8. Hukuman

40 22 12
                                    

Caca harus berdiri dibawah tiang bendera sampai jam istirahat tiba.

"Ya tuhan ngimpi apa gue semalem, sampe dapet kejutan kaya gini!" Caca merenghek-renghek sendiri.

"Gara-gara nyariin tuh dasi gue jadi di hukum kaya gini, dapet kagak di hukum iyah, kan kesel baaangeeeeet! Coba aja tadi gue ngga nyari dasi du....". Ketika Caca sedang bermonolog tiba-tiba datang seorang pria dan berdiri di samping Caca.

"DIRA!! Ngapain lo disini pergi sana lo bikin mood gue tambah ancur tau ngga!" Bentak Caca yang kaget melihat cowok itu tiba-tiba berdiri di sampingnya.

Dira ngga mau berdebat sama tuh cewek, hingga ia memutuskan untuk pergi dari lapangan, ketika Dira hendak keluar dari lapangan tiba-tiba bu Meti keluar dari kelas Dira.

"DIRA!! MAU KEMANA KAMU? UDAH IBU BILANGKAN BERDIRI DI BAWAH TIANG BENDERA!!" Omel bu Meti.

"Di suruh sama dia bu!" Ucap Dira datar sambil menunjuk Caca.

Caca yang dari tadi mendengarkan perbincangan guru dan murid itu langsung kaget.

"Gue kira dia kesini mau ganggu gue, duhhhh bisa habis nih gue!" Batin Caca, Caca mengigit bibir bawahnya.

Bu Meti segera menghampiri Caca.
"Gresiana apa benar itu? kamu itu yahh malah membela orang salah, udah jelas-jelas Dira itu tidak mengerjakan tugas dan harus di hukum, ehh kamu malah suruh dia pergi, lain kali jangan suka belain orang salah, mau ibu tambah lagi hukuman kamu??!" Cerocos bu Meti tanpa henti.

"Ta..ta..tapi buu.. nggak kaya git.." Belum juga Caca selesai bicara.

"Sudah...sudah Ibu tidak mau mendengarkan penjelasan apapun!" Tegasnya, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah bu Meti pergi, tinggalah Caca dan Dira yang berdiri di bawah kibaran sang merah putih.

"Tau rasa lo!" Ucapan Dira memecah keheningan.

"Bacot lo!" Bentak Caca.

"Makanya jadi orang itu jangan belagu! DASAR KUTIL KUDA!" Ucap Dira dengan menekankan kalimat terakhirnya.

"Diem lo UPIL CURUT!!" Bentak Caca yang langsung memutar bola matanya.

-
Setelah kurang lebih 2 jam mereka berada dilapangan, dengan di temani panasnya sinar matahari yang terus membakar mereka berdua hingga Dira sudah berada di titik lemahnya.

"Yahh payah lo, masa baru juga segitu udah mau pingsan aja!! Cemen lo jadi cowok hahhaa" Ejek Caca yang melihat dira membungkuk.

Sunyi...Dira tidak merespon sepatah kata pun tentang pernyataan yang telah Caca lontarkan tadi.

Caca merasa ada yang aneh, Cacapun menyenggol tubuh Dira hingga Dira ambruk dan jatoh ke lantai.

"DIRAAAAA!"Caca kaget ia langsung memposisikan kepala dira di pangkuanya.

"Dirrrr... Dirrr bangun Dirrr!!!! Dira bangun " Caca menggoyang-goyangkan tubuh Dira.

"Dira lo kenapa Dir? Bangun Dir jangan nakut-nakutin gue, Dira bangun woyyy! DIRAAAAA IHHH BANGUN!" Caca menampar-nampar pelan pipi Dira supaya Dira terbangun. Namun hasilnya nihil Dira sama sekali tidak sadarkan diri.

Untung Caca melihat Aji yang sedang berjalan di pinggir lapangan.

"AJIIIII,,AJIIIII TOLONGIN GUEE!" Teriak Caca.

Aji yang mendengar teriakan Caca langsung berlari menghampiri Caca.

"Kenapa Ca? Ada apa?? Lho ngapain si Dira disini sama lo?" Aji heran melihat Caca bersama Dira dilapangan.

"Udahlah jii jangan dulu tanyain itu, sekarang gue minta tolong sama lo bawa Dira ke UKS yahh, kayanya Dira kecapean dehh, ayoo ji cepetann gue takut dia kenapa-kenapa!" Mohon Caca pada Aji, Caca sangat khawatir karena Dira sangat pucat saat itu.

"Tapi Ca gue buru-buru, sekarang gue ada ulangan Pak Badar di kelas!" Timpalnya.

"Ji lo punya hati ngga sih? Sekarang itu masalah nya beda!! Dira lagi butuh bantuan lo Ji dan lo masih aja mentingin diri lo sendiri, egois banget yah lo Ji!"Saking paniknya Caca bentak-bentak Aji sambil nangis.

Aji yang melihat Caca sangat histeris pun akhirnya mengalah dan dia segera membopong Dira ke UKS yang tempatnya ngga jauh di lapangan.

Setelah sampai di ruang UKS Aji membaringkan Dira di kasur UKS dan segera di tangani oleh dokter pribadi sekolah.

"Thanks yah Ji, sorry tadi gue ngomong gitu sama lo bahkan bentak-bentak lo juga!"

"Iyah Ca nggapapa!" Jawab Aji yang sebenernya dia nggak suka Caca perhatian sama Dira.

"Ya udah Ca ayo ke kelas!" Ajak Aji.

"Duluan aja Ji, gue mau nungguin Dira dulu sampe dia sadar" Jawab Caca, yang membuat Aji semakin memanas.

"Ohh yaudah gue duluan ke kelas yah" Aji langsung pergi dan menghilang di balik pintu.

My LoveWhere stories live. Discover now