(28)

1K 180 60
                                    

"Kau kenapa di sini?"

*******

Yuna hanya menatap netra milik orang yang ada di depannya. Entah kenapa lidahnya seakan kelu untuk berbicara.

"E-emm... a-aku beli-"

"Tunggu di sini sebentar", potong Wonwoo dan langsung menuju ke kasa.

Ia mendatangi keluarga Yoon untuk memberikan apa yang ia bawa, "Annyeonghaseyo, ahjumma, hyung", sapanya pada keduanya. Tn. Yoon sudah kembali ke ruang belakang sehingga ia tidak sempat melihatnya.

"Ah, Annyeong, Wonwoo-ya! Kenapa kau kemari? Mencari bunga?", tanya Ny. Yoon antusias.

Wonwoo pun tersenyum dan menaruh barang bawaannya di atas meja, "Ini, eommaku mengirim beberapa kue kering ke apartemenku. Ia juga menitip untuk diberikan pada keluarga Minju"

Ny. Yoon pun langsung meraih barang itu dengan senyuman, "Katakan pada eommamu terima kasih dan maaf sudah merepotkan"

"Tidak, ini tidak merepotkan. Kami memang ingin memberikannya", balas Wonwoo ramah.

"Dan.... sepertinya aku harus pamit sekarang", ucapnya mengakhiri pertemuan singkat mereka hari ini.

"Baiklah, terima kasih. Kapan-kapan mampir ke sini lagi, Won", sahut Jeong Han sambil menepuk pundak Wonwoo.

Wonwoo pun menunduk dan berjalan menuju pintu. Ia juga sempat menatap Yuna -yang sedang menunggunya di kursi- sebagai tanda untuk menyuruhnya mengikuti.

Setelah berjalan menjauh sedikit dari toko bunga itu, Wonwoo menghentikan langkahnya, "Kau kenapa bisa ada di sana?", tanyanya langsung to the point.

"Em... beli bunga?", ucapnya sambil menunjukkan serangkaian bunga di tangannya.

Meski saat ditanya pada awal bertemu tadi terlihat gugup, sekarang ia sudah mempersiapkan jawabannya. Sungguh, jantung Yuna sempat terhenti sebentar ketika mendapati Wonwoo bertanya seperti itu, seakan ia tahu tentang dirinya.

"Ah, benar juga...", ucap Wonwoo sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ini bunga untuk siapa?", lanjutnya bertanya sambil menunjuk rangkaian carnation dan baby's breathe itu.

Yuna pun menunduk, melihat bunga yang ditunjuk Wonwoo itu, "Untukku sendiri. Biar apartemenku berwarna sedikit", jelasnya.

"Kajja, kita ke rumahmu"

HEOL. Ini telingaku yang terlalu berhalusinasi atau bagaimana?

Mata gadis itu sontak terbuka lebar saking terkejutnya, "K-ke ru-rumahku?", tanyanya meyakinkan pendengarannya.

"Ya, kita ke sana menaruh bungamu dulu. Lalu, kita akan pergi ke suatu tempat. Aku berhutang padamu karena buku itu", jelas Wonwoo menjawab pertanyaan ambigunya.

"Ah.. seperti itu ternyata...", respon Yuna dengan tawa canggungnya. Ia salah mengartikan maksud Wonwoo.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke halte terdekat untuk menuju apartemen Yuna.

Earphones In Your Sunset | Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang