Nda, Raden boleh minta tolong sesuatu gak?
=====================
"Mbakyu, sepertinya kita harus bicara. Empat mata saja, apakah Mbakyu bersedia?"
Aduh, pusing ya, Bun. Lagi nyemil cantik di siang hari yang super cerah ini malah diinterupsi. Dan oknum yang menginterupsi adalah Raden Wonwoo. Siapa lagi jika bukan Buna meong paling hitz di Ciputat Raya kesayangan Mbakyu.
"Da apa, Una? Iyu mam duyu, Una mau mam uga? Iyu tuapin ya?"
Wonwoo mengangguk lalu membuka mulut begitu Miyu mengacungkan garpu berisi potongan canelé buatan Nancy. Dipikir-pikir lagi Wonwoo udah kayak Mingyu aja deh menggunakan metode bicara 4 mata pada anak sulungnya. Tapi memang setelah terjadi adegan super telenovela di mana Wonwoo kelepasan membentak Miyu, hubungan keduanya menjadi lebih intim. Sebagai orang tua dia sadar jika kehadiran anak kedua sudah membuat kondisi maupun kebiasaan di rumah menjadi berbeda, termasuk waktu yang harus Wonwoo bagi dengan Mieru maupun Miyu.
Sehingga pendekatan untuk mencegah kecemburuan sengaja dia lakukan dengan lebih sering mengajak ngobrol Miyu. Entah itu saat menemani main atau saat akan tidur. Karena hari ini Mingyu ada urusan di luar rumah dan kondisi Miyu sudah kembali seperti sedia kala yakni mau bermain bersama adiknya, di waktu luang yang ada Wonwoo kembali mengisinya dengan berikan perhatian yang cukup.
Dia akan membuat Miyu tidak merasa kesepian apalagi terduakan, sehingga memulai obrolan dan membiasakan diri menjadi pihak yang bertanya duluan. Apalagi Miyu adalah anak yang pintar, kecakapannya di usia 30 bulan sangatlah menggemaskan. Mana menyangka Wonwoo jika makhluk yang dulu ada dalam kandungannya bahkan seringkali membuat penghuni Griya GSM geleng-geleng kepala sudah sebesar sekarang.
Waktu betul-betul berlalu dengan begitu cepat.
"Enak ya kuenya, tapi Buna masih suka pastry yang ada di Heafun. Apalagi macaronnya buatan Chef Laut, kapan-kapan kita beli yuk. Adek Mieru dikasih juga nggak?"
"Acih dund, Una. Nati ade Mi'yu nanis mau mam makayon. Iyu mau beyi onat uga, Una. Boyeh nga?"
"Boleh dong. Macaron sama donat aja? Mbakyu gak mau yang lain?"
"Dah tu aja, api Iyu uga penen cebyak."
"Cebyak? Apa itu cebyak, Mbakyu?"
Miyu jadi ketularan heran. Dia kira Wonwoo akan menangkap maksud perkataannya. "Yan Una mamam itu yoooh, yan edec anet. Mamna ake eyupuk teyus waynana meyah. Cebyak Una, Cebyaaaak."
"Aduh, apa sih? Kok Buna gak tau, asin apa manis rasanya?"
"Nga au, kan Iyu beyum mamam. Api, Una cama Yayah cuka coayna edec. Ata Nena bitin nanis."
Ya Tuhan, ampuni Wonwoo yang loading parah untuk menerjemahkan kalimat putri cantiknya. Bukan berarti dia gak paham, tapi lebih ke lama memahami saking di kepalanya sudah penuh diisi perbendaharaan kata ajaib Raden Miyu sehingga butuh diupragde ke kapasitas yang lebih besar untuk menampung istilah baru dari bibir mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
Fanfiction[𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜] #𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐞𝐫 𝟖 𝘘𝘶𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢 (𝘯.) 𝘢 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘸𝘩𝘪𝘤𝘩 𝘰𝘯𝘦𝘴 𝘴𝘵𝘳𝘦𝘯𝘨𝘵𝘩 𝘪𝘴 𝘥𝘳𝘢𝘸𝘯, 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘴 𝘢𝘵 𝘩𝘰𝘮𝘦; 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘭𝘢𝘤𝘦 𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘺�...