(37)

821 135 41
                                    

"Yuna? Kok di sini?"

Tanya seorang pria yang ia paling tak ingin temui saat ini. Otaknya berhenti sebentar untuk berpikir. Ia tidak mengerti kenapa Wonwoo bisa ada di sini sekarang.

"Hei", panggilnya sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Yuna yang melamun.

Gadis itu pun terkaget, "..Ah?...ya?", ia menjawab dengan kikuk.

"Ditanya malah melamun", balas Wonwoo sambil mengacak pucuk kepala Yuna.

Entah apa yang ditanya oleh Wonwoo tadi, semua terasa tidak jelas di telinganya. Otaknya kini hanya sibuk mencari Hae Rin untuk membantunya.

"Hae Rin eonni di mana?", tanya Yuna langsung to the point. Ya, ia harus mencari penyelamatnya.

"Noona?", tanyanya meyakinkan dan melirik ke deretan toko di belakangnya, "Tadi noona masih di toko Varry. Dia mau beli baju", tunjuknya pada toko baju wanita itu.

"Lalu, kenapa kau bisa ke sini? Seharusnya kau di sana", Yuna masih terheran dengan kehadiran pria datar itu di depannya.

"Aku bukan anak kecil yang harus selalu mengikuti eommanya. Dan kebetulan aku melihatmu", jelasnya.

Yuna hanya bisa memejamkan mata sebentar untuk menjernihkan isi pikirannya yang rumit. Ia bingung bagaimana mencari alasan pada Wonwoo, juga Hansol.

"Aku mau bertemu eonni", ucap Yuna memutuskan untuk mencari sumber penyelamatnya terlebih dahulu.

Tanpa menunggu jawaban pria di sebelahnya, ia pun langsung berjalan cepat menuju toko Varry itu. Syukur, toko itu tidak terlalu besar. Sehingga, ia dapat dengan mudah menemukan wanita bermarga Cho itu.

"Hae", panggilnya menepuk pundak sahabatnya.

Sang pemilik nama pun berbalik. Matanya langsung terbuka lebar begitu tahu siapa yang menepuknya, "Yuna?! Kenapa kau di sini!", terkejutnya.

"Hae, tolong aku! Aku bertemu dengan Wonwoo tadi-"

Sosok Wonwoo terlihat sedang mendatangi mereka berdua. Yuna pun buru-buru menyudahi perkataannya.

"Kenapa sih buru-buru sekali", komentar Wonwoo dan tepat berhenti di depan mereka.

Ingin sekali rasanya ia menepuk jidatnya untuk menghilangkan rasa kesal di kepalanya. Namun, Yuna hanya bisa memejamkan mata sejenak untuk merefresh.

Sialnya, hari ini Seung Cheol sedang bekerja sehingga ia tidak bisa ikut mereka jalan-jalan. Seandainya saja ia bisa ikut, pasti Hae Rin sudah menyuruhnya bersama Wonwoo berjalan entah ke mana.

Yang ada di tempat ini hanya Yuna, Wonwoo, Hae Rin, dan Seung Min. Pandangan wanita beranak satu itu pun terhenti pada anaknya.

Aku harus menggunakannya, batin Hae Rin sambil menatap putranya.

"Seung Min-ah", ia berjongkok untuk mensejajarkan tingginya, "Kau tadi ingin ke toilet kan?"

"Emm... enggak-"

"Iya", potong Hae Rin cepat sambil berdiri.

"Wonwoo hyung akan menemanimu ke sana ya", kemudian ia melirik Wonwoo, "Won, tolong antar dia"

Pria itu hanya menunjukkan wajah datarnya sambil mengangguk. Kemudian, ia menggandeng Seung Min dan menghilang dari pandangan dua wanita itu.

"Hae, Hansol di sini! Aku harus bagaimana?!", Yuna mulai panik kembali.

"Tunggu dulu, jangan panik. Kita akan pikirkan...", Hae Rin berusaha untuk menenangkan suasana.

"Kau minta Hansol untuk pulang saja", usul Hae Rin gampang.

Earphones In Your Sunset | Wonwoo✔Where stories live. Discover now