, masih dengan New yang ada di gendongan Younghoon.

Siswa lain hanya bisik-bisik meskipun begitu tetap saja New mendengarnya.

"Kalo lo bukan pacar Mark dan Minho, udah gue hajar lo disini." Ucap Younghoon tajam memperingatkan kedua juniornya tersebut.

"Emang bener kan dia gitu." Haechan tak mau kalah sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Younghoon menghela nafas kasar.

"Lo gak tau apa-apa. Mending diem dan gak usah nyebarin hoax." Ujar Younghoon lagi masih berusaha menahan emosinya.

"Gak usah ladenin. Lanjut aja jalannya." Bisik New di telinga Younghoon, berusaha membujuk pemuda tampan itu agar pergi dan tidak meladeni adik tingkatnya yang tukang gosip itu.

"Sekali lagi lo semua ganggu Cani, lo berurusan sama gue. Inget itu!" Ujar Younghoon ke seluruh siswa yang berdiri di koridor tersebut dan menjadikan New bahan cacian.

Lalu ia kembali melanjutkan jalannya menuju kelas New.

☆☆


Disinilah Jisung dan Haechan sekarang, di ruang geng milik Mark.

"New itu lebih dulu kenal sama Younghoon. Mereka sudah kenal sejak New masih siswa JHS, meskipun mereka gak satu sekolah, tapi kenal karena Younghoon sohib kakaknya. Jadi kalian berdua berhenti menghina New dan menyebarkan info-info gak penting." Ujar Mark ke arah Haechan dan Jisung yang duduk di sofa di depannya.

Haechan dan Jisung kaget dong mendapat informasi tersebut. Kan mereka selama ini mengira New orang baru yang mengganggu hubungan Younghoon dan Kyu. Mereka juga yang telah menyebarkan gosip tidak baik tentang New ke seluruh siswa Cre.ker SHS.

Jisung dan Haechan menunduk, merasa bersalah dan malu.

"Sana minta maaf sama New." Timpal Minho, kekasih Jisung.

Haechan dan Jisung hanya mengangguk pelan.


☆☆☆

"Siang om." Ucap New ketika memasuki ruang rawat inap Papa Younghoon. Diikuti dengan ogah-ogahan oleh pemuda tampan itu.

"Siang juga Cani." Balas Papa Younghoon dengan tersenyum hangat.

New menarik tangan Younghoon agar berdiri di samping ranjang Papanya. Younghoon merasa bersalah, canggung dan tidak tahu harus bicara apa.

"Papa kapan boleh pulang?" Tanya Younghoon akhirnya.

"Minggu depan. Kata Dokter masih belum stabil semuanya." Jawab sang Papa.

"Cani sudah makan, nak?" Tanya Papa Younghoon ketika melihat New hanya diam saja di sofa yang tak jauh dari kedua orang itu.

"Belom. Om jangan lupa makan yang banyak ya, biar cepet sembuh heheh." Sahut pemuda manis itu.  Papa Younghoon memberi tanda agar New menghampirinya.

"Jangan panggil om. Panggil Papa aja. Kamu kan calon mantu saya." Pipi New sukses merona karena ucapan Papa Younghoon.

Pemuda tampan itu hanya tersenyum mendengar kedekatan New dan Papanya.

"Ba-baik. Tapi Papa salah. Aku gak ada hubungan apa-apa kok sama Younghoon." Cicitnya. Papa Younghoon melirik anaknya minta jawaban.

"Belom, Pa. Otw." Sahut Younghoon yang peka apa maksud dari Papanya.

"Gas dong. Lelet banget. Nanti diambil orang lagi gimana?"

"Papa bujuk dong Cani biar mau nerima aku." Pinta Younghoon.

New mengipasi mukanya. Ia sangat malu berada di antara kedua ayah dan anak ini. Tidak baik untuk jantungnya.

"Aku permisi keluar dulu. Lanjutin aja obrolannya." Ucap New pelan lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"Ck. Dasar anak goblok. Udah jelas dia suka sama kamu tapi kamu gak ngasih bukti keseriusan. Mana mau dia nerima kamu." Omel Papa Younghoon kepada anaknya setelah New keluar dari ruangan itu.

"Sekolah kamu gimana? Udah hancur?" Younghoon mendengus kesal.

"Papa mau aku beneran hancur gitu?" Protes Younghoon.

"Makanya masuk sekolah, gak usah sok bolos dan kabur dari ruma . Mama kamu rindu sama kamu dan khawatir. Sebaiknya kamu pulang."

"Hm. Aku mau nyusul Cani. Papa nanti kalo kenapa-kenapa hubungin aku aja."

"Kasih kepastian anak orang. Jangan kecewain Papa." Pesan Tuan Kim. Younghoon memberi tanda seperti hormat kepada Papanya.

"Siap, Kapten." Pemuda tampan itu memeluk Papanya lalu keluar dari ruangan tersebut dengan wajah bahagia. Ia kira ia akan diusir saat baru datang menjenguk Papanya, ternyata sang Papa masih menganggapnya seperti putra kesayangan.

Sedangkan New duduk di kursi taman yang ada di rumah sakit itu menunggu Younghoon. Ia menikmati semilir angin yang menyapa setiap helai surai peachnya.

"Kenapa gak di dalem aja, hm? Disini udaranya cukup dingin." Dua lengan mengalung di leher New dari belakang lalu membawa kepala pemuda manis itu agar mendongak. Ia menunduk lalu mengecup pucuk hidung mungil milik New.

"Gapapa. Disini tenang. Lagian lo perlu privasi sama bokap lo." Sahut New, ia kemudian berdiri lalu berbalik untuk berhadapan dengan pemuda tampan yang masih menatapnya intens.

Tangan Younghoon terangkat untuk mengelus pelan pipi gembil milik New. Ia menarik pinggang New dengan satu tangannya agar tubuh mungil pemuda manis itu mendekat kepadanya.

Wajah New tenggelama di dada Younghoon. Ia dapat mendengar detak jantung Younghoon yang dua kali lipat seperti detak jantungnya.

New kemudian menjauhkan kembali wajahnya dari dada bidang Younghoon lalu mendongak untuk bertemu tatap dengan pemuda tampan yang telah mencuri hatinya sejak 2 tahun lalu.

Wajah mereka begitu dekat. Bahkan New bisa merasakan nafas Younghoon di wajahnya.

New memejamkan matanya saat pemuda tampan itu semakin mendekatkan wajahnya ke wajah New, lalu menyatukan bibir mereka.

Tangan New terangkat untuk memeluk pinggang pemuda bersurai hitam itu.

Younghoon memberikan sebuah ciuman manis dan lembut pada pemuda manis bersurai peach tersebut.

"Ayo masuk ke dalam lagi buat pamit. Kita nyari makan dulu sebelum ke mansion lo." Ujar Younghoon setelah ciumannya berakhir. New hanya mengangguk dan tersenyum melihat genggaman Younghoon pada tangan mungilnya.


"Semoga kalian bahagia." Kyu berbalik ke arah pintu keluar rumah sakit. Niatnya tadi menjenguk Papa Younghoon, tapi ia urungkan.







>>>tbc<<<

Komen yg banyak aja, gpp.

Biar aku semangat ngetik 🤗💕

Aku Bukan PHO! - Bbangnyu ✔ [Under Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang