36. Kali Kedua

33.5K 2.8K 764
                                    

"Haruskah kamu mematahkan hatiku untuk kedua kalinya?"
-Adara-

❤️

Seperti hari hari kemaren, berita pertunangan Reza dan Ditta masih hangat dibicarakan. Bahkan sampai ibu kantin juga bergosip ria dengan berita itu. Banyak pro dan kontra, ada yang setuju dan tidak. Hampir 99% para wanita menolak pertunangan itu. Tentu saja menolak itu, karena, mereka menganggap yang cocok bersanding dengan Reza adalah diri mereka.

"Va, lo setuju nggak, Reza tunangan sama Ditta?" Tanya Bayu, ketiga lainnya menunggu sambil menyeruput es jeruk.

Eva menatap Bayu, "Ya enggaklah. Lo pikir gue bakal ngehianati Dara?"

"Kenapa lo nggak setuju? Ditta kan juga temen kita?" Fandi menimpali.

"Temen yang nusuk Dara dari belakang maksud lo?!" Sarkas Eva. Dirinya kini sangat tidak menyukai Ditta. Batinnya terus menyesali, kenapa dia dan Dara harus bertemu dan berteman dengan gadis itu. Benar benar tidak beruntung. Bisa bisanya dia tetap melanjutkan pertunangan, walau faktanya dia tahu Reza mencintai Dara.

"Lo masih belum bisa ngehubungi Dara?" Tanya Ziko, Eva menggeleng, "belum, dari kemaren gue telpon nggak diangkat, ke rumahnya juga nggak ada."

Tak lama setelah mengatakan itu, ternyata ada pesan masuk di handphone Eva. Pesan itu dari Dara.

"Dara pengen nenangin dulu katanya." Kata Eva setelah membaca pesan itu.

"Kan lo pada enek liat berita pertunangan Reza Ditta di kampus ini, gue ada ide," ujar Bayu. Senyum devil terlihat di bibirnya. Dia yakin idenya bakal menjadi hot news minggu ini.

"Apaan?" Tanya Eva.
"Lo tunggu di sini aja dulu." Setelah itu, Bayu pergi entah kemana meninggalkan mereka bertiga dengan senyum mengembang.

❤️

Pagi ini, keluarga Dara dikejutkan dengan seseorang yang datang ke rumah mereka. Wijaya, Intan, dan Andra menemani Dara bersama tamu itu.

"Bisa coba katakan, alasan kamu datang ke rumah ini?" Wijaya bersuara.

Angel menarik napas sebelum berkata.
"Sebelumnya, saya minta maaf atas kejadian dua tahun lalu yang menimpa putri Anda." Ucapnya tulus.

"Nggak salah lo, baru minta maaf sekarang," seru Andra.

"Andra..." Peringat Wijaya agar anak laki lakinya itu tidak tersulut emosi. Dirinya pun juga tak ingin memperkeruh suasana dengan memarahi Angel. Perbuatannya memang sulit dimaafkan bagi keluarga mereka. Tapi, mau bagaimana lagi, kejadian itu sudah terjadi.

"Gue udah maafin kok," balas Dara dengan senyum tipis.

"Bisa bisanya kamu maafin dia, Ra?!" Andra tak terima.

"Kami sudah memaafkanmu nak Angel," ujar Intan dengan tulus.

"Ma!!" Andra tak terima.

"Andra! Bisa kamu nggak emosian?" Wijaya menegurnya.

"Nggak emosi gimana lihat nih cewek tiba tiba dateng ke rumah setelah dua tahun baru minta maaf," kata Andra emosi.

"Lo tau," Andra menunjuk Angel dengan tatapan sengitnya, "Dara dengan sukarela nolongin elo, dia ikhlas donorin ginjalnya walau dia tahu penderitaan apa yang lo kasih ke dia." Marah Andra.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang