1. MOS

201 79 145
                                    

Gemuruh angin pagi di sertai kicauan burung dan getaran alarm yang berusaha membangunkanku pagi ini,hembusan angin yang menerpa pepohonan perlahan-lahan membukakan jendela kamar yang penuh kehangatan.

Tubuhku kini merasakan hembusan angin pagi yang masuk di sela-sela selimutku melewati jemari kaki hingga masuk ke pori-pori. Aku pun terbangun dari mimpiku dan mataku langsung melihat jam alarm yang berada di samping tempat tidurku.

"Waduuhhhh udahhh jam 06.15, Hari ini kan jadwalnya gue MOS!!" Oca terkejut melihat jam ia pun langsung beranjak dari tempat tidurnya.

Hari ini adalah hari dimana semua siswa/siswi baru melaksanakan MOS atau Masa Orientasi Siswa.

Panggil saja dia Oca walaupun sebenernya namanya Gresiana Sonya Finilih,  jauh banget kan? Nama dia nggada tanda-tanda ke Oca-Ocaanya,  tapi itu nama panggilan sayang dari author wkwk.

****

"Ihhhh mana sih tali rafia yang kemaren gue beli!!" Oca terus nyariin tali itu sampe kamarnya kaya kapal pecah,, busett dahhhh nyari tali kaya nyari jodohh susah banget.

"MAMAAA...... liat tali rafia yang kemaren Oca beli di pasar gak??" Teriaknya dikamar.

"KEMAREN MAMA LIAT ADA DI ATAS MEJA MAKAN!" Teriak mamah di dapur yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Ohhh.... iyahhh lupaaaaaaa!!" Dahinya menjadi sasaran si tangan-tangan tuhan yang tidak bertanggung jawab itu.

Oca langsung lari ke ruang makan sambil membawa sepatu, setelah itu membuka semua tali sepatunya dan mengganti dengan tali rafia warna-warni yang kemarin ia beli.

"Apaan coba ini, kenapa mesti pake yang kaya ginian sih!" Gerutu Oca yang sedang mengangkat sepatunya hanya dengan telunjuk dan ibu jari

"Sayang nih sarapan dulu!" Ucap mama

"Ihhh mah udah siang ahhh, belum lagi gelang dari tali juga belum bikin nihhh!!"

"Udah mamah bilangkan dari kemaren juga jangan mendadak, kamu sih ngga dengerin apa kata mamah, kalo udah gini kan kamu sendiri yang repot!!" Jawab mamah .

"Bukanya bantuin anaknya malah pidato !" Batin Oca, ia tidak menjawab apa-apa setelah mamanya bilang seperti itu, sebenarnya ada benernya juga, tapi mau gimana lagi nasi udah jadi tai ngga bisa di ubah lagi.

Setelah beres Oca langsung ngambil tas yang terbuat dari karung lalu memakai sepatu juga gelang tali dll.
Karena ia takut kesiangan ia pun berlari sekencang-kencangnya ke ruang makan untuk berpamitan kepada mamanya.

BRAKKKK!!!!!

Karena terlalu buru-buru, Oca tidak sadar bahwa tali sepatunya terlepas.

"Awwwwwwhhh!!" Rintihnya dengan posisi tengkureb .

Mamanya yang kaget mendengar suara Oca terjatuh sontak melihat ke arah Oca yang sedang tengkureb itu.

"Hati-hati dong Ca! " mamanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya itu.

"Hahahahaha kenapa Ca? Itu lantai kagak papa kan!" Ucap bang Kiki terbahak-bahak.

"Ihhh apaan sih abang!" Jawab Caca merenghek kesakitan yang di campur ketawa karena malu. Sebenernya sakitnya sih ngga seberapa cuman malunya aja yang ke gedean.

Caca pun berusaha bangkit dan ia baru sadar kalo ini udah hampir jam 07.00.
"Mah Oca pamit dulu yah!" Sambil mencium tangan mama lalu mencium pipinya.

"Iyah hati-hati sayang!"

"WOYYY SAMA ABANG BELUM SALAM!!" Teriak bang Kiki yang tak lain adalah abangnya Oca paling tengil dan nyebelin tingkat dewa.

My LoveWhere stories live. Discover now