6

142 30 9
                                    

HARI yang sangat singkat. Sekarang, sudah pukul setengah delapan malam. Setelah sekolah berakhir tadi, Fannie dan Dinda langsung pulang ke rumah. Sebenarnya, Fannie tidak ingin. Akan tetapi, perkataan Dinda membuat Fannie mengurungkan niatnya.

"Kita masih capek, Fan. Baru juga kemarin sampai. Jangan langsung nekat kesana-kemari lagi. Bukan cuma badan lo yang capek, tapi otak lo juga butuh istirahat. Masa lo sayang orang lain, tapi sama diri sendiri lo nggak sayang?"

🎶

Bel rumah terus berbunyi, seisi rumah yang sedang sibuk mengurus kegiatan masing-masing, membuat Fannie mengalah dan turun untuk membuka pintu.

Sedikit terkejut, Fannie seperti mengenal sosok yang ada didepannya ini. Seperti pernah bertemu. Dan, ya, itu Bara!

"HEH LO!" Fannie marah. Tentu, Ia pasti akan marah. Siapa sih yang nggak marah, setelah di Php in?

"NGAPAIN LO DI RUMAH GUE? NGGAK CAPEK, NGERJAIN GUE? DENGAN NGASIH NOMOR TELEPON GAK BENAR ITU DI PESAWAT? AWAS YA KALAU GUE NYESAL MASUK DI SEKOLAH ITU. KATA-KATA LO BIKIN GUE MIKIR, TAHU NGGAK?"

Bukannya meminta maaf, cowok itu malah tertawa terbahak-bahak. Menertawakan Fannie yang mengoceh tidak jelas seperti tadi.

"HEH LO GILA YA? KOK BISA LO MASUK PERUMAHAN INI? KAN ORANG ASING UDAH NGGAK BISA MASUK KALAU DI ATAS JAM TUJUH!"

Akhirnya cowok itu berhenti ketawa, kemudian memberikan sebuah rantang berisi makanan kepada Fannie.

"Udah, ngomelnya? Nih ada makanan dari nyokap. Gue tahu kalau nyokap gue memang baik sama tetangga. Nggak usah dipuji."

Fannie mengernyit. "Tetangga? Maksud lo?"

"Rumah gue disebelah, kalau lo mau tahu aja. Udah nggak usah banyak omong. Balikin rantangnya jam 8, mau dipakai." jelas Bara kemudian pergi begitu saja.

Sementara Fannie, masih menganga tak percaya bahwa ternyata Bara lah, cowok seumurannya yang dimaksud Bi Jihan beberapa hari lalu.

Setelah itu, Fannie berteriak. Yang jelas Bara masih bisa mendengarnya.
"PUNYA DOSA APA GUE SAMPAI BISA TETANGGAAN SAMA LO! DASAR, COWOK TUKANG PHP!"

Cowok itu hanya tertawa, dan masuk ke dalam rumahnya.

"lucu."

🎶

Sejujurnya Fannie sangat malas. Ingin lanjut membaca novel, tapi malah harus berkunjung dulu ke rumah tetangga. "Ish, mager tau nggak?"

Kemudian ide cemerlang terlintas di kepalanya.
"Suruh Dinda aja kali ya?"

Fannie berteriak,
"DINDAAAA!" dan mendapat balasan tak enak dari nama yang sudah dipanggilnya,

"BRISIKK GUE LAGI BOKER!"

Oke, Fannie nggak boleh mager.

Setelah memindahkan makanan ke piring dan mencuci rantangnya, Fannie segera ke luar rumah dan menuju rumah Bara. Ya, rumah yang dulu ditempati oleh Elang. Ada 3 motor didepan rumahnya. Awalnya, Fannie enggan, karena pasti banyak cowok-cowok disana. Namun, apa boleh buat, dirinya harus mengembalikan rantang ini.

ELANGजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें