14

2.7K 122 0
                                    

30 menit kemudian Aina sampai dipintu gerbang keluarga Wijaya. Aina menekan bel berulang kali, sampai akhirnya salah satu pembantu membukakan pintu. Aina langsung masuk dan berlari menuju lantai dua . Aina mengurung diri dikamarnya. Diluar terdengar suara Afnan dan Kak Agam meminta Aina membukakan pintu. Tok tok tok Terdengar suara kak Agam memanggil Aina.

"De buka. Kita mau ngomong." Aina masih tidak bergeming, Aina malah sibuk dengan pikirannya. Ia berbaring dengan keadaan tengkurap dengan bantal menutupi kepalanya sambil sesegukan karena tangisnya.

****Flashback on *****

Jakarta, 7 Agustus 2013 Aina yang masih berusia 13 tahun. Saat itu sedang merayakan pesta perayaan ulang tahun untuknya. Yang diadakan oleh Oma dan Opanya. Aina sedang bersuka cita bersama keluarga besarnya. Bang Emyr yang dengan setia menemani Aina bermain dengan Aini. Ainiya faida azmi wiratama, begitulah nama lengkap Aini. Aina dan Aini memiliki perbedaan umur 1 tahun. Tapi banyak yang mengira mereka adalah anak kembar karena nama yang mirip. Semua berjalan dengan lancar.

Sampai pada ujung acara, aina meminta untuk diajak jalan jalan bersama oma dan opanya ke tempat wahana di jkt, Namun sang papa aina menolak permintaan nya karena ia takut ibunya alias oma si aina kelelahan dan penyakit nya akan kambuh u, Tetapi demi sang cucu si oma ingin membagiakan cucunya di hari yg spesial itu.

Setelah bersenang senang ditengah keramaian, Oma tiba2 pingsan karena merasa sesak dg suasana disana, ia langsung di bawa ke rumah sakit dan saat itu juga entah kenapa oma tak sadarkan diri. Dua hari koma, Oma tercinta dikabarkan meninggal dunia.

"Ini semua gara gara kamu aina Dasarr anak nak nakal," Kakaknya marah besar.

Sejak saat itu, Aina merasa dirinya terkucilkan, tak dianggap oleh keluarganya dan dibuang dari kelurganya. Dunia Aina seperti diputar seratus delapan puluh derajat. Keadaan keluarganya sudah tidak sehangat dulu. Setahun ditinggali Oma, Opa pun ikut sakit sakitan dan dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya.

*****Flashback off*****

Tubuh Aina semakin bergetar jika dia mengingat kejadian demi kejadian yang kembali hadir seperti kaset kusut. "Semoga perjuangan gue gak sia-sia". Batinnya. Aina kelelehan dan tanpa sadar dia sudah terlelap. Menghiraukan orang yang ada dibalik pintu yang sedari tadi mengetuk pintu kamar Aina.

Biarkan Aku PergiWhere stories live. Discover now