xvii. open up

9.2K 1.9K 295
                                    

Pelajaran olahraga baru saja usai beberapa sekon yang lalu. Lia, Siyeon, Haechan, Jisung, dan juga Hyunjin segera bergegas ke kantin untuk sekedar mampir membeli jajanan guna mengisi perut yang keroncongan.

Jujur, Lia sangat tidak nyaman ketika melihat Hyunjin dan teman-temannya saling bercanda. Ia merasa takut suatu saat nanti Hyunjin akan menganbil mereka semua dan kembali merisaknya.

Sekedar membayangkan saja sudah membuat Lia keringat dingin.

Gadis itu mendongak ketika melihat sepasang sepatu berada dihadapannya, bersamaan dengan gelak tawa Siyeon yang memudar.

"Can we talk for a second?"

Suara berat Felix menyapu indra pendengar. Lia bergeming sesaat, masih terkejut dengan kehadiran pemuda bersurai pirang itu.

Felix mengedarkan atensi kepada presensi yang lain, ketika maniknya bertemu dengan milik Siyeon buru-buru pemuda itu melongos, kembali menatap Lia yang sedang menunduk lesu.

"Please?"

Detik berikutnya Siyeon melangkah menjauh, meninggalkan kantin dengan wajah masam. Disusul Haechan yang lisannya terus memanggil nama si gadis.

Tungkai Jisung melangkah mendekat kearah Lia. Telapak tangan diletakan di bahu sang gadis seraya berbisik, "duluan ya." sebelum akhirnya pria ceking itu berlari kecil menyusul kedua temannya.

Sementara Hyunjin masih diam di tempat, mengamati Felix dari ujung kaki hingga kepala dengan pandangan seolah menilai.

"Felix ya?" seru Hyunjin, menatap badge yang terletak di dada kirinya. Pemuda itu tersenyum hingga ainnya tenggelam, "duluan deh kalo gitu, Lia gua duluan."ucapnya lembut sebelum berlalu meninggalkan keduanya.

Setelah kepergian mereka, barulah Felix kembali bersuara.

"Are you okay? Kamu menghilang waktu itu, saya jadi kepikiran."

Kepala Lia kian menunduk ketika kedua telapak tangan Felix menyentuh dua sisi bahunya, memaksa untuk menatap manik coklat gelap pemuda itu.

"Kamu menghindari saya ya, Li?"tuding Felix, kecewa.

Lia segera mendongak, menggeleng dengan kuat atas jawaban dari pernyataan Felix barusan.

Sebetulnya Lia tidak bermaksud menghindari Felix, ia hanya malu karena kejadian waktu itu.

"Felix gak bilang ke siapa siapa kan soal yang waktu itu?" Lia berujar dengan pelan, takut jika seseorang mendengarnya.

Kedua alis Felix bertaut, tak habis pikir. "What do you mean by that?"

"Lia takut Felix bilang ke yang lain."ujar Lia, suaranya terdengar bergetar. Gadis itu kembali menunduk ketika tangisnya tak lagi dapat terbendung.

Tangis gadis itu membuat Felix menghela nafas panjang. Kedua telapak kini menangkup pipi Lia, menghapus jejak air mata yang mengalir deras disana.

"Why would i?" suara Felix terdengar begitu lembut dan hati-hati, untuk beberapa alasan perlakuan Felix membuat tangis Lia berhenti seketika.

"Emangnya gak jijik? Lia kan udah dipegang, bekas orang." tanya Lia.

"Listen to me, Lia. Itu kecelakan, tolong jangan pandang diri kamu sendiri rendah. Kejadian itu bukan menjadi tolak ukur untuk menentukan derajat seseorang."




























"Lagian saya gak mempermasalahkan hal itu kok. Kamu lebih dari pada itu, Lia."


















Bohong kalo Lia gak kepikiran soal ucapan Felix tadi siang. Ucapan yang membuat hatinya berdegup kencang.

Sudah lama Lia tak merasakan hal itu.

Rasanya aneh, seperti sesuatu yang lembut menggelitik perutnya.

Lia memukul pipinya sendiri sembari menggeleng kuat.

"Ayo Lia tidur!"ujarnya gemas, lalu menarik selimut sebatas leher.

Namun beberapa sekon kedepan pikirannya terus dipenuhi oleh bayangan soal Felix.

"Tidur ayok udah malem!"omel Lia pada dirinya sendiri. Jemari mengacak rambut dengan brutal, bisa gila dia kalau begini caranya.

Suara pesan masuk dari ponsel yang diletakan diatas nakas berhasil membuat Lia menghentikan aktivitasnya sejenak.

Gadis itu meraih benda berbentuk segi empat itu, lalu kedua sudut bibir tertarik berlawanan arah.




From: Felix
add to contact | block

Lia
besok mau berangkat bareng?
if you don't mind tho



Kedua telapak digunakan untuk menutup waiah Lia yang kain memerah karena malu.





















To: Felix
add to contact | block

okay^^

APHRODITEWhere stories live. Discover now