6. Dira

73 38 29
                                    

Dan.....

Cowok itu langsung berdiri dan Caca pun segera membenarkan posisinya.
Saat Caca hendak duduk dia merasakan pinggangnya yang serasa ancurrr banget, pingangnya sakit seperti ada yang patah tapi bukan hati hehehe.

"Awwwhhhh." Caca duduk sambil memegang pinggangnya.

Cowok itu cuman liatin Caca saja dan tidak lama setelah itu dia pergi begitu saja.

"ANJIRRRR....bukanya bantuin gue atau apa ke!! Ehh ini malah maen nyelonong gitu aja, waras ngga sih tuh orang!!"

Caca langsung berdiri dan kembali ke rencana awal, kalo kedatanganya kesini itu untuk menenangkan diri.
-

Melihat pemandang langit biru dan indahnya kota Bandung yang terlihat diatas sini serta hembusan angin yang membuat suasana hati Caca menjadi lebih baik,,,adeemmmmm lah pokonya.

Kini pikiran Caca sudah agak mendingan, beban yang ia pikul serasa sudah tidak dipikulnya lagi.

"Kheemmh." Tiba-tiba ada suara deheman seseorang sontak Caca langsung melihat kesumber suara dan ternyata cowok tadi dateng lagi,,ampuun dah ni orang maunya apa sih.

"Ngapain lo kesini lagi? Mau cari mati? Apa lo udah gila hahhh? Lo itu egois tau gak!! Lo itu ngga mikirin perasaan bokap nyokap lo dan kalo lo emang pengen mati, ya mati aja tapi jangan disini!! Lo mau terkenal di sekolah ini hahh? Bukan gitu caranya!!! Lo malah bakal ngehebohin sekolah ini tau gak!! Lo itu bego atau apa sih!!"

"Diem lah lo ngga tau apa-apa!" Jawabnya dingin.

"Gue emang gak tau apa-apa!! Tapi apa yang lo lakuin tadi itu bakal bikin bokap nyokap lo sedih tau nggak!! Ko bisa yah Sekolah ini punya kapten basket bego kaya lo!!" Amarah Caca semakin menggebu-gebu.

Cowok itu tidak menjawab perkataan Caca sepatah kata pun ia malah mengeluarkan kotak kecil dari sakunya dan mengambil satu batang rokok untuk ia hisap.

Mata Caca membelalak tidak percaya.
Ko bisa yah Kapten basket melakukan hal seperti itu, bukanya merokok akan membuat kesehatan tubuh berkurang.

"Hehhh apa-apaan lo? Lo itu kapten basket!! Ko lo ngerokok sih!! Bukanya itu bisa ngerusak badan lo? Dan bukan cuma itu, rokok juga bisa membunuh lo !!" Caca mendengus sebal.

"Emang gue pikirin?! Lagian rokok itu membunuh lo bukan gue!" Jawabnya yang terus menghisap rokok itu.

"Tapi ntarr main basket lo bakalan jelek bego!"

Cowok itu tidak menghiraukan Caca sama sekali, ia justru asik memainkan asapnya itu.
Suasana hening seketika.

"Lo ko disini?" Cowok itu memecah keheningan.

"Suka-suka gue dong!" Ketus Caca.

Cowok itu hanya tersenyum miring mendengar jawaban Caca tadi.
-

Caca memutuskan untuk pergi dari rooftop.  Ketika Caca balik badan dan hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba kakinya di tengkas oleh cowok itu, sampai Caca ambruk dan lututnya berdarah.

"Lo itu yah gak tau terimakasih tau ngga!! Udah gue tolongin balasan lo malah kaya gini, sumpah yah lo itu mening mati aja tadi!! Gue nyesel udah nolongin lo". Caca semakin naik darah.

"Gue ngga minta lo bantuin!." Jawabnya datar.

Caca sudah benar-benar muak dengan tingkah cowok ini, kok ada yah cowok kaya dia di dunia ini. Caca  memutar bola matanya dan setelah itu Caca pergi meninggalkan cowok itu di rooftop.

Caca berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkah kaki seperti orang pincang lebih tepatnya kaya ZOMBIE, lututnya terasa sakit karena sewaktu Caca terjatuh banyak kerikil disana.
-
Ketika Caca menyusuri koridor, tiba-tiba tanganya di tarik oleh cowok yang tak lain adalah Dira, Caca di seret oleh Dira.

My LoveWhere stories live. Discover now