Prolog

3.9K 192 14
                                    

Silakan beri kritik dan sarannya.

°
°
°

Aku hanya bisa memandang tiap orang yang lewat tanpa bisa memanggil mereka. Aku butuh seseorang untuk membantu keluar dari lemari ini. Rohku sudah lama berdiam dan menempati lemari pemberian Nenek Pia.

Dulu aku begitu bodoh karena mempercayai kata-kata manis yang keluar dari bibirnya. Tak menyangka wajah cantiknya tidak sesuai dengan hati yang busuk.

"Ibu tiriku menyiksa dan memukulku tiap hari jika aku tidak melakukan pekerjaan."

"Aku kabur dari rumah ketika dia ingin menjualku."

Siapa yang tidak tega jika seorang sahabat berkata seperti itu? Namun, aku bodoh. Ternyata itu merupakan kalimat sakti yang ia terus katakan jika bertemu korban baru.

Kekayaan yang ia peroleh berasal dari membunuh korbannya tanpa diketahui oleh siapapun jika dirinya adalah sang pelaku kejahatan. Berkat bantuan sang iblis yang ia panggil Tuan Besar, semua kejahatannya tak terendus pihak polisi.

Aku adalah korban ke delapan yang harus ia lenyapkan. Wanita itu pandai mengelabui polisi seakan-akan sang korban meninggal karena sakit atau bunuh diri. Ya, itu semua karena ia dibantu oleh iblis. Aku menangis saat rohku terlepas dari tubuh dan menyesal telah menerima dirinya tinggal di rumahku.

Jika aku meninggal karena sakit tak masalah rohku tinggal di bumi. Namun, aku tak bisa menerima kematian ini karena wanita yang sudah kuanggap saudara membunuhku untuk memuaskan rasa hausnya akan sesuatu.

Di toko antik ini, aku bertemu dengan dirinya lagi bersama wanita yang akan membeli lemari. Setelah menunggu sekian lama akhirnya aku bisa keluar dan tidak menyangka lemari ini dibeli oleh seorang wanita yang akan menjadi korban ke sepuluh.

"Rohku ini akan terus bersamamu."

Aku akan mengikuti ke manapun langkahmu pergi. Aku berjanji tidak akan lagi ada korban yang sama sepertiku.

"Tunggu pembalasanku, Marsa."


=Bersambung=

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=Bersambung=

Lemari TuaWhere stories live. Discover now