Chapter 9 : Dua Wajah

258 41 1
                                    

🌗 No.9 : Two Face 🌓

< Masa lalu memang selalu menghantui. Dan yang bisa menghilangkannya adalah masa depan >



- Edo, 1675 -

Gintoki terperangah melihat pemandangan di depannya. Ah, sepertinya Shoyo melakukannya lagi. Pria berambut panjang itu kembali dengan keadaan berlumur darah yang dapat dipastikan kalau itu bukanlah darahnya. Tatapan pria itu terlihat kosong.

Gintoki menarik tangan yang lebih besar darinya itu untuk masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar mandi. Dibukanya seluruh kimono yang dipakai Shoyo tadi dan diletaknya di baskom yang telah terisi air bersih. Bocah berambut perak itu juga membasuh tubuh Shoyo agar noda darah itu hilang.

Shoyo yang mendapat perlakuan itu tak bereaksi sedikitpun, tatapan nya tetap kosong. Seperti mati. Dan Gintoki memaklumi itu karena ini bukanlah kali pertama Shoyo bersikap seperti ini sejak mereka tinggal bersama.

Setelah dia merasa tubuh Shoyo sudah cukup bersih, dia mengeringkan tubuh itu dengan handuk dan memakaikan nya kimono yang baru. Gintoki tersenyum saat melihat penampilan Shoyo sudah seperti semula. Sepertinya dia harus segera mencuci kimono itu sebelum Takasugi pulang.

"Shoyo, sebaiknya kau istirahat saja dikamar"
Ucapnya lembut.

Shoyo tak menolak dan melakukan seperti yang dibilang. Pria dewasa dengan rambut panjang itu masuk ke kamarnya dalam diam. Gintoki akhirnya menghela nafas panjang dan berekspresi sedih.

Sudah 8 tahun sejak dia, Shoyo dan Takasugi tinggal bersama. Terkadang dalam beberapa bulan sekali Shoyo akan pulang dengan keadaan bersimbah darah seperti sekarang. Keesokan harinya di desa tak jauh dari tempat tinggal mereka menyebar berita yang mengatakan kalau salah seorang warga telah dibunuh.

Dan itu semua adalah ulah Shoyo sendiri. Sebagai seorang Iblis yang lahir dari kebenciannya terhadap manusia, dia terpaksa harus membunuh orang karena sisi lainnya. Mengetahui hal itu membuat hati Gintoki sedih, dia tak tega setiap melihat Shoyo yang pikirannya diambil alih oleh sisi iblisnya.

Selain itu, Gintoki juga tak mengalami perubahan sedikitpun. Wujudnya masihlah seorang bocah berusia 10 tahun. Walau dia sudah merawat Takasugi dan mendapatkan cintanya, Iblis Putih itu tetap tak mengalami pertumbuhan sedikitpun. Yang paling membuatnya takut adalah pertanyaan yang dilontarkan Takasugi padanya.

Sekarang Takasugi sudah menjadi anak-anak berusia 8 tahun yang tumbuh sehat dan juga pintar karena bersekolah di desa. Oleh karena itu, dia selalu bertanya kenapa Gintoki tetap seperti anak-anak, bahkan tinggi mereka sudah hampir sama. Dan yang selalu membuat alasan dari pertanyaan Takasugi itu adalah Shoyo.

Shoyo selalu berkata kalau Gintoki mengalami pembatalan pertumbuhan dimana dia tak lagi bisa bertumbuh. Dan untung nya Takasugi selalu mempercayai ucapan Shoyo itu walau sepertinya bocah berambut ungu itu masih menyimpan rasa tak yakin.

Gintoki sudah selesai mencuci kimono Shoyo dan menjemurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 2 sore yang artinya Takasugi akan segera pulang dari sekolah. Bocah bersurai perak itupun segera menyiapkan makanan.

Tak butuh waktu lama bagi seorang Gintoki untuk memasak makanan enak. Semua telah tertata rapi di meja makan, sekarang hanya tinggal menunggu kepulangan Takasugi saja. Sebelum itu Gintoki kembali mengecek keadaan Shoyo.

Tale of Shiroyasha [HijiGin/Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang