4. Jalan bareng Dimas

96 59 70
                                    

"Ca kita makan dulu yah!" Ucap Dimas melirik ke belakang.

"Tapi Dim!"

"Tenang!! Gue yang bayar!"

Siapa sih yang tidak mau makan gratis, apalagi sekarang perut Caca sangat lapar, tapi tetap saja gengsinya terlalu tinggi.

"Tapi Dim! Gue...."

"Udah pokonya lo ngga boleh nolak!" Dimas memotong perkataan Caca.

Dengan Dimas seperti itu Caca tidak bisa lagi menolaknya.

Tak lama kemudian motor Dimas berhenti di sebuah rumah makan. Dimas pun mengajak Caca masuk ke dalam dan kedatangan mereka disambut ramah oleh pegawai disana apalagi oleh ibu-ibu yang umuran 50 tahunan lah atau 60an .

"Ehhh den Dimas apa kabar?"
"Tumben ngga ngajak temen-temennya!"
"Mereka nggapapa kan?"
"Neng cantik ini siapa den?"

Berbagai pertanyaan terlontar pada Dimas, Dimas pun menjawab nya satu persatu.

"Baik bi, iyah nih bi mereka lagi ada urusan, tapi mereka baik-baik aja kok bi, ohh kenalin ini temen aku bi!! Namanya Caca!" Dimas pun memperkenalkan Caca pada Bi Tarsih pemilik rumah makan ini.

"TEMEN APA TEMEEEEEEN DEN!!" Bi Tarsih menggoda Dimas .

"Ihhh apaan sih bi!" Jawab Dimas malu-malu.

Caca dan Dimas pun duduk di salah satu meja disana tak lupa Dimas memesankan makanan serta minumanya.

"Kayanya lo akrab banget yah sama pemilik rumah makan ini?"

"Ohh iya lahhhh, soalnya kan gue sering banget kesini ditambah masakan Bi Tarsih tuh nandingin Chef bintang 5 haha sampe-sampe gue sama temen-temen udah jadi langganan disini!"

"Ohhh pantesan kalian sedeket itu!"

Tak lama kemudian pesenan Dimas pun diantar ke meja kami.

"Nihh ca ini tuh makanan paling enaaaaaak disini! Itu juga menurut gue sih, ngga tau menurut lo." Dimas nyodorin iga bakar sama ayam geprek pada Caca.

"Ya kalo menurut gue mah semua makanan juga enak-enak nggak ada yang ngga enak apalagi ini di traktir enak nya berlipat-lipat hahha!" Batin Caca.

"Ohhh iyah Dim dari aromanya juga udah kecium kaya enak banget."

"Selera kita samaan yah hahhaha!"

Caca hanya nyengir kuda tanpa bicara apa-apa.

Tak lama setelah makanan mereka habis, Caca dan Dimas langsung ijin pulang ke Bi Tarsih.

"Bi Dimas pamit dulu yah Biiiiii mpmuahhh!" Teriak Dimas dan diakhiri dengan kiss bye.

Caca ingin tertawa terbahak-bahak melihat tibgkah Dimas dengan pemilik rumah makan ini. Namun Caca berusaha menahanya.

"Iyaaah den hati-hati!" Teriak Bi Tarsih menangkap kiss dari Dimas dan di tempelkanya ke dada, yaelah udah tua juga hahaha.

"Kenapa kamu senyum-senyum gitu Ca?"

"Hahhh eng,,ng,,ggak ko Dim hehe gue ngga kenapa-napa!" Caca gelagapan karena tertangkap basah sedang menahan kenikmatan yang diberikan Tuhan.

"Ohh yaudah kita lanjut yuk!"

Mereka pun melanjutkan perjalanannya, entah kemana Dimas akan mengajak Caca selanjutnya.

Tak lama kemudian motor Dimas terparkir di salah satu toko buku.

"Yu Ca anter gue milih buku!" Ajak Dimas .

Caca hanya mengangguk dan mereka pun masuk kedalam toko buku itu.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang