13. Kekhawatiran Gino

120 14 0
                                    

Ketika kamu jatuh cinta, rasa khawatir itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Cinta pula yang mengubah empati menjadi suatu tindakan nyata.

***

Author POV

Lili menyalakan ponselnya dan sedikit terkejut dengan beberapa notifikasi yang tertera disana. Puluhan pesan dan misscall dari Gino membuatnya sedikit merasa bersalah karena tak sempat memegang ponselnya ketika berada di rumah Ariga, lelaki yang kini duduk di sampingnya dengan pandangan yang nampak sedang fokus pada jalanan.

Baru dia berniat menghubungi Gino, Gino telah terlebih dahulu mengubunginya, tanpa pikir panjang Lili mulai mengangkat panggilan itu.

"Akhirnya diangkat juga, Li lo kemana aja sih? Kenapa hobi banget sih lo bikin gue panik? Gue telepon lo dari tadi nggak lo angkat, gue chat juga nggak lo bales, lo nggak kenapa-napa kan Li? Gue denger dari satpam sekolah lo —"

"Assalamu'alaikum."

"Astaga, sampai lupa. Waalaikumsalam."

"Lo bawel banget deh No, sumpah."

"Gimana gue nggak bawel? Gimana gue nggak panik huh? Gue cari lo dari tadi, bahkan sekarang gue ada di rumah lo tapi lo nggak ada, udah jam berapa ini Li? Lo dimana? Di rumah sakit? RS mana biar gue samperin sekarang?"

"Hey, tenang, gue nggak papa dan lo nggak perlu samperin gue, gue udah di jalan mau pulang."

"Naik apa? Sama siapa?"

"Ada pokoknya, udah, gue tutup dulu. Lo kalau mau bikin gue seneng, mending sekarang lo beliin gue mie ayam di ujung kompleks, gue laper. Bentar lagi gue sampai, bye No, assalamu'alaikum."

"Yaudah gue beli sekarang, waalaikumsalam."

Lili mematikan sambungan telepon itu, dan detik kemudian layar ponselnya berubah menampilkan wallpaper yang dia pasang fotonya saat sedang berlibur bersama Gino dan Randy.

Lili mematikan sambungan telepon itu, dan detik kemudian layar ponselnya berubah menampilkan wallpaper yang dia pasang fotonya saat sedang berlibur bersama Gino dan Randy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Randy, kamu apa kabar? Aku rindu, sangat. Lirihnya dalam hati.

Merindukan Randy membuatnya ingin menggunggah foto di akun sosmed nya, dan dengan gerakan cepat, dia membuka akun Instagram nya lalu mengunggah sebuah foto disana, tak lupa dia menuliskan caption yang membuat siapa saja yang membacanya tau bahwa orang ini sedang terluka, sangat terluka dan masih mencoba untuk ikhlas menerima segalanya.

Merindukan Randy membuatnya ingin menggunggah foto di akun sosmed nya, dan dengan gerakan cepat, dia membuka akun Instagram nya lalu mengunggah sebuah foto disana, tak lupa dia menuliskan caption yang membuat siapa saja yang membacanya tau bahwa o...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Antara Kita (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang