Q26. Halo, Gigi Susu!

5.4K 716 750
                                    

Ananda serius gak punya kembaran? Mamak Yuli gak lahirin dua bayi pas tanggal 6 April 23 tahun yang lalu kan?

===========

Cuma Raden dan Ananda yang bisa merecoki ketenangan di kediaman orang.

Hampir tengah malam, Dokter Yoona yang entah apes atau beruntung karena mendapat tamu spesial yang ternyata mereka berdua sampai rela diusik setelah seharian sibuk di rumah sakit. Sudah menjadi konsekuensinya sebagai dokter yang menangani pasien selama 24 jam, apalagi yang dihadapi sekarang adalah orang tua baru.

“Nggak papa kok, Adek Miyu cuma mau numbuh gigi susu. Nih gusi bawahnya udah bengkak dan mulai bergerigi. Jadi, wajar jika moodnya lebih gampang berubah bahkan sampai cranky.”

Wonwoo mengangguk seraya melihat Miyu yang sudah tenang berada di dalam pangkuan. “Untuk demamnya sendiri gimana, Dok? Miyu belum pernah setinggi ini suhu tubuhnya kalo sakit. Apa penyebab karena numbuh gigi juga?”

“Untuk demam tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan gigi, Bunda. Hal ini bisa saja terjadi karena ada faktor berupa infeksi dari luar yang menyerang sistem imunnya.”

Oke, rasa penasaran sudah terjawab yang itu artinya tidak ada lagi kekhawatiran berlebih jika Miyu sampai tantrum lagi. Ini pasti efek perubahan cuaca sehingga Miyu yang jarang sakit harus kebagian dan terkena demam.

Jangankan bayi, orang dewasa seperti Wonwoo aja saat numbuh gigi bungsunya alias si graham jadi sensi. Wajar jika mood Miyu sekarang menjadi berantakan dan membuat orang-orang di rumah kewalahan.

Sungguh kasian.

“Terus Dok, untuk kasus saat menyusui dan istri saya sering nangis karena digigit kencang sama Miyu, apa itu akan terus terjadi sampai semua gigi susunya tumbuh?”

Yoona tertawa mendengar kalimat Mingyu yang entah kenapa lucu. “Biasanya saat gigi muncul akan timbul rasa gatal, jadi bayi cenderung melampiaskan apapun itu pada sesuatu yang bisa digigit, Pak Ananda. Berikan saja Miyu biskuit dan makanan bertekstur padat, termasuk mainan berbahan karet bisa dijadikan teether. Memang sangat mengejutkan jika sedang menyusui malah mendapat bonus berupa gigitan.”

“Iya, Dok!” Mingyu mengangguk setuju. “Kadang saya suka kasian kalo liat Raden nangis-nangis. Padahal setiap giliran saya nyoba buat gigit gak sampe tuh bikin Bundanya nangis.”

“Loh, bapak Ananda ikut menyusu juga?”

Wonwoo menepuk jidat dan menunduk malu. Iyalah, gak cuma malu sama Dokter Yoona, tapi juga pada dirinya sendiri yang sering mengizinkan suami tercinta untuk menyicip aset Miyu. Mana ini bayi perempuannya malah sibuk melihat wajah Wonwoo seolah meminta penjelasan.

Seolah mengatakan, ‘Bunda, mengapa jatah Miyu diambil juga sama Yanda?’

Sabar ya, bayik!

“Ehehehe, nggak kok, Dok. Saya cuma bercanda.”

Yoona mengangguk mafhum, menuliskan resep untuk meredakan demam Miyu. Pertumbuhan bayi menggemaskan itu memang bisa dikatakan sangat cepat termasuk kekuatan dan ketahanan tulangnya. Di usia seminggu dia bisa mengangkat kepala. Usia 4 bulan udah tengkurap dengan sendirinya, bahkan usia 5 bulan Miyu paling enggan diperlakukan bak bayi lagi.

Sungguh tidak tau kodrat sekali Raden Miyu ini. Sampai awal bulan ke-7 pun sudah tumbuh gigi. Gak kerasa ya? Wonwoo jadi insecure kalo Miyu makin besar tanpa sepengetahuannya. Kayak baru kemarin dia melahirkan, eh si anak udah muncul gigi susu aja. Gak lama lagi pasti akan ada kejutan lain yang menunggu keluarga meongnya.

QuerenciaWhere stories live. Discover now